webnovel

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
369 Chs

Senjata Untuk Kirana

Kirana terdiam diatas tempat tidur, meskipun matanya tertuju pada televisi namun tetap saja pikirannya terbang entah kemana. Sedangkan disisi lain Mesi sedang sibuk dengan ponselnya, sesekali ia bergumam tidak jelas ketika permainannya kalah.

Tok... Tok... Tok...

Terdengar suara ketukan pintu, Kirana terperanjat. Begitu juga dengan Mesi, mereka saling berpandangan.

"Siapa yang datang?" tanya Mesi.

"Entah" jawab Kirana mengangkat kedua bahunya, kemudian ia beranjak dari tempat duduknya.

"Eehh... Stop di situ. Biar aku yang buka pintu" ucap Mesi. Kirana tersenyum kemudian mengangguk.

Sambil bersenandung Mesi berjalan menuju pintu, mungkin yang datang Bu Odah yang ingin tau keadaan Kirana. Tangan Mesi mulai memutar panel pintu, kemudian sambil tersenyum ramah, Mesi menyapa dengan senyum yang ramah.

Namun ekspresi Mesi berubah ketika tau siapa yang datang. "P... Pak Retno" ucap Mesi. Kirana terkejut mendengar Retno datang secara tiba-tiba.

"Silahkan masuk Pak" ucap Mesi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com