Nalan membuka pintu dan terkejut dengan kedatangan Atras yang mendadak.
"Kak, sama siapa?" tanya Nalan matanya mencari-cari Nami tapi tak ditemukan.
Atras memperhatikan dari atas ke bawah, pakaian Nalan begitu rapi tapi bukan seperti orang kantoran melainkan memakai kaos hitam polos dan jeans abu serta sepatu kets putih.
"Benar saja, pasti mau menemui Serra," tebak Atras dalam hati.
"Kak, ada apa?" tanya Nalan sekali lagi membuyarkan lamunan Atras.
"Tidak ada! Hanya lewat saja, aku lama tidak melihatmu."
"Ayo masuk!" silah Nalan dan mengikuti Atras dari belakang.
"Ya, ampun kak Atras pakai datang segala lagi, semoga saja dia cepat pulang," gumamnya cemas.
"Oh, ya mana Mayra?" tanya Atras melihat sekitar rumah tapi sepi bahkan suaranya pun tak terdengar.
"Masih tidur di kamar, biar saya bangunkan," ucap Nalan sembari berbalik.
"Tidak usah! Biarkan dia tidur, jangan mengganggunya. Mungkin saja dia lelah," cegat Atras mendaratkan dirinya ke sofa. Nalan mengangguk.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com