"Yan, aku keluar dulu ya. Ada urusan sama teman, biasa soal bisnis," pamit Serra pada Bryan yang tengah menikmati sarapan buatannya sendiri. Sejak tahu ada sesuatu dalam minuman, ia jadi mawas diri.
"Sepagi ini?" tanya Bryan melirik jam di dinding pukul 06.30 pagi. Ia masih pura-pura seperti biasa, setelah semalam pengakuannya tetap melakukan peran suaminya. Eden yang sudah keluar sejak pagi buta ketika mereka belum bangun.
"Hum, lebih cepat lebih baik dan aku tidak akan pulang dalam 2 hari."
"Oh, baiklah," ucap Bryan santai sembari meneguk habis kopinya. Serra pun pergi meninggalkan sang suami seorang diri di meja makan.
Pagi ini jadwalnya untuk melayani Arback selama 3 jam, sesuai kesepakatan kemarin sebelum janjian dengan Nalan. Ia berangkat dengan hati senang, karena akan memuaskan langsung 2 laki-laki.
Setelah memastikan Serra pergi, Bryan menghubungi orang yang akan memasang CCTV dan alat penyadap di setiap kamar. Lalu, mengirim pesan pada Marco untuk ketemuan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com