webnovel

Bab 8.

Mobil memasuki pintu gerbang utama yang sangat besar.

Ratna melihat sekeliling, taman yang ia lewati terang benderang terkena sinar lampu-lampu taman.

Dia bisa melihat beberapa penjaga berdiri siaga.

Melihat para penjaga itu, terasa sudah mengikat seluruh tubuh nya.

Dia sudah kehilangan semua kebebasan nya ketika mobil ini memasuki area halaman rumah.

Pelayan menyambut nya di depan pintu masuk, ia sendiri tidak melihat ibu atau kedua adik ipar nya.

Mungkin mereka sudah pulang dan masuk ke kamar mereka masing-masing, atau melanjutkan pesta di tempat lain seperti suami nya.

"Selamat datang Nona Muda!" mereka menundukan kepala dan memberikan salam. "Selamat atas pernikahan nya."

Lagi-lagi Ratna hanya bisa merasa tercengang, "Tolong jangan perlakukan aku seperti nona muda kalian. Aku hanyalah gadis penebus

hutang. Aku bahkan tidak memiliki kehormatan apa-apa. Posisi kalian jauh lebih

terhormat daripada aku." ucap Ratna pelan.

"Anda pasti lelah, saya akan menunjukan kamar Anda." ucap salah satu penjaga.

Seorang laki-laki menuntun Ratna untuk mengikuti nya.

Gadis itu pun menurut di belakang nya. Menaiki tangga, sampailah dia di sebuah kamar.

"Silahkan masuk, ini kamar Anda dan Tuan muda."

Ragu, Ratna belum melangkahkan kaki ke dalam pintu yang sudah terbuka. Tidak bisakah ia tinggal di kamar yang berbeda.

Ia bisa tidur di mana saja, kecuali bersama laki-laki itu.

"Silahkan masuk Nona." Kata lelaki itu lagi, saat Daniah tidak bergerak dari tempatnya berdiri.

"Ba, baik. " Ratma tidak punya pilihan lain selain masuk. Kamar yang sangat mewah dan indah gumamnya.

"Kalau Anda ingin ke kamar mandi, Anda bisa masuk melalui pintu ini, ini adalah lemari pakaian. Pakaian Anda sudah tersedia di dalam."

'Apa! Pakaian apa. Koperku saja masih ada di lantai bawah.' gumam Ratna.

"Dan kamar mandi ada di dalam juga. Silahkan Anda beristirahat, saya permisi."

"Terimakasih Pak." ucap Ratna.

"Anda tidak perlu sungkan Nona."

Ketika pelayan itu sudah keluar, Ratna menjatuhkan tubuh nya ke atas sofa, lelah dan ia menghela nafas panjang.

Meyakinkan diri bahwa yang ia alami hari ini bukanlah mimpi.

Dia sudah jatuh ke dalam sebuah lubang besar yang sudah tidak memungkinkan untuk merangkak lagi.

Kini ia hanya tinggal berdoa, tidak ada buaya di dalam lubang itu.

Setelah lama tergeletak, dia bangun dari tidur nya, Ratna berjalan masuk melalui pintu yang ditunjukan laki-laki pelayan rumah tadi. Melihat-lihat isi lemari pakaian ganti.

'Wahhh! Apa ini. Ini bukan toko baju?' gumam Ratna.

Lemari pakaian nya dan milik suami nya terpisah, semua tertata dengan sangat baik. Pakaian yang ada di lemari nya semua adalah pakaian baru.

Dia mengambil satu setel pakaian tidur, lalu masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

Dia sangat lelah.

Ratna mencari-cari selimut di dalam lemari dan ia menemukan nya.

Lalu mengambil bantal di atas tempat tidur, dan berjalan ke sofa.

Kursi besar inilah yang akan menjadi tempat tidur nya dan tidak perlu menunggu lama dia sudah terlelap.

×××××

Sementara itu di sebuah pesta.

Sekretaris Jo duduk tidak jauh dari Polin, ia sedang memeriksa pesan di hp nya.

"Nona muda sudah sampai di rumah dan masuk ke dalam kamar."

Setelah membaca pesan itu, ia kembali memasukan hp ke dalam saku jas nya.

"Tuan Polin bagaimana, apa Anda menyukai pesta pernikahan Anda?" seorang teman, sekaligus pengusaha muda bicara.

Polin menunjuk gelas minuman nya, wanita yang ada di samping nya sigap mengambil, dia menyerahkan gelas itu ke tangan Polin dengan hati-hati.

Polin tidak minum alkohol, jadi walaupun di ruangan ini yang lain nya minum alkohol dia hanya minum minuman dingin.

"Kenapa kau tidak menikah saja kalau mau tahu rasa nya." ucap Polin.

"Haha."

Malam semakin larut, gelak tawa di mana-mana. Polin menyentuh rambut wanita di samping nya, gadis itu tersentak.

Dia menatap lembut pria yang diinginkan semua wanita ini. Ia ingin menyentuh nya, ia ingin mencium bibir laki-laki ini.

Tapi ia tidak punya keberanian, ia hanya bisa memandangi keindahan di depan nya.

Polin tidak suka disentuh oleh wanita-wanita yang menemani nya.

Jadi tidak tahu rumor yang beredar yang mengatakan ia tidur dengan wanita yang berbeda tiap malam.

Karena kenyataan nya, wanita-wanita yang menghibur nya hanya bisa duduk di samping nya, mengambilkan minuman nya, menemani nya tertawa itu saja.