webnovel

Bab 4.

Di sebuah kafe, saat waktu makan siang.

"Aturan apa saja yang harus Anda perhatikan setelah menjadi istri tuan muda. Saya sudah menuliskan nya secara terperinci di sebuah kertas." ucap sekertaris Jo.

Sekretaris Jo menyerahkan amplop besar berwarna coklat di hadapan Ratna.

Pertemuan lanjutan setelah pertemuan pertama dengan calon suami nya, yaitu pertemuan dengan Sekretaris Jo.

Ratna tidak tahu, siapa nama asli laki-laki yang duduk di depan nya.

Kemudian tak lama sekertaris Jo memperkenalkan diri kepada Ratna.

Ratna membuka amplop itu dan ada banyak lembaran kertas di dalam nya.

Seperti sedang membaca kertas ujian sewaktu di sekolah dulu, tangan nya gemetar.

'Apa ini? Aku seperti dianggap bukan manusia saat membaca setiap aturan yang harus aku taati, ketika nanti menjadi istri Tuan Polin. Dari aku bangun tidur sampai tidur lagi, Sekretaris Jo sudah membuat nya secara jelas. Ia pun menuliskan semua kebiasaan dan kesukaan Tuan Jo dengan sangat terperinci. Apa aku harus menghafal semua ini?' gumam Ratna.

"Kalau ada yang Nona ingin tanyakan silahkan?" tanya sekertaris Jo.

'Aku mau protes dan melemparkan kertas-kertas ini ke wajahmu. Sialan!' gumam Ratna kesal.

"Terimakasih atas kerja keras Anda

Sekretaris Jo. Saya akan membaca dan menghafal nya, supaya tidak melakukan kesalahan nanti." Itu yang terucap dari mulut Ratn a, sambil tersenyum.

Namun senyuman itu tidaklah tulus, melainkan mengatakan bahwa, "Wah Anda luar biasa. Saya sangat kagum dengan kehebatan Anda." Begitu yang coba ditunjukan Ratna lewat senyuman nya.

"Itu sudah kewajiban saya Nona, untuk menjaga keadaan di sekitar tuan muda berjalan sesuai dengan apa yang semesti nya." jawab sekertaris Jo.

'Waaah, apa kau budak laki-laki aneh itu?' gerutu Ratna dalam hati

"Yang utama harus Nona perhatikan adalah melayani tuan muda dan menjalankan kewajiban Nona sebagai istri tuan muda." lanjut sekertaris Jo.

Tanpa sadar Ratna menyentuh kancing baju nya. "Saya rasa kecuali itu, Nona jangan terlalu berharap untuk bisa melayani tuan muda di atas tempat tidur, karena Nona sebenar nya bukan tipe wanita yang disukai tuan muda." ucap sekertaris Jo.

'Apa? Gila ya, siapa juga yang ingin tidur dengan laki-laki itu. Aku malah senang kalau dia sama sekali tidak pernah menyentuhku seujung rambut pun!' gumam Ratna sedikit tenang.

"Sayang sekali ya, padahal Tuan Ratna sangat tampan. Haha." ucap Ratna mungkin pasti sudah gila karena mengatakan nya.

Tapi dia benar-benar tertawa dengan ceria sambil mengatakan kalimat barusan. Membuat perubahan pada wajah Sekretaris Jo.

'Gadis ini benar-benar menarik, dia bisa mengatakan hal seperti itu, padahal bibir dan tangan nya bergetar. Aku tahu kau sudah mencoba menahan itu, tapi aku masih tetap bisa melihat nya Nona.' gumam sekertaris Jo.

"Anda cukup mengatakan baik pada setiap perintah tuan muda. Tidak perlu bertanya kenapa, hanya jalankan saja semua yang diperintahkan kepada Anda," Jo melanjutkan kalimat nya.

"Baik, hanya begitukan?" Ratna mengedipkan mata nya.

Haha, gadis ini benar-benar berani.

"Di dalam rumah yang akan anda tinggali ada ibu tuan muda dan dua adik perempuan. Anda hanya perlu menghormati mereka dan tidak membuat keributan dengan mereka. Sekali lagi yang harus Anda layani adalah suami Anda, jadi jangan perdulikan yang lain." Sekretaris Jo kembali melanjutkan penjelasan nya.

"Baik, lanjut." Ratna meneguk minuman nya, tanpa merasa terbebani dengan apa yang dikatakan oleh laki-laki di depan nya.

Tapi percayalah, tangan nya yang berada di bawah meja sudah berkeringat dingin.

Dia sudah mulai bisa meraba, neraka macam apa yang harus ia masuki, untuk menebus kehidupan mewah keluarga nya.

"Anda bisa tetap melakukan pekerjaan Anda yang sekarang, berhubungan dengan keluarga Anda atau bertemu dengan teman-teman Anda. Tapi yang harus Anda perhatikan adalah, Anda sudah harus berada di rumah sebelum tuan muda kembali. Silahkan baca di lembaran kertas itu apa yang harus Anda lakukan ketika tuan muda kembali ke rumah." ucap sekertaris Jo menjelaskan.

Ratna beralih melihat kertas, ia membalik beberapa lembar, lalu menemukan uraian terperinci tentang apa yang harus ia lakukan. Ratna menatap Sekretaris Jo dengan tajam, lalu ia bergumam 'Apa bosmu itu kaisar?' sambil mangap.

"Benar, seperti yang Anda pikirkan." ucap sekertaris Jo.

Ratna menutup mulut nya, apa laki-laki ini bisa membaca pikiran nya.

"Tuan muda adalah raja, yang bisa membuat keluarga Anda hidup atau menghancurkan nya dalam sekejap mata." lanjut sekertaris Jo.

"Baik." Ratna merinding. "Saya akan melakukan yang terbaik. Tapi, bolehkan saya bertanya?" ucap Ratna.

"Silahkan Nona." jawab sekertaris Jo.

"Apa saya juga boleh berhubungan dengan laki-laki lain, punya pacar misal nya?" tanya Ratna.

Wajah Sekretaris Jo berubah, ia menatap wanita yang ada di depan nya.

Dia tau gadis ini hanyalah tumbal keserakahan orang tuanya, tapi bagaimana dia begitu tidak mengenal takut seperti ini.

Apalagi setelah dia menyerahkan amplop berisi aturan yang harus dipenuhi nya setelah menjadi istri dari Tuan Polin.

Ratna kembali menyeruput minuman nya, sambil menunggu jawaban dari Sekretaris Jo.