Andra begitu melindungi Sintia dan terlihat sangat memperhatikannya. Dia tidak ingin membuat Sintia tidak nyaman karena memaksakan diri menemaninya menonton film. "Mau keluar saja?" tanya Andra saat mendekap Sintia yang sedikit ketakutan dan tegang gara-gara musik yang mengiringi film tersebut.
"Memangnya tidak apa-apa? Bukannya Kamu sudah menunggu-nunggu film ini rilis?" tanya Sintia kaget karena mendengar Andra rela meninggalkan fim yang ditunggu-tunggunya tersebut.
"Tidak masalah, Aku bisa menontonnya sendiri lain kali," jawabnya tegas. Andra memang suka sekali dengan film horor. Saat masih berpacaran denganku saja, hampir setiap satu bulan sekali kami pergi menonton bersama.
"Hah … lega rasanya setelah keluar dari studio," ungkap Sintia merasa lega.
"Hahaha … dasar! Siapa sok-sokan jadi pemberani. Ternyata seorang Sintia cupu juga, ya. Aku kira Kamu sempurna dan tidak ada yang ditakutkan," ledek Andra.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com