webnovel

SAH !!! DI RS

 Garis kehidupan ini memang sudah diatur oleh Sang Pencipta. Kita tidak tahu, kita mau jadi apa nanti, siapa jodoh kita dan bahkan berapa anak kita. Namun terkadang kalau kita peka dan merenungkannya dan berpikir ulang kebelakang apa yang telah terjadi, kadang kita akan sadar bahwa Allah telah mengirimkan sinyal-sinyal pada kita.

Semua itu dirasakan Adira Prameswari atau sapaan akrabnya Dira. Di tahun 2003 Dira remaja duduk di bangku kelas 2 SMA di salah satu SMA Swasta di Bandung, dia anak tunggal dari keluarga sederhana, Ayah seorang PNS dan ibu nya sebagai ibu rumah tangga. Dia memang dimanja oleh Papihnya namun Papihnya selalu mendidik supaya Dira jangan jadi anak sombong dan harus selalu berbuat baik pada siapapun. Sama halnya dengan pendidikan, Ayah Dira membebaskan Dira mau sekolah dimana saja sesuai kemampuan Dira asal Dira mampu dan tidak malas, dan paling utama bisa jaga diri. Sedangkan ibu nya berbanding terbalik, ibu memaksa Dira harus bisa menjadi juara di sekolahnya. Jadi Dira selalu berada di posisi dilema.

                              *****

 "Ra, kamu coba tanyain ke tempat les inggris dekat sekolah, berapa biaya nya dan hari apa saja les nya. Kalau cocok besok pulang sekolah bayar yaa" ucap Mamah saat Dira sarapan sebelum pergi sekolah

"Hah, les inggris, kok Mamah tahu ada tempat les inggris dekat sekolah aq" jawab Dira heran

"Kemarin pulang dari bank Mamah lihat. Pokoknya pulang sekolah dianter siapa kek kesitu tanya-tanya. Terus kalau nanti oke, kamu ajak Intan atau Ica atau Gita yang searah pulang jadi ada teman" ucap Ibu lagi .

"Hmmm oke kalau gitu"balas Dira

 

                                               *****

Sambil berjalan bareng Intan menuju tempat les mereka berbincang, untungnya Intan juga memang sudah lama ingin les Inggris, jadi pas banget buat Dira.  

Saat masuk tempat informasi Dira dan Intan berpapasan dengan laki-laki tinggi bertindik di telinganya dan sawo matang, Dira dan lelaki itu sempat saling tatap, tapi Dira biasa saja. Setelah dapat brosur mereka pun menyebrang jalan dan pulang naik Angkutan Kota (Angkot)

Sampai rumah ternyata ada Monik teman seangkatan yang juga tetangga nya bareng sama 2 laki-laki temannya lagi duduk di teras.

"Diraaaa akhirnya datang jugaaa" teriak Monik

"Heiii Nik, wuih dah nongkrong aja"canda Dira sambil senyum ke teman-temannya Monik

"Kenalin nih Ra teman aku Toni sama Joe"ucap Monik

"Hello, Dira"ucap Dira sambil salam ke Toni dan Joe

"Sory ya Ra aku ganggu, itu mobil aku dipinggir rumah kamu tiba-tiba mogok jadi aku lagi nunggu montir ini" Toni memperjelas kehadiran dia dirumah Dira

"iya duh jadi ganggu, tadinya mau balik ke rumah Monik lagi tapi kata dia nunggu di rumah Dira aja katanya biar deket ke mobil" timbal Joe.

"Oo ya gapapa, santai aja. Teras ini emang tempat nongkrong kita, jadi aku lagi gak ada juga Monik sama Ica atau teman-teman aku disekolah suka pada disini" balas Dira sambil menyombongkan nyaman terasnya

Dira pu izin masuk buat ganti baju dan bawa minuman.

 

                                                 *****

Keesokan hari nya Dira pun berangkat sekolah sambil bawa uang untuk bayar les Inggris.

Sampai sekolah dia mampir kelas Intan dulu buat janjian. Intan pun langsung oke.

Siangnya sampai di tempat les. Dira dan Intan bertemu lagi sama lelaki yang kemarin papasan di depan tempat informasi dan sekarang si lelaki itu lagi duduk dan ngobrol sama Mba bagian informasinya

Berpapasan dan senyumlah mereka berdua.

Dan si lelaki itu mempersilahkan Dira Intan duduk.

Mendadak Dira jadi salah tingkah dan si laki-laki itu pun sama. Intan ikut mesem-mesem. Si mba informasi nya juga ikut mesem-mesem.

Dira tetiba dipikiran dan hati nya ingat wajah dan ucapan Mamah

 ( Jangan pacaraaannn dulu nanti aja kalau kamu udah kuliah )

Buyar deh semua pikiran Dira. Mendadak lemas.

Intan pun langsung menepuk tangan Dira

"eh iya mba maaf saya mau daftar les inggris nya donk" ucap Dira kaget

"hahahahah kamu kenapa Ra, panik gitu" timpal Intan

                                               *****

Minggu depannya di hari Selasa saat sore hari Dira lagi beli bakso di depan rumah, Monik  dan Ica memanggil sambil lari menghampiri Dira

"Ra, eh Toni sama Joe boleh kan main lagi ke rumah kamu, kita nongki lagi di teras, tar lagi sampai kayaknya. Dia mau skalian kasih barang pesanan konsumen nya di komplek sebrang" jelas Monik

"Lah, kok jadi ke enakkan juga ya nongkrong di teras aku" jawab Dira sambil ketawa

"Ra bantu lah yaa tolong Ra, kamu inget kan itu Joe yang aku taksir dari waktu itu. Terus Toni juga pas nelepon kemarin,dia nanyain kamu terus, katanya dah punya cowok belum" pinta Monik sambil perjelas maksudnya.

"Monik loh Ra sambil menyelam minum air ahahahahah. Bapaknya lagi ada di rumah, jadi nebeng di teras kamu" canda Ica

" Ahahahahah Monik Monik, tentang Joe ma kamu oke deh silahkan aku bantu tempat dan nemenin aja. Kalau masalah Toni, aku gak kan komentar ah, bilang kita nambah pertemanan aja." Jelas Dira

Gak lama Toni dan Joe sampai. Dan mereka pun berkumpul di teras rumah Dira sambil makan bakso langganan Dira.

"Neng Dira Neng Dira, telepon" teriak Teh Ina yang kerja di rumah Dira

Dira langsung berlari sambil angkat teleponnya.

"Halo" jawab Dira

"Hai Dira maaf ganggu" jawab laki-laki di telepon

"Hai siapa yaa ini" jawab Dira

"Ini aku Wira yang satu tempat les sama kamu yang suka nongkrong sama Mba informasi yang kita sering papasan" jawab Wira dengan jelas

Tetiba Dira keringet dingin campur deg deggan

"Oo, duh kaget aku, hmmm panggilnya siapa yaa? " tanya Dira

"Hehe, panggil aku Wira aja. Oya besok les kan ? "tanya Wira

"Iya insyaa Allah les" jawab Dira

"Salam kenal ya Dira, sampai ketemu besok yaaa" jelas Wira

" Oo ok ok" jawab Dira sambil gugup

Dira pun kembali ke teras sambil senyum-senyum dan sumringah. Toni pun penasaran sambil lihat Dira dalam hatinya (Siapa ya yang nelpon kok sampe buat Dira sumringah senyum-senyum, kayaknya cowoknya deh)

                                               *****

Keesokkannya di tempat les, Dira mendadak gugup rasanya seperti satu tempat les itu tahu bahwa Wira itu kemarin nelpon dia. Dari mulai si Mba informasi sampe Bapak kantinnya.

Intan pun kebingungan pas temannya Wira datengin Intan dan bilang sambil bisik-bisik supaya bilang ke Dira ada salam dari Wira.

Dira pun dengar bisikan itu karena tepat sebelah Intan. Jantung Dira pun makin gak menentu.

"Ra, Wira itu yang mana sih, jangan-jangan yang waktu kita daftar dia ada di tempat informasi yaa? " tanya Intan

"Iya Tan 100 buat kamu, tapi kok aku malah lemes ya" balas Dira

"Gugup kamu itu ahahaha, kalau dia nembak kamu mau jawab iya Ra ? " tanya Intan

"Wuaduh, aku bingung ini Tan. Apa aku juga suka sama dia atau cuma seneng liat postur dia sama cara pakaian dia, kamu tahu kan aku suka cowo tinggi. Satu sisi kalau iya nanti aku jadian, duh gimana si Mamah, kan aku gak boleh pacaran dulu" jawab Dira linglung

"Wah iya ya Ra,duh kamu mending pikirin baik-baik deh. Apapun keputusan kamu aku dukung" balas Intan

"Wuuuuh, oke Tan makasih banget yaaa" balas Dira

Beres les Wira pun hampiri Dira yang lagi ngobrol dengan Intan di kantin. Wira pun bawa kursi sambil menghampiri meja Dira dan memperkenalkan diri juga bersalaman. Mendadak dari luar kantin teman-teman Wira riuh bersorak heboh melihat Wira menghampiri Dira.

Malamnya Wira menelepon Dira. Dan mengungkapkan perasaan suka nya ke Dira. Dira pun mendadak berkeringat dingin dan bingung harus jawab sekarang atau nanti. Karena Dira suka angka-angka cantik untuk setiap kejadian yang akan dikenang. Jadi Dira memberi jawabannya di tanggal 010203. Itu jatuh di hari Sabtu. Wira pun setuju.

Setelah dikamar melamun dan berpikir galau. Dira baru ingat bahwa tanggal 1 Februari itu ada ekologi ke Pangalengan.

                                               *****

01 02 03 ..

Di bus menuju tempat Ekologi Dira bengong terus sambil berpikir jawab ya atau tidak. Satu sisi ingin menerima Wira tapi sisi lain takut ketahuan Mamah. Jadi dilema. Tapi Dira pikir lagi bahwa dia harus menikmati masa muda nya ya tentu nya dikoridor yang positif.

Sampai tempat ekologi Dira sangat senang karena pemandangannya indah. Dan dia pun merasakan bisa berpikir jernih. Herannya Dira, saat di tempat ekologi teman laki-laki nya semua mendadak perhatian apalagi saat jalan di pesawahan, saat hujan dan saat makan siang istirahat.

Buat Dira hari itu sangat indah di tanggal yang indah pula. Sehingga dia mantap akan memberi jawaban pada Wira nanti di bus saat pulang dari ekologi.

Walau cape pas duduk di bus Dira tetap senang dan mengeluarkan handphone nya . Saat telpon ke nomor Wira diangkat oleh temannya.

"Halo, eh ini Wira bukan ?" tanya Dira sambil heran kok bukan suara Wira

"Eh ini Dira yaa, sory ini nomor aku Rian temannya Wira" jawab Rian

"Eh ya ampun sory sory ganggu, kalau nomor Wira berapa ya, soalnya aku dikasih nomor ini. " jawab Dira.

" Ooo ini Wira emang ada disebelah aku. Dia emang kasih no aku ke kamu" jelas Ria

Dira bingung dan malah jadi gak yakin. Dalam hati penasaran kenapa dia malah kasih nomor temannya padahal dia bilang waktu itu, nomor ini nomor dia.

Dira jadi ragu, belum jadi pacar aja udah bohong gimana kalau jadi pacar.

"Halo Ra, Dirraaa" suara Wira memanggil di telepon

"Eh iya halo halo, loh Wira kenapa kok malah nomor teman kamu ini. Kan aku  jadi  gak enak" kata Dira

"Sory-sory HP aku rusak nomornya juga udah hangus. Jadi aku kasih nomor Rian. Tapi gapapa kok, Rian teman kost an aku jadi deket banget. Santai aja. Ooo iya Ra. Jawaban kamu gimana ? " jelas dan tanya Wira

Dira terbata-bata mau jawab dan gugup tapi jadi gak yakin juga.

"Hmmm ok Wira kita coba dulu jalanin yaa, tapi kamu harus jujur sama aku kalau  ada apa-apa jangan tertutup" jelas Dira

"Yeessss , Ok Ra aku bakal jujur sejujur-jujurnya" jawab Wira sambil girang

Sepanjang jalan di bus Dira tetap senang ngobrol bareng teman-temannya. Satu sisi dia kok jadi malah ragu dengan status dia jadi pacar Wira. Dia mau cerita ke Gita teman sebangku si kelas sekaligus teman deket rumahnya. Tapi jadi gak mood.

Akhirmya dia pendem sendiri. Dan berpikir lusa bakalan cerita ke Intan.

                                               *****

Senin di sekolah Dira saat istirahat mengajak Intan ke kantin sekaligus curhat. Intan malah ketawa dan ngejek Dira, bahwa gaya Dira udah punya pacar.

Pas Dira ceritain semua nya. Dira malah nyesel sama keputusannya karena nerima Wira. Intan pun kasih jawaban kalau coba aja jalanin dulu. Kalau pas tengah-tengah dia makin banyak bohong putusin aja.

"Wuaduh Intaaaaannn, kenapa perasaan aku jadi aneh giniiiii" tegas Dira

Hari demi hari dijalani oleh Dira dan Wira. Tapi semakin lama Dira semakin menemukan kebohongan-kebohongan yang dilakukan Wira.

Ditambah kesal lagi setiap apa yang Dira katakan Wira sering bilang bahwa Dira bohong. Dira semakin yakin padahal Wira yang tukang bohong.

Puncaknya karena 1 hari Intan sakit jadi tidak les. Dira tetap hadir karena sayang. Saat itu pulangnya Wira mengantar Dira pakai sepeda motor temannya. Saat dekat rumah karena takut orang rumah ada yang lihat. Dira minta diturunkan di belokan sebrang rumah. Saat Wira bertanya pada Dira dimana rumahnya, kemudian Dira tunjuk rumah sebrang belokan pinggir jalan. Wira malah bilang bohong gak mungkin. Sehingga Dira kesal minta ampun. Pacaran macam apa ini dalam hati Dira. Tapi Dira tetap sabar.

                                                   *****

Sebelum 14 Februari, Wira menanyakan pada Dira mau tukar kado atau tidak. Dira hanya menjawab terserah. Semakin asam rasanya hubungan mereka.

Disekolah Dira merasakan heran kenapa teman laki-laki yang sekelas seangkatan bahkan kakak kelas seperti perhatian semua. Dira berpikir heran dan aneh giliran punya cowok malah pada buat bingung. Apalagi kakak kelas lewat teman sekelas Dira terus menerus minta nomor HP Dira.

Pulang sekolah di 11 Februari itu Dira minta anter Gita ke salah satu terkenal di Bandung untuk membeli hadiah kasih sayang buat Wira. Gita pun langsung setuju. Sekaligus proyekan Dira juga dititipkan beberapa anak  cowo untuk beli hadiah kasih sayang. Untungnya lumayan buat Dira dan Gita beli makan siang.

Saat menuju rumah di angkutan umum. Dira sambil nyender ke jendela angkot sambil menatap luar jendela tetiba dia fokus ke satu mobil jeep warna orange.

"Git, itu jeep anak kelas 2.8 bukan sih" spontan Dira

"Manaa mana" balas Gita sambil memutar badan melihat ke objeknya

"Eeh iya kayaknya mobil si Kevin" jawab Gita lagi

"Ooo nah itu Kevin yaa" timpal Dira

Sampai di rumah Dira,mereka berdua sibuk bungkus-bungkus semua kado pesanan para anak-anak cowok. Sedangkan untuk Wira, Dira kemas terakhir.

"Heh kenapa gak buat cowok kamu dulu baru yang anak-anak lain ? " tanya Gita

"Ssstttt udah udah yang proyekan dan menghasilkan uang dulu baru punya aku belakangan" jawab Dira santai

"Ahahahahahaha dasar , sing penting duuiiittt" timpal Gita

Mereka berdua pun tertawa.

                                             *****

12 Februari nyaa. Ada jadwal renang untuk semua anak kelas 2. Namun Dira sedang halangan alias penyakit bulanan wanita. Jadi Dira izin ke guru olahraga.

13 Februari nya. Entah kenapa perasaan Dira tetiba senang banget saat akan masuk gerbang sekolah. Dan Dira heran juga sewaktu liat mobil jeep orange milik Kevin anak 2.8 itu kok ada perasaan aneh. Padahal mereka belum kenal walau satu angkatan. Dira pun langsung mengalihkan pikirannya sambil berjalan menelusuri lorong dan menyapa teman-teman yang Dira lewati.

Saat masuk kelas tumben juga di kelas Dira sudah hampir semua datang. Yang biasa kesiangan mendadak sudah hadir. Dira masuk sambil kebingungan.

"Dirrraaaa, Dirraaa siniii siniii" teriak Mia sambil menarik tangan Dira supaya duduk

"Kenapa sih Mi bikin panik aja, tumben pagi-pagi heboh" balas Dira panik

Mereka duduk di kursi Dira , Mia di bangku depan terus tiba-tiba Dito dari arah pinggir lari dan duduk sebelah Dira dibangku Gita.

"Ra , Ra kamu tahu Kevin kan, itu anak kelas situ" ucap Mia sambil lirik ke arah kelas Kevin yang posisi nya samping kelas mereka yang terhalang kaca dan taman kevcil..

Tiba-tiba jantung Dira berdegup kencang mendengar nama Kevin dan teringat kejadian waktu diangkot bareng Gita dari mall. Padahal itu benar mobil nya Kevin atau bukan mana Dira tahu.

"Ehem ehem, Dira pas banget aku juga mau sampein. Kevin dah beberapa hari nanyain kamu. Nah pas tadi pagi Mia cerita kita langsung sergap" jelas Dito

"Iya Ra kemarin di tempat renang aku barengan sama kelas lain nah disitu ada kevin terus dia nanya-nanya kamu termasuk mastiin kalau kita sekelas" kata Mia

Dira makin salah tingkah.

"Terus pulangnya aku kan dianter Kevin bareng cowok aku kan Akbar, nah pas aku turun Kevin bilang, supaya sampein salam ke kamu" jelas Mia sambil heboh ketawa pula.

"Ciieee cieeee Dira" timpal Dito

Dira makin salah tingkah dan berpikir kok bisa kebetulan gini semua. Padahal  dia sebelum-sebelumnya gak mikirin yang namanya Kevin hanya tahu orangnya saja. Soalnya dia anak yang aktif di sekolah dan dikenal juga diandalkan guru, teman-temannya juga kebanyakan kakak kelas dan dia ketua dari organisasi pecinta alam di sekolah. Dan kebanyakan anak cewe yang kenal sama dia geng model sekolah lah yang dikit-dikit style nya mengikuti mode yang sedang in. Sedangkan Dira hanya memakai apa yang buat Dira cocok dan nyaman.

" Ra terima salamnya yaa please, biar aku dapet coklat dari dia hihihi" jelas Mia polos

" Wuuu dasar Mia pamrih. Eh kamu belum punya cowok kan Ra? " tanya Dito

Makin guguplah Dira. Teman sekelas kecuali Gita memang tidak ada yang tahu kalau Dira punya cowok di tempat les Inggris. Hanya Intan lah saksinya dan Ica tempat curhat Dira setiap di rumah. 3 orang itu yang tahu.

Dira semakin bingung dan gugup. Ditambah desakan Mia.

Entah kenapa tiba-tiba Dira ucapkan iya. Yang Dira rasa malah senang dan lega.

14 Februari…

Dira datang dengan semangat 45 ke sekolah padahal dia gak punya cowok di sekolah tapi perasaan dia seolah-olah hari itu akan istimewa.

Dira berjalan penuh bahagia sambil tenteng hadiah-hadiah orderan teman cowoknya di kelas untuk cewek-ceweknya. Di koridor dekat kelas dia berpapasan dengan Kevin dan mereka reflek tersenyum. Habis itu Dira gemeteran. Dia aneh sendiri perasaan apa ini, dia gak pernah rasakan waktu awal ketemu dan bareng Wira.

Sampai kelas, semua ribut heboh dengan obrolan dan geng masing-masing. Dira mun membagikan pesanan anak-anak cowok yang sebagian sudah datang.

                                              *****

Jam istirahat pun tiba. Sebagian berhamburan keluar ada yang ke kantin, ke kelas lain ada juga yang nongkrong di koridor kelas. Dira dan Gita masih stand by di bangku mereka.

Tiba-tiba Gita kasih coklat sambil memeluk Dira. Dilanjut beberapa anak cowok di kelas Dira yang tiba-tiba menghampiri Dira dan memberikan Dira coklat.

Dira tetiba kaget dan senang .

"Ya Allah kalian aduh baik banget sih, aduuh aku belum bisa bales sekarang kasih ke kalian asli aku gak sempet beli apa-apa, maaf banget" jelas Dira

"Apa sih Dira, kalau aku udah niat banget mau kasih kamu, santai aja, aku gak berharap kamu ngebales kasoh kok" ucap Gita.

Beberapa anak cowok kompakan sambil menjelaskan bahwa itu ucapan terima kasih karena sudah bantu beli dan bungkus rapi hadiah kasih sayang mereka buat cewek-cewek nya.

Mereka pun bubar untuk ke kantin. Saat  akan ke kantin bareng Gita, Rudi KM di kelas menyusul Dira dan memberikan kotak hadiah. Rudi menjelaskan itu titipan hadiah dari Anggi kakak kelas teman Rudi yang selalu kirim salam ke Dira. WalauDira hanya membalas senyuman, Anggi nampaknya tidak pantang menyerah.

"Ra ini dari Anggi kamu terima ya. Dia tulus kasih ke kamu, gak ada embel-embelnya kok" jelas Rudi

"Duh serius nih Di, aslinyaaa"jawab Dira

Dira pun minta Rudi mengantarnya untuk menemui Anggi. Sampai di kelas Anggi Dira pun bersalaman dan mengucapkan terima kasih pada Anggi. Setelah itu Dira dan Gita meluncur ke kantin.

                                              *****

Diperjalanan menuju tempat janjian Dira dan Wira yang kebetulan di gerbang pintu masuk komplek sekolah. Dira ditemani Ica untuk menemui Wira. Entah kenapa Dira merasa tidak nyaman jika harus menemui Wira sendirian .

Ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba ada cowok dari samping kiri panggil nama Dira. Dira pun menengok dan langsung tersenyum. Ternyata itu Resha teman seangkatan sekaligus teman SMP Dira dulu. Dia berlari kecil menghampiri Dira saambil memberikan suatu barang.

"Ra ini Resha punya sesuatu buat kamu mudah-mudahan kamu suka. Tapi maaf banget yang buatnya malah bikin nama Resha juga" ucap Resha sambil nunjukin yang dia maksud

Ternyata hadiahnya gelang rajut warna kuning campur biru muda bertuliskan Dira Resha. Saat lihat hadiahnya Dira senyum.

" Hihi lucu gpp kok ada nama kamu juga kan yang kasihnya " jawab Dira

"Makasih banget ya Res, aduh aku gak siapin apa-apa ini buat kamu, nanti I syaa Allah kalau udah aku beli aku kasih kamu yaa" jelas Dira

Dira pun lanjut berjalan bersama Ica menuju depan jalan utama.

Dira dan Ica menunggu Wira di pinggir jalan dan ternyata Wira telat 20 menit. Nambah kesal aja Dira.

Mereka beetemu dan bertukaran kado. Wira mengajak Dira ke tempat les namun Dira menolak dengan alasan mau pergi makan dengan orang tua nya.

Dira dan Ica pun langsung naik angkutan umum yang tepat berhenti di depannya.

"Ra, kok tadi kamu dingin banget ma Wira ?" tanya Ica

"Gak tau nih Ca aku juga aneh. Padahal awal ketemu dan belum kenal aku sneng lihat dia tapi giliran dah jadi cowok kok malah males. Soalnya nih Ca dia kayak merahasiakan sesuatu sering banget bohong dan apa yang dia ceritain tu gak nyambung" jelas Dira.

*Waaah ati-ati kamu Ra, jangan sampe kamu berduaan ma diaa atau mendingan udahan deh daripada kamu mikirin terus beban tahu. Kan yang aku tahu kalau punya temen deket kita happy terus" balas Ica

"Iya kamu bener Ca, Intan aja ngomong gitu." Balas Dira.

                                            *****

Sampai di rumah Dira pun ke kamar dan membuka semua kado yang dia dapat.

"Wuiiiihhhhh harta karun Ra" tanya Mamah

Langsung lah Dira cerita siapa saja yang kasih termasuk Wira. Tanpa mamahnya tahu bahwa Wira itu sudah jadi pacar nya Dira.

"Dira mau mandi dulu ah gerah" sambil berjalan ke kamar mandi

Jam menunjukan di angka 1 siang

Saat sedang di kamar, tiba-tiba Teh Ina memanggil Dira bahwa ada teman Dira di luar.

Dira pikir Monik atau Ica. Kaget nya bukan main dan deg-degkan saat dilihat ke arah pintu gerbang terlihat mobil nya Kevin parkir dan Dito sedang duduk diteras.

"Loh Dito heyy tumben maen ke rumah aku? " tanya Dira

"Heihei Rongky tu aku bawa cowok yang gak sabar pengen kenal ma kamu." Jelas Dito

Rongky itu panggilan khusus Dito ke Dira entah gara-gara apa. Dito sendiri merasa nyaman mungkin.

Sehabis Dito jelaskan dan tunjuk ke mobil, ternyata malah turun 3 cowok dimana itu cowok Dira semua kenal karena seangkatan dan suka nongkrong bareng. Dikepunglah Dira di teras oleh cowok-cowok itu.

Tapi yang punya mobilnya gak turun-turun. Dira pun akhirnya memberanikan diri memanggil Kevin sambil kode melambaikan tangan mengajak turun.

"Kevin pemalu Ra" jelas Agung

Saat Kevin turun Dira pun berkenalan. Dira Kevin salah tingkah kikuk gak karuan. Sedangkan yang lain mesem-mesem.

"Kita habis latihan Ra di studio musik buat acara seni di sekolah nanti manggu di c mobil radio disekolah. Kamu ma temen² kamu gak ikut ? Kamu punya band juga kan" ucap Dito.

"Oo iya iya tapi gak tau aku gimana yang lain aja belum ada kabar" Jawab aku

"Eh Ra Ra si Ica si bawah sana kan rumahnya, anter aku bentar yu ke rumahnya " pinta Ihsan temen sekelas Ica

" Oo iya ya. Laah yang lain gimana donk pada nunggu disini" jelas Dira

"Yaa gpp mereka suruh tunggu bentar kasih makan minum juga anteng" ucap Ihsan

Dira pun kedalam bentar sambil meminta tolong Teh Ina untuk membuatkan minum dan bawakan  camilan. Dira Ihsan pun meuluncur ke rumah Ica.

Diperjalan rumah Ica

"Ra, itu tadi si Kevin kebelet banget mo kerumah kamu. Mpe latihan band juga buru-buru bamget rasanya ahahha." Jelas Ihsan

"Masa sih, duh kok aku jadi deg-degkan ya San" jelas Dira

"Cie cie udah kalian jadian aja, tar lagi pasti dia nembak kamu" jelaa Ihsan

Seketika Dira kaku dan berkeringat dingin

Sampai di rumah Ica Ihsan Dira pun berbincang sebentar. Karena Ihsan usil hanya ingin ganggu Ica doank.

Minggu depannya di hari Selasa, Dira yang kebetulan punya band sekolah juga namun buat iseng-iseng saja. Tapi pengen juga mengikuti audisi untuk mengisi acara sekolah, yang lolos tampil di atas panggung mobil radio terkenal di Bandung namun tetap di sekolah juga.

Sepulang sekolah Dira dan geng band nya berkumpul di warung luar gerbang sekolah untuk meluncur ke studio musik tempat audisi. Sebagian menggunakan angkot dan sebagian motor. Setelah berkumpul di studio mereka pun bersiap-siap untuk audisi. Setelah beres audisi Dira dan band nya keluar dan berkumpul di ruang tunggu studio. Dan ternyata di ruang tunggu itu ada Kevin dan band nya termasuk Dito. Giliran mereka yang audisi dan disitu Dira disuruh tunggu oleh Dito dan Kevin. Dira pun senyum dan mengangguk.

Tetiba semua geng band Dira melirik ke Dira dengan tatapan penuh tanya. Tapi hanya 2 orang yaitu Gaga dan Bian memandang sinis. Entah kenapa.

Sehabis band nya Kevin keluar mereka pun berkumpul dekat Dira yang menunggu sendiri karena teman band Dira sudah pulang semua.

"Ditooo kenapa aku disuruh tunggu? " Tanya Dira

"Ini Kevin mau anter kamu pokoknya tunggu aja" jawab Dito geli

"Iya Ra tar aku yang anterin yaa"jawab Kevin juga

"Duh seriusan nih gak repotin ? "tanya Dira basa basi

"Deuuh Dira suka pura-pura tapi seneng gitu sih ah" ejek Agung

"iiiiihhhhh suka fitnah tapi bener sih kamu"timpal Dira

Mereka pun tertawa

                                          *****

Di hari Minggu jadwal Dira les fisika kimia juga matematika dengan kakak sepupunya di rumah. Sekaligus hari itu ada ujian penilaian akhir untuk naek grade di tempat les inggrisnya. Yang buat malas nya Dira itu tempat ujiannya Dira dan Intan kebagian di tempat jauh dari rumah karena rolling. Mau gak mau mereka harus tetap pergi. Dan mamah Dira pun menyuruh Dira dan Intan naik taxi pulang pergi nya karena khawatir hujan.

Saat sedang les dengan kakak sepupunya di ruang tamu. Tiba-tiba Kevin datang dengan Puji teman sekelas Dira yang juga teman 1 organisasi dengan Kevin yaitu pecinta alam dimana setiap hari Miinggu memang selalu ada pertemuan di sekre di  sekolah.

"Assallamualaikum" ucap Puji sambil mengetuk pintu

*Waallaikumsallam"jawab Dira sambil buka pintu

Dira pun seperti biasa setiap melihat Kevin jantungnya tiba-tiba gak menentu detaknya

"Deuuh neng Puji darimana? " tanya Dira basa basi

"ini ni tuan Kevin minta ditemenin kesini, malu katanya"ucap Puji

"Bohong-bohong Ra, dia ngarang. Dia yang pengen ikut" jelas Kevin ketawa

"Dasaar kalian. Ooyaa dari sini mau pada kemana?" tanya Dira

"Gak kemana-mana Ra kita pengen nongkrong disini, boleh kan? " tanya Puji

"Boleh donk boleh banget, Cuma masalahnya tar lagi jam 2 itu ada ujian les bahasa Inggris mana di Kopo lagi, hmmm males" terang Dira.

"Wuaduuuuh ujiannya di kopo walaah mayan Ra itu" balas Puji

"Justru itu gpp nih yaa kalau nongkrong disini nya Cuma sebentar, bukannya aku ngusir" ucap Dira

"Gpp Ra kita yang salah gak nelpon dulu tadi" jawab Kevin

"Hmmmm bingung amat udah Vin kita anter aja Dira ma Intan. Gimana? " ajak Puji

Tidak lama Intan datang berjalan kaki dari rumahnya. Dan saat liat Kevin di rumah Dira, Intan langsung tersenyum seperti senyum kode yang membuat Dira geer.

Dira dan semua pun berpamitan pada mamah dan juga sepupu nya Dira yang kebetulan ada disitu.

Mereka pun pergi berempat. Saat sampai di tempat tujuan Dira dan Intan pun turun disebrang tempat dilaksanakannya ujian. Mereka pun menyebrang. Saat depan pintu masuk tiba-tiba Wira muncul. Dira dan Intan pun kaget. Kenapa juga Dira kikuk waktu ditanya datang dianter siapa oleh Wira.

"Hmmm sama teman-teman kebetulan tadi lagi pada di rumah" jawab Dira bingung

Intan pun menaham ketawa sambil pura-pura melihat kesana kemari.

Spontan mereka berdua menunggu Wira. Tapi Wira menyuruh mereka masuk duluan.

Setelah mereka menyelesaikan ujiannya, Dira pun berusaha mencari Wira. Herannya Wira dari semenjak tadi menyuruh duluan kedalam tak terlihat lagi hanya teman-temannya saja. Tapi kata Intan, dia melihat Wira di kursi belakang tempat ruang tunggu dan terlihat seperti ngumpet dan memang kondisi nya banyak orang karena dari beberapa tempat les.

Dira pun tak ambil pusing, walau sempat mikir bahwa Wira seperti yang tidak mau ngobrol atau bertemu dengan Dira di depan banyak orang. Untungnya walau kesal Panji, Ade dan Wildan juga Intan mengajak terus Dira ngobrol dan bercana apalagi lihat Wildan yang bercerita sambil mempraktekan gerakan badannya dengan polos.

Setelah diumumkan bahwa boleh pulang mereka pun bersiap-siap. Dira sudah tidak memikirkan Wira lagi langsung berjalan kenarah luar gerbang dengan Intan menuju jalan dan akan menaiki angkutan umum. Namun tiba-tiba

"Ra tunggu" panggil Wira dari arah belakang

Dira pun menoleh sambil senyum masam

"Kenapa ? Tadi kemana aja kok gak keliatan, ujian tapi kan ? " tanya Dira kesal

"Ujian kok, ada aku ooo tadi soalnya ada teman dari tempat les lokasi lain yang aku kenal jadi keasikkan ngobrol" jawab Wira

"Ooo gitu" jawab Dira sambil menahan kesal

"Ra hayu kita kearah sana angkot jurusan pulang kan kesana"ajak Intan sambil menunjuk arah

"Oo iya hayu hayu, aku duluan yaa" ucap Dira ke Wira enteng

"Eh Ra aku anter ya, maksudnya aku ikut naek angkot juga skalian ke rumah kamu" pinta Wira

Dira pun bingung sebenernya udah males banget dengan hubungan yang aneh ini. Dira melirik Intan dan Intan seperti kasih kode terserah. Akhirnya Dira pun menyetujui dan mereka berjalan menuji arah angkot untuk ke rumah Dira.

Saat diangkot Dira yang selalu membuka pembicaraan karena sekalian ingin menggali informasi-informasi siapa Wira yang selalu banyak rancu dalam perkataannya. Saat ditengah pembicaraan

"Eh Intan nanti turun dimana, deket kan ya ma rumah Dira? " tanya Wira.

Jam sudah menunjukan pukul stgh 6 sore

"Yaaa deket, tapi sekarang dia mo tidur di rumah aku, udah janjian kita jadi besok sekolah kita barengan" ucap Dira memotong jawaban Intan sambil kasih kode Intan.

Dira tidak mau harus berjalan dari bawah komplek sampe kerumahnya dan juga harus mengobrol berdua di rumah dengan Wira. Pasti nanti mamah banyak nanya. Untungnya Intan cepat tanggap.

Setelah mereka sampai di rumah Dira. Dira pun seperti biasa menyiapkan minuman dan makanan untuk Intan dan Wira. Dan seperti biasa juga mengobrol di teras.

Mamah pun menanyakan siapa laki-laki itu. Dira hanya jawab teman les kebetulan mo janjian ma temannya dekat sini jadi ikut nunggu disini dulu.

Wira pun merokok sambil memainkan gitar milik Dira. Wira pun terlihat kikuk saat berada di rumah Dira. Tapi Dira tak ambil pusing itu urusan dia.

Wira pun beranjak pulang dan pamit pada Dira dan Mamah juga Intan jam setengah 8 malam. Setelah Wira pulang Dira pun memeluk Intan dan berterima kasih banyak atas bantuannya dan pengertiannya.

Intan pun akhirnya pulang jam 8 malam diantar naek motor oleh Om nya Dira yang kebetulan sedang ada di rumah Dira.

                                               *****

Senin sepulang sekolah entah kenapa Dira sangat lelah dia pun setelah ganti baju langsung tidur siang.

Jam 14.30 Mamah membangunkan Dira dan memberitahu bahwa ada temannya yang pakai mobil jeep orange di luar. Sontak Dira pun bangun dan linglung tapi hati nya senang. Dira pun menyisor rambut nya dan mencuci muka. Sambil merapikan rambut dan baji Dira pun melangkah ke teras. Di teras sudah ada Kevin yang ditemani Arif dan Raka yang juga teman seangkatan.

"Wuih Dira baru bangun tidur yaa? " tanya Arif sambil memperlihatkan muka genitnya

"Iyaaa kelihatan yaa baru bangun banget" timpal Dira sambil ngucek mata

"Gapapa Ra justru perempuan dilihat bener cantiknya tiap bangun tidur, cantik kan ya Vin" canda Arif genit lagi.

Sontak Kevin pun senyum-senyum. Dan Dira pun jadi GR dan salting. Sedangkan Raka hanya ngangguk-ngangguk.

"Kemarin pulang jam berapa Ra ? " tanya Kevin

"Maghrib sampai rumah, untung ada Intan jadi pokoknya kita barengan terus. " jawab Dira.

"Duh kehujanan donk ?" tanya Kevin

"Alhamdulillah nya pas turun dari angkot reda yaa gerimis lah jadi aman sampe rumah" jelas Dira

                                             *****

Keesokan hari nya di hari Selasa Dira memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Dira. Karena Dira rasa Wira penuh dengan kebohongan apalagi terakhir waktu ditanya tentang keluarga nya tentang dimana tinggal dan lain sebagainya, jawaban Wira aneh seperti asal bicara dan berbeda dari yang awal dia bicarakan. Katanya tinggal dengan neneknya di Bandung tapinsaat Dira iseng minta maen kerumahnya dia jawab spontan gak enak sama ibu kost. Dira makin bingung dan yakin hubungannya sudah tidak konduksif.

 Intan pun mendukung keputusan Dira apalagi Intan pun sama Wira seperti sering berbohong. Apalagi menurut Intan setiap bicara Wira itu tidak mau menatap Dira atau Intan.

Sepulang sekolah Dira pun menelpon teman Wira, ternyata Wira tidak ada sedang keluar katanya, padahal Dira ingin ketemu untuk mengakhiri hubungannya. Dira pun titip pesan kalau Wira sudah datang sms Dira biar nanti ditelpon lagi.

Sekitar maghrib Dira pun baru dapat sms bahwa Wira sudah ada. Dira pun meminta Ica antar ke warteL ( warung telekomunikasi ) soalnya kalau di rumah nanti ketahuan mamah.

Saat diperjalanan anehnya perasaan Dira semangat sekali untuk buru-buru menelpon agar cepat beres rasanya seperti memikul beban.

Wira dan Dira pun berbicara di telepon dengan berani Dira memutuskan mengakhiri hubungannya dan berterima kasih atas pengertian Wira selama ini. Diakhir pembicaraan Wira malah bilang bahwa jika sikap Dira terus seperti ini tidak akan ada lagi lali-laki yang mau, dan langsung menutup telepon.

Setelah percakapan itu Dira malah makin kesel, niat baik-baik Wira nya aneh.

"Caaaaaa, iiih kesel banget sumpah" ucap Dira kesal

"Udah Ra tenang, yang penting kamu udah putus sama dia udah cuekin aja" ucap Ica menenangkan

"Bener juga kamu, yuuu kita cus pulang tapi sebelum itu kita jajan dulu ok, aku traktir" ajak Dira

"Lets goooo, batagor pokoknya mau batagor" jawab Ica polos

                                                  *****

Kamis, 27 Februari 2003

Hari Kamis ini entah mengapa dari mulai bangun tidur dan juga di sekolah Dira begitu semangat. Apalagi saat disekolah, lucu nya Dira dan Kevin setiap berpapasan di sekolah hanya senyum-senyum saja padahal hampir setiap hari Kevin ke rumah Dira.

Sepulang sekolah Dira mun langsung mandi pakai wewangian rambut disisir berulang-ulang. Entah Dira pun heran kenapa. Saat keluar kamar Ica tetiba mengagetkan.

"Duaaarrr,, cie cie tumben banget mandi ma rapih, kamu mo pergi yaaa?" tanya Ica

"Gak kemana-mana pengen mandi ma wangi aja. Gak tahu aku juga heran, ahahah"jawab Dira sambil ketawa

"Hmmmm aneh, eh kita jajan baso tahu yuu di depan? " ajak Ica

"Hayu hayu"jawab Dira

Saat dipintu keluar rumah, Ica melihat mobil Kevin datang.

"Woo itu Kevin yaa, duh duh jadi ini alasanannya wangi dan cantik" ejek Ica sambil menatap Dira

"iiiihh asli asli aku gak tahu dia mau kesini aku gak janjian"jawab Ica

"Ya udah ngebaso tahu nya pending, aku pulang dulu yaa" ucap Ica

Dira pun menghampiri Kevin dan mempersilahkan Kevin duduk juga menawarkan makanan dan minuman.

Mereka pun duduk bersebrangan, Kevin duduk di tembok teras Dira di kursi sebrangnya. Mereka juga makan baso tahu.

Kevin duluan habis lanjut merokok.

"Ra, kamu udah punya cowok belum sih sebenernya? " tanya Kevin

"Hehe, buat saat ini belum"jawab Dira sambil menyantap baso tahu nya

"Hmmm gituuu, kalau gitu mau gak jadi ceweknya Kevin? " tanya Kevin tegas

Tiba-tiba baso tahu nya Dira tumpah ke celananya

"Wuaduh jangan salting gitu donk Ra mpe tumpah baso tahu nya" ucap Kevin

"hmmmmm iya ni panik lah kaget jadi tumpah" balas Dira

"Jawab Ra, pokoknya jawab sekarang gak ada dinanti-nanti" balas Kevin tegas

Dira pun terdiam sambil membereskan baso tahu yang tumpah.

Setelah beres membereskan

"Hmmmm iya maauuuu" jawab Dira

"Apa Ra gak kedengeran?" tanya Kevin bercanda

"Iya mauuuu Tuan Kevin"jawab Dira lagi

"Yeeessss, makasih ya Ra, duh akhirnya kamu punya cowok yaa" ucap Kevin

"iiih apaan sih"timpa Dira

Jam pun menunjukkan pukul 5 sore. Kevin pun pamit karena harus rapat organisasi pecinta alam di sekolah.

Dira girang bukan maen, dia langsung pergi ke rumah Ica. Sesampainya di rumah Ica, Dira pun langsung memeluk Ica dan berucap bahwa dia sudah jadian dengan Kevin

"Huaaaaa Cooottt aku seneng banget" ucap Dira

"Wuaduuuh Ra kamu dah jadian lagi aja padahal baru putus, lah aku dapat cowo aja belum" ucap Ica

"Sabar coootttt tar lagi juga kamu punya cowok yakin donk yakin" ucap Dira semangat

                                                *****

2003 awal mereka berkenalan

Dari situ hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, suka duka, godaan, nongkrong, camping, ke pantai, merintis usaha, sampai semua keluarga besar kedua belah pihak pun kenal. Dan berujung

11 Oktober 2010

Dira yang saat itu sudah resign dari tempat kerjanya dan membantu usaha Kevin. Saat itu Dira sedang di rumah Kevin yang dipakai untuk usaha menjual spare part motocross, sambil beres-beres barang juga keuangan Dira berbincang dengan karyawan. Tiba-tiba Kevin menelpon dari RS tempat ayah Kevin dirawat.

"Ra, ayah kondisi nya menurun, saran Nene dan Tante kita menikah di depan ayah. Aku setuju dan kalau bisa secepatnya, kita urus besok" ucap Kevin tegas

"Ya Allah serius" teriak Dira

" Seriuuuusss Ra rezeki insyaa Allah yakin pasti ada. Yang pentinf kita lakukan akadnya dan di depan Ayah. Sekarang tugas kamu telpon Papih dan bilang kita nikah lusa besok lamaran, gak bisa tunda lagi. " jelas Kevin

"Oo ya ya ok ok, bismillah ya Vin"ucap Dira

Kemarin baru saja Papih Dira menengok Ayah Kevin disitu posisinya Ayah Kevin masih merespon walau bicara nya sudah tidak jelas. Memang saat lihat kondisi Ayah Kevin, Papih Dira sudab mengatakan bahwa Dira Kevin bagusnya secepatnya akad.

Dira pun segera menelpon Papihnya.

"Halo piiih papiiih udah sampai Purwakarta ?"tanya Dira

"Udah baru sampe, kenapa emang?"

Dira pun menjelaskan semua nya. Papih pun tidak kaget malah segera menjawab akan izin untuk beberapa hari kembali ke Bandung.

12 Oktober 2022

Lamaran pun berlangsung, semua keluarga Dira kompak membantu walau semua kaget saat dengar berita nya.

Dira dandan dan pakai kebaya sendiri. Walau sederhana yang penting moment ini sakral dan harus dijalani dengan senang hati.

Beberapa keluarga Kevin datang dengan membawa cincin san bingkisan, dimana cincin itu Dira dan Kevin beli di toko mas di salah satu jalan dekat mall besar di Bandung, yang memang rezeki ada cincin couple dan pas dengan ukuran mereka.

Lamaran berlangsung lancar, sehabis acara mereka menuju RS tempat Ayah Kevin dirawat.

Saat di RS Om nya Kevin yang melamar mewakilkan Ayah bicara. Bahwa lamaran Kevin diterima keluarga Dira. Tiba-tiba Ayah pun menangis sambil mengucap terima kasih walau tidak jelas.

13 Oktober 2022

Inilah acara sakral nya. Jam 7 pagi Dira pun di dandani dan memakai kebaya putih untuk akad. Semua keluarga pun bersuap-siap. Semua saling berkoordinasi.

Saat sampai di RS, Dokter pun memberi kabar bahwa di tempat ruang meeting Dokter nanti acara nya, dan diminta hanya 20 oranf yang masuk, padahal tadinya 30 orang, karena kondisi Ayah menurun jadi dikurangi lagi 10 orang.

Akhirnya beberapa keluarga menunggu diluar, suasana di ruangan itu membuat semua gugup apalagi Papih Dira juga Kevin yang harus berijab qabul.

Tidak lama saat tempat tidur pasien tiba semua hening. Dan saat kami lihat Ayah memang sudah tidak merespon seperti kemarin

Kevin dan Dira duduk melihat kearah Ayah. Dan Papih Dira duduk bersebrangan dengan Kevin, ucapan ijab qabul diulang 3x kali karena pasti gugup.

Setelah para saksi mengucapkan SAH semua pun menangis termasuk pak penghulu nya.

Semua diruangan itu menangis suasana sangat haru. Apalagi saat proses sungkem makin berlinanglah air mata.

20 Februari 2012

Dira dan Kevin mempunyai anak pertama seorang perempuan Mereka pun banyak proses belajar di fase ini. Tapi semua mereka lewati, sampai akhirnya

12 Desember 2013

Mereka mempunyai anak kedua, yang lucunya di hasil usg laki-laki tapi saat lahir perempuan. Itulah kuasa Allah. Rencana hanya ingin 2 anak saja. Namun

07 Agustus 2015

Lahirlah anak ketiga dan perempuan juga. Sehingga semua keluarga dan teman-teman mengejeknya penasaran nih belum ada anak cowo. Dira dan Kevin pun hanya tersenyum.

08 Mei 2018

Akhirnya lahirlah pangeran di keluarga ini. Dan saat itu Dira pun mengatakan sudah cukup , sudah dapat lelaki. Ternyataaaa

13 September 2020

Dira melahirkan lagi anak kelima seorang bayi perempuan. Dan mereka hanya bisa mengucapkan ini rezeki dan Allah sudah mempercayakannya kepada mereka.

Dari semua tanggal kelahiran anak-anaknya anak kelima inilah tanggal dan bulan yang sama dengan kelahiran Almarhum Ayah Kevin.

Semua sudah Allah atur semua sudah Allah rincikan sedetail mungkin. Kita hanya cukup terus berdoa, berikhtiar dan yakin Allah itu selalu ada bersama kita.