webnovel

SAVAGE LOVE

WARNING 21+ ( HARAP BIJAK SAAT MEMBACA, BAGI YANG MASIH DIBAWAH UMUR HARAP TIDAK BACA!) Ada yang merasakan cinta itu benar-benar bajingan? Pastinya ada dong. Siapa yang tak pernah merasakan hal itu? Di sini akan menceritakan kisah-kisah antara asmara pasangan manusia ini. Tak akan ada siapa dalam cerita tokoh pada kisah mereka nantinya. Semua bermula pada kisah masing-masing. Raditya biasa disebut dengan Radit, mirip Rabbit Boy ( Playboy). Radit adalah seorang pria dewasa suka dengan hubungan seksual kepada siapa saja. Radit tidak memandang bulu apakah mereka itu wanita atau transgender. Radit sudah mulai tercandu hubungan saat dirinya menikah dengan seorang wanita tidak bisa memuaskan dirinya bahkan dia disebut mandul tidak bisa memberi keturunan untuk calon cucu dan keluarganya sendiri. Maka dari sinilah hubungan antara pria dan pria itu dia lakukan, bahkan dengan wanita mana pun dia juga lakukan tanpa adanya beban. Disisi pertemuan itu juga, Valencia, juga gagal menjadi seorang istri di dalam keluarganya. Menikah bukan suatu kebijakan baginya memberi keturunan yang sangat resmi. Dia benci dengan pria mana pun hingga lebih menyukai hubungan seksual dengan sesama wanita. Bukan karena dia tidak tertarik. Rasa sakit hatinya begitu mendalam menjadikan dirinya tidak mencintai pria mana pun. Hingga suatu ketika, dua pasangan ini dipertemukan karena obsesi hubungan dalam satu kompleks tersebut di jadikan pemuasan nafsu mereka. Karena canduan itu pula, tanpa mereka berdua sadari hubungan itu pun terjadi tanpa sengaja. Apakah di antara mereka berdua bisa mengubah hubungan gila ini dalam cinta? ***** Update mulai : 09 September 2020 Genre : LGBT+

Lsaywong · LGBT+
Sin suficientes valoraciones
4 Chs

3. Kegilaan Sebatas

Sekolah Harapan Mandiri Swasta, kota Medan. Gea tengah duduk di Koridor sembari membaca buku komik yang sudah lama dia beli dua hari kemarin. Sekarang dia baru bisa membaca di waktu senggang. Teman-teman sebayanya pada bermain di lapangan basket, ada pula yang sedang bergosip ria sepanjang pelajaran dimulai hingga pelajaran usai.

Gea dapat mendengar apa yang mereka gosipkan sekarang ini? Tentu, pembahasan tak pernah usai hingga pekan berikutnya. Mereka sedang membahas tentang hubungan bigsex. Dalam hati Gea merasa penasaran pembahasan itu. Ah! Bukan itu saja, ada juga pembahasan mengenai alat untuk pemuasan nafsu semacam hubungan intim jika ingin merasakan sensasi saat memakainya.

Cenderung banget untuk Gea, dia pun merasa panas dingin setiap pembicaraan mengenai itu. Membayangkan saat kakaknya kemarin melakukan di kamar dengan alat benda yang sederhana ke dalam miliknya, menggunakan tombol remote itu.

Entah kenapa dia juga ingin merasakan itu, namun dia tidak berani masuk ke kamar kakaknya walau dirinya juga pernah mengalami basah bagian bawahnya.

"Wah? Ternyata cewek alim kayak kamu diam-diam baca buku komik beginian? Komik Hentai? Apa yang kamu rasakan ketika baca buku ini? Kamu pernah merasakan basah di sini?" Tiba-tiba teman sebayanya datang dari mana sudah berada di samping duduknya, Gea tak merasakan apa pun keberadaan cewek ini.

Gea hanya menatap bengong pada cewek berambut poni begok itu, senyumannya manis. Tetapi Gea dikagetkan sesuatu yang geli, dengan cepat dia bangun dari duduk dan menjauh dari cewek itu.

"Ada apa? Kamu basah! Aku tahu kamu juga pengin begitu, kan? Aku bisa ajari kamu, tapi dengan catatan kerjain PR aku, ya?" ucapnya pelan namun masih bisa di dengar oleh Gea.

Namun sayangnya Gea menolak, dia berbalik badan dan meninggalkan cewek itu di sana. Dengan langkah cepat Gea langsung masuk ke kamar kecil, dia merasa sangat sesak pipis. Ketika masuk ke kamar dengan cepat pula dia melepaskan celana dalamnya. Dia lega, namun dia ingin merasakan sentuhan tadi. Dia mulai gila, ternyata sentuhan dari cewek itu terangsang padanya.

Dengan rapat dia membungkam mulutnya dengan satu tangan, namun tangan satunya dia masukan sendiri bagian miliknya. Dia merasa ini benar-benar nikmat, membayangkan buku komik dia baca tadi. terbawa suasana dan pertama kali dia mencapai klimaks itu.

Untung di kamar mandi tidak terlalu ramai, dengan cepat dia bersihkan bagian bawah itu, setelah itu terdengar suara bel sekolah berbunyi segera dia rapikan dirinya di sana. Setelah semua telah aman, dia pun kembali ke kelasnya.

****

Kafe Coffee House, Amir Hamzah. Valencia sedang menyeduh kopi hitam di cangkirnya. Sembari menunggu seseorang dijanjikannya. Sebentar-sebentar dia melirik jam tangannya, sudah menuju pukul 12 siang, sebentar lagi jam makan siang tiba. Dengan embusan pendek, dia menyandarkan punggung ke belakang kursi di mana dia duduk.

Dikeluarkan sebatang rokok dalam tasnya, kemudian dia isap sedalam-dalamnya sekaligus membuang rada jenuh setiap hari atau setiap saat menunggu seorang itu sangat menyebalkan baginya. Jika bukan bisnis pekerjaan, dia juga tidak akan setia menunggu seperti ini.

15 menit kemudian, suara derapan tapak kaki terdengar oleh Valencia yang sudah berapa rokok pada tempat asbak itu dia isap. Lalu seorang terlebih dahulu meletakkan tas jinjing ke kursi di tariknya.

"Maaf, kamu pasti sudah lama menunggu diriku di sini, bukan?" sapa sembari memanggil pelayan kafe ini.

"Ah? Tidak? Biasa saja," jawabnya terlihat sangat bete, ya, benar-benar bete untuk Valencia.

"Tidak perlu cemberut begitu, sori, jika saja tadi bos tengil itu tidak memanggil di waktu jam makan siang mungkin kamu tidak akan se bete ini!" ucapnya sembari mengelus pipinya Valencia.

Valencia senyum kecut, setelah teman bisnisnya menyerahkan kertas pada pelayan itu. Sekarang suasana semakin serius. Valencia kembali mengambil sebatang rokok terakhirnya. Namun direbut oleh teman bisnisnya itu.

"Lebih baik kamu berhenti merokok, tidak bagus untuk kesehatanmu. Kamu tahu banyak sekali penyakit aneh-aneh pada wanita seperti mu," ucapnya melirih.

"Apa peduli mu terhadapku, kamu dan aku itu hanya sebatas rekan bisnis. Tanpa kamu beritahu aku sudah tahu itu. Sekarang kembali topik lain, sudah ada job untuk ku? Aku sudah mati bosan di rumah tanpa ada yang bisa aku belai dan mainkan?!" tutur Valencia kali ini dia serius.

"Santai, mereka masih banyak menantimu. Ada sih, tapi apa kamu yakin? Ini pekerjaan sangat berat untuk kamu, 2in1. Dua cowok satu cewek," ucapnya memberitahu kepada Valencia.

Valencia membulatkan matanya, "What? Aku butuh WANITA ..." tiba-tiba Valencia mengecilkan suaranya, "..., aku butuh wanita bukan pria, Jenny!" tambahnya kemudian.

Orang yang ajak Valencia ngobrol adalah Jenny. Rekan bisnis mencari hubungan seksual untuk Valencia. Jenny juga termasuk seorang wanita jalang melakukan hubungan bigsex.

"Sekali-kali lakukan dengan pria tidak masalah bukan? Kamu sudah pernah rasakan hubungan lawan jenis? Sekarang wanita masih menipis, coba dengan mereka aku yakin kamu suka," kata Jenny kemudian setelah pelayan itu pun datang membawa pesanan dari Jenny.