Semenjak pertemuan itu, Riggo si pria tampan menjadi seorang pelamun tak ramah seperti biasa bawaannya menyendiri. Pada waktu 20 jam selepas pulang kerja, berjalan dalam keadaan melamun di pinggir jalan, membayangkan anggun pada diri wanita itu tak jarang binar senyuman tersungging di bibirnya. Sedang memegang kerah kemeja putih kerjanya, dengan keras penuh teriak dalam hati "tuhan, anggunnya cipta'anmu membuat hamba diikuti bayangnya, kapan aku bisa bertemu dia lagi". Mini market seakan berbicara padanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com