Jam sepuluh malam Fauzan baru sampai ke rumah sehabis dari pengadilan lanjut ke kantor menuntaskan pekerjaannya agar besok bisa cuti untuk beberapa hari.
Keningnya berkerut ketika membuka pintu kamar, sudah ada dua pria lain disana sedang asik bermain game tanpa pemiliknya. Benar-benar merasa jika ini adalah rumah dan kamar mereka sendiri.
"Buset Bos malem amat baliknya. Kasus apa aja hari ini?" tanya Daneo basa-basi ketika pintu terbuka dan memasukkan Fauzan ke dalam kamar yang gelap tanpa penerangan lampu selain lampu televisi.
Fauzan menaruh tas dan membuka jasnya, menaruhnya di tempat biasa. Ia menggulung lengan baju kemejanya sebelum kemudian ikut bergabung dengan mereka.
"Kenapa gak ngabarin mau kesini?" tanyanya karena ia memang belum menerima kabar apa pun tentang kedatangan dua sahabatnya ke rumahnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com