"Kita sudah bersama-sama loh, dari zaman masih Sekolah. Kok, sekarang berubah? Pasti gara-gara cowok di sebelahmu ya, kan?"
"Heh ... bukan salah calon masa depanku! Yang salah tuh, kalian!"
"Lah, kok kita yang salah sih?"
"Please ... lebih baik kalian pikir juga letak kesalahan kalian di mana? Jangan pernah cari aku lagi!"
"Oke! Kita akan pergi dari sini. Awas ... loe tunggu pembalasan dari kita!"
"Sudah, Upi jangan pikirkan temanku ya." ucap Suci sambil tersenyum padaku.
Kenapa ya, setiap dia bela aku seakan-akan perasaanmu benaran suka kepadaku? Apa mungkin setiap orang menyampaikan perasaan berbeda-beda? Aduh ... beneran deh, aku merasa bingung sekarang. Jika memang sesuai sama feeling dalam diriku bahwa, "Suci, adalah wanita yang tepat jadi pendamping hidupku kelak. Namun, apakah hubungan pertemanan yang sekarang bakal berlanjut ke pernikahan? Semoga saja biar bagaimana pun aku bakal siap setia sampai napas aku berhenti,"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com