webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
211 Chs

185. Jangan Menghalangi Jalan

 

Mori pergi memanggil kakeknya dengan menunggang kuda sendirian, karena kata pengasuh kuda, Ahmad pergi melihat pagar pengaman di wilayah paling jauh dari lokasi latihan berkuda.

Mori tidak membawa ponselnya ketika keluar rumah, karena mengira kakeknya ada di sekitar istal, itulah kenapa kini Mori memanggil Ahmad dengan berkuda.

Mori memperhatikan rute yang dilewatinya dan juga langit yang biru. [Cerah sekali siang ini! Pas sekali untuk latihan di sungai!]

Hanya sepuluh menit berkuda dengan santai, Mori akhirnya melihat dua ekor kuda bertubuh besar diikat ke tiang pagar. Ahmad dan seorang pekerja yang terlihat sedang memperbaiki pagar.

Ahmad melihat ke arah kuda yang mendekat ditunggangi cucunya. Ahmad yang sedang berjongkok sambil membantu memegang tiang pagar, berdiri perlahan masih dengan tetap memegang tiang pagar. "Mori?!"

Begitu berada di dekat Ahmad, Mori langsung berkata. "Nenek menyuruh untuk memanggil kakek buat makan siang!"

"Kenapa tak menelepon saja?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com