webnovel

Sahabatku Mencintai Kekasihku

Peringatan! Harap bijak dalam membaca, karena ada beberapa unsur dewasa di dalamnya. Persahabatan yang terjalin di antara Ayumi dan Sintia harus berada di ujung tanduk ketika mereka jatuh hati pada laki-laki yang sama. Ayumi yang selama ini seringkali mengalah demi Sintia pun akhirnya memberanikan diri untuk memperjuangkan cintanya. Sintia merasa marah dan kecewa terhadap Ayumi ketika mengetahui hubungan mereka, hingga dia ingin memutuskan hubungan persahaban mereka. Ayumi mulai ragu untuk melanjutkan hubungannya dengan Andra, apalagi mantan terindahnya datang ingin merebut hatinya kembali dari dekapan sang kekasih. Dia mulai bimbang, apakah harus memilih Andra dan harus mengorbankan persahabatannya dengan Sintia atau lebih baik memilih Dito, mantan terindahnya dan bisa tetap mempertahankan persahabannya dengan Sintia. Di tengah kegalauan itu, keluarga Andra tengah mengalami kesulitan ekonomi dan dia terancam tidak mampu melanjutkan pendidikannya lagi. Satu-satunya orang yang saat itu bisa menolongnya hanyalah Sintia. Keadaan membuat Andra dan Ayumi mulai menyerah memperjuangkan hubungan mereka. *Catatan: Volume 1 - Kisah Asmara: Menceritakan tentang kehidupan dan kisah asmara antara Ayumi, Andra, Sintia, dan Dito. Volume 2 - Kehidupan Baru: Menceritakan tentang kehidupan baru yang dijalani Ayumi tanpa pasangan hidupnya.

Penulis_Senja · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
376 Chs

Bab 173 Kencan Pertama

Andra begitu melindungi Sintia dan terlihat sangat memperhatikannya. Dia tidak ingin membuat Sintia tidak nyaman karena memaksakan diri menemaninya menonton film. "Mau keluar saja?" tanya Andra saat mendekap Sintia yang sedikit ketakutan dan tegang gara-gara musik yang mengiringi film tersebut.

"Memangnya tidak apa-apa? Bukannya Kamu sudah menunggu-nunggu film ini rilis?" tanya Sintia kaget karena mendengar Andra rela meninggalkan fim yang ditunggu-tunggunya tersebut.

"Tidak masalah, Aku bisa menontonnya sendiri lain kali," jawabnya tegas. Andra memang suka sekali dengan film horor. Saat masih berpacaran denganku saja, hampir setiap satu bulan sekali kami pergi menonton bersama.

"Hah … lega rasanya setelah keluar dari studio," ungkap Sintia merasa lega.

"Hahaha … dasar! Siapa sok-sokan jadi pemberani. Ternyata seorang Sintia cupu juga, ya. Aku kira Kamu sempurna dan tidak ada yang ditakutkan," ledek Andra.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com