Empu Dhamar merasa malu dan tidak enak hati karena telah mengajak pendekar itu ke dalam pertemuan, tidak di sangka sikapnya benar-benar berani dan sama sekali tidak bisa melihat siapa lawan bicaranya.
"Akan memerlukan waktu yang sangat lama untuk membangun sebuah padepokan dan mengumpulkan semua orang, jika kau menunggu padepokan itu jadi mungkin butuh berabad-abad untuk melahirkan orang hebat" ucapnya sambil berjalan menuju ke hadapan Kirana dengan penuh kepercayaan diri.
"Baiklah, apa kau memiliki usul yang lain? Katakan saja" ucap Kirana mencoba tenang menghadapinya. Ia ingin tau mau sejauh mana pendekar itu mengeluarkan idenya.
"Kita akan menyusup ke istana, kemudian ketika Birok Ireng lengah, kita akan menghabisinya! Aku yakin cara ini lebih cepat dari pada menunggu membuat padepokan!"
"Ya... Cara cepat untuk bunuh diri! Bodoh!" gumam Aji kesal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com