Jeklek... Tok... Tok... Tok...
Terdengar suara ketukan lembut dari luar sana, sesekali juga terdengar seseorang yang sepertinya ingin membongkar kunci yang terpasang di jendela dan pintu bagian belakang rumah itu. Kirana, Tari dan Sundari semakin tegang, karena suara pria berbisik juga semakin terdengar jelas dan sepertinya lebih dari dua orang.
"Ndoro... Sepertinya kita ketahuan" bisik Tari gugup.
Kirana tidak menjawab, dan kini sepertinya orang yang berada diluar telah mengepung rumah itu. "Sundari, lebih baik kau kembali ke kamar sekarang!" ucap Kirana.
"Tidak Kakak, aku tidak akan membiarkan kalian dalam keadaan genting seperti ini" jawab Sundari.
"Tapi Sundari..." belum sempat Kirana menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba terdengar pekikan dari luar diiringi dengan suara tulang leher yang patah.
"Apa itu..." ucap Kirana terkejut.
"Aku rasa bantuan sudah datang, Ndoro" ucap Tari tersenyum lebar.
"Maksudmu?" Kirana masih belum paham juga.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com