webnovel

Yueyue Menghilang

Sementara itu, di istana saat ini Yueyue sedang mengemasi barang-barangnya. Dia kemudian menyamar menjadi seorang pelayan dan segera meninggalkan kamarnya. Yueyue langsung pergi melalui pintu belakang istana. Dia akan mencari Fang Yin dan akan mengajaknya kembali. Yueyue sangat menyayangi Fang Yin dan dia akan memastikan kalau Fang Yin baik-baik saja saat ini.

Yueyue akhirnya bisa keluar dari istana dengan bantuan Jing xi yang kini sudah kembali menjadi pelayan. Dia akan tetap tinggal di istana dan mengatakan kalau Fang Yin dan Yueyue sedang menderita penyakit menular saat ini. Saat Gubernur tiba, dia merasa curiga dengan apa yang di katakan oleh Jing Xi. Zhang Hao segera memeriksa kamar putrinya dan ternyata dia tidak berada di dalam kamarnya. "Jing Xi, katakan di mana Yueyue!" Zhang Hao membentak pelayan pribadi putrinya yang sangat bodoh dan memberikan bantuan kepada putrinya untuk melarikan diri.

"Maafkan saya, Tuan. Nona mengatakan akan segera kembali setelah menemukan Nona Fang yin. Dia akan segera kembali, tenanglah Tuan!" Jing Xi sangat ketakutan dan dia tidak berani menatap tuannya yang saat ini sedang sangat marah. "kamu sangat bodoh! kamu tidak berguna." Zhang Hao segera meninggalkan istana dan segera menuju ke pasar tradisional. Kalau mau keluar dari ibukota harus melewati gerbang yang ada di dekat pasar yang di buka saat pagi sampai siang hari. Setelah sore hari, parapedagang akan mengemasi barang dagangan mereka dan meninggalkan ibukota untuk kembali ke kota mereka masing-masing.

Zhang Hao meminta pengawal untuk mencari putrinya dan mereka segera menyebar untuk mencari Nona mereka, sayangnya Yueyue menyamar menjadi rakyat biasa saat ini, dia segera membeli pakaian di pasar sesaat setelah keluar dari istana. Sementara Zhang Hao dan para pengawalnya sangat sibuk mencari Yueyue, gadis itu kini sedang berada di sebuah kereta yang telah membawanya keluar dari ibukota. Tadi dia mendengar kalau Fang Yin kembali ke kediamannya untuk menemui ayahnya.

"Yin Er, aku sangat mengkhawatirkan kamu. Dimana kamu saat ini?" tanya Yueyue kepada dirinya sendiri. Kini dia memejamkan matanya dan tertidur. Yueyue terlalu polos, dia begitu percaya kalau orang yang saat ini memberikan tumpangan kepadanya itu adalah orang baik, padahal orang ini adalah orang yang merupakan sindikat penjual gadis-gadis untuk di jadikan budak yang akan di bawa ke padang rumput di mana pasukan gurun tinggal. mereka menyukai gadis-gadis cantik sebagai pemuas nafsu mereka.

Sementara Yueyue saat ini sudah menuju ke perbatasan. Saat di dalam perjalanan, dia bertemu dengan Quan Qi yang juga sedang menuju ke padang Rumput di mana pasukan Gurun tinggal. Dia akan menemui ibunya yang sedang sakit. "Fangfang! kenapa kamu berada disini? bukankah kamu sudah bertemu dengan pamanmu?" tanya Quan Qi kepada Fang Yin yang sedang mengikat kudanya. "Aku sudah bertemu dengannya dan juga sudah mendapatka jawaban tentang apa yang selama ini aku cari." Fang Yin kemudian duduk bergabung bersama dengan Quan Qi dan Mujin yang sedang membakar ayam yang mereka tangkap untuk makan malam mereka.

"Lalu kenapa kamu sekarang berada di sini? kemana tujuanmu?" tanya Quan Qi yang merasa sangat penasaran karena saat ini mereka sangat dekat dengan perbatasan. "Aku akan menuju ke makam kedua orangtuaku di perbatasan. Mereka di makamkan di belakang kediaman jendral Zhang hao saat itu. Aku sudah sangat lama tidak menemui mereka. Aku akan menemui kedua orangtuaku untuk memberikan penghormatan." Fang Yin tidak mengatakan tujuan sebenarnya.

"Tetapi saat ini perbatasan di kuasai oleh pasukan gurun, bagaimana kamu bisa masuk?" tanya Quan Qi yang sangat mengkhawatirkan Fang Yin. Dia sangat takut kalau Fang Yin mendapatkan masalah. Meski saat ini Fang Yin menyamar sebagai lelaki, tetapi Quan Qi sangat mengkhawatirkannya. Apalagi saat ini dia tidak bisa menemani Fang Yin karena harus bertemu dengan ibunya yang sedang sakit. Menurut Mujin, Ibunya saat ini tinggal di perbatasan. Mereka meninggalkan barak karena di perbatasan memiliki tabib yang cukup bagus. Sementara ayahnya masih tetap bersama pasukan Gurun.

"Fangfang, di sana sangat berbahaya. Aku tidak bisa menemanimu saat ini, bagaimana kalau kamu menungguku di sebuah tempat? aku memiliki sebuah tenpat yang cukup aman, nanti setelah urusanku selesai, aku akan menemuimu di sana, bagaimana?" Quan Qi sangat berharap kalau Fang Yin akan menuruti apa yang di katakannya. "Quan Qi, kamu kenapa begitu khawatir? aku akan baik-baik saja, tetapi baiklah! aku akan menemui kedua orangtuaku lalu aku akan menunggumu di tempat yang kamu katakan." Fang Yin kemudian menerima satu bagian ayam panggang dan mereka bertiga segera memakannya.

"Mujin, kamu peri bersama Fangfang dan setelah mengantarkannya ke tempat kita, kamu segera menemuiku." Mujin hanya menganggukkan kepalanya. Dia merasa sangat bingung dengan sikap tuan mudanya. Kenapa dia begitu perhatian terhadap Fang Yin. Mereka sama-sama lelaki, apakah tuannya memiliki kelainan seksual atau bagaimana? batin mujin tanpa berani mengutarakannya. Dia kemudian membuatkan tepat untuk mereka bermalam. Fang Yin dan Quan Qi tidur di tempat yang mujin buat, sementara Mujin tidur di atas dahan pohon, dia juga mengawasi tempat mereka bermalam saat ini. Pengawal Shao er sering berkeliaran di tempat ini. Mereka tidak boleh tahu kalau Quan Qi masih hidup saat ini.

Fang Yin dan Quan Qi tidur dalam satu alas, mereka tertidur sangat nyenyak karena kelelahan. Sementara Mujin masih terus mengawasi tempat mereka berada saat ini. Saat pagi, Mujin memejamkan matanya sebentar sementara Fang Yin dan Quan Qi berkemas. Mereka akan berpisah disini dan akan bertemu di temat yang mereka janjikan. Fang Yin segera pergi dengan Mujin semetara Quan Qi pergi sendiri menuju ke perbatasan. Dia segera menemui ibunya yang sedang sakit dengan bantuan pengawalnya yang masih setia kepadanya.

Quan Qi akhirnya berhasil menemui ibunya. Dia sangat sedih karena kondisi ibunya sangat memprihatinkan. Saat Quan Qi tiba, Ibunya sangat bahagia. Dia langsung memeluk putranya dengan erat. putra yang sangat dirindukannya selama ini. "Quan Qi, bagaimana kabarmu, Nak?" tanya ibunya yang langsung di jawab senyuman oleh Quan Qi.

"Seperti yang ibu lihat. Ibu harus sembuh, maka aku akan baik-baik saja. Aku akan kembali dengan aman suatu saat nanti, tetapi untuk saat ini aku tidak bisa sering menemui ibu." Quan Qi sangat bahagia karena ibunya terlihat membaik, setelah beberapa lama, dia segera pergi meninggalkan ibunya yang telah berjanji akan menjaga kesehatannya saat Quan Qi berjanji akan kembali suatu saat nanti.

Setelah menemui ibunya dan sudah memastikan kalau ibunya akan baik-baik saja sampai dia kembali, Quan Qi segera menuju ke tempat di mana Fang Yin menunggunya saat ini.