webnovel

Sahabatku Mencintai Kekasihku

Peringatan! Harap bijak dalam membaca, karena ada beberapa unsur dewasa di dalamnya. Persahabatan yang terjalin di antara Ayumi dan Sintia harus berada di ujung tanduk ketika mereka jatuh hati pada laki-laki yang sama. Ayumi yang selama ini seringkali mengalah demi Sintia pun akhirnya memberanikan diri untuk memperjuangkan cintanya. Sintia merasa marah dan kecewa terhadap Ayumi ketika mengetahui hubungan mereka, hingga dia ingin memutuskan hubungan persahaban mereka. Ayumi mulai ragu untuk melanjutkan hubungannya dengan Andra, apalagi mantan terindahnya datang ingin merebut hatinya kembali dari dekapan sang kekasih. Dia mulai bimbang, apakah harus memilih Andra dan harus mengorbankan persahabatannya dengan Sintia atau lebih baik memilih Dito, mantan terindahnya dan bisa tetap mempertahankan persahabannya dengan Sintia. Di tengah kegalauan itu, keluarga Andra tengah mengalami kesulitan ekonomi dan dia terancam tidak mampu melanjutkan pendidikannya lagi. Satu-satunya orang yang saat itu bisa menolongnya hanyalah Sintia. Keadaan membuat Andra dan Ayumi mulai menyerah memperjuangkan hubungan mereka. *Catatan: Volume 1 - Kisah Asmara: Menceritakan tentang kehidupan dan kisah asmara antara Ayumi, Andra, Sintia, dan Dito. Volume 2 - Kehidupan Baru: Menceritakan tentang kehidupan baru yang dijalani Ayumi tanpa pasangan hidupnya.

Penulis_Senja · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
376 Chs

Bab 222 Kekuatan Terbesarku

Tak terasa Tomi dan Midi sudah hampir berusia lima tahun. Aku sudah harus mencarikan sekolah terbaik untuk mereka. Mereka yang sudah sering kuajak jalan-jalan ke luar rumah, sudah mulai tak asing dengan dunia luar. Namun, aku masih ragu tentang bagaimana reaksi mereka jika bertemu dengan teman-teman barunya nanti. Karena, mereka sangat jarang bertemu dengan teman-teman sebayanya.

"Tomi dan Midi mau ikut Mama lihat-lihat sekolah? Nanti kalian yang pilih sendiri ya mau sekolah ke sekolah yang mana," kataku kepada anak-anak.

"Iya!" jawab mereka dengan penuh semangat sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Aku tidak menyangka, secepat itu mereka sudah beranjak menjadi anak-anak yang pintar dan akan memasuki usia kanak-kanak. Rasanya baru kemarin aku melahirkan mereka ke dunia ini, tapi mereka sudah menjadi anak-anak yang luar biasa.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com