webnovel

Teman Masa Kecil

Fang Yin menatap heran kepada Quan Qi yang saat ini masih tertawa terbahak-bahak. Dia merasa sangat konyol karena menganggap Fang Yin akan bunuh diri, memangnya untuk apa? setelah dia pikir lagi, memang tidak ada alasan bagi Fang Yin untuk melakukan hal bodoh seperti itu. "Fangfang, maafkan aku. Aku berpikir terlalu banyak tentangmu." ucap Quan Qi penuh penyesalan. Fang Yin menatapnya sambil menahan senyum saat mendengar apa yang di katakan oleh Quan Qi. Sementara lelaki itu menjadi terpesona dengan kecantikan yang terpancar dari wajah Fang Yin meski saat ini dia menggunakan identitas seorang pria muda.

"Fangfang, kamu begitu cantik..." Quan Qi tdak tahan lagi saat ini, dia mengatakan kalau Fang Yin sangat cantik di saat dia mengenakan pakaian seorang Jendral membuat mereka berdua berada di sebuah perasaan yang ambigu. Fang Yin menatap tajam ke arah Quan Qi, dia segera mendekati Quan Qi dan kini kembali menatapnya. "Apa yang kamu katakan tadi? kamu mengatakan apa kepadaku tadi?" tanya Fang Yin kepada Quan Qi yang tersenyum saat mendengar pertanyaan Fang Yin yang masih tetap berpura-pura menjadi seorang lelaki meski sudah ketahuan. "Fangfang, aku mengatakan kamu sangat cantik. Kamu tidak perlu mengelak lagi karena aku tahu kalau kamu sebenarnya seorang perempuan." Quan Qi kini duduk di bawah sebuah pohon yang cukup besar dan rindang.

"Quan Qi, sejak kapan kamu mengetahui kalau aku seorang perempuan?" tanya Fang Yin kepada Quan Qi yang malah tersenyum mendengar apa yang di katakan Quan Qi. "Aku mengetahuinya sejak pertama kali bertemu denganmu, saat itu aku heran mengapa seorang gadis berpakaian laki-laki, aku kemudian berpikir kalau saat itu mungkin kamu sedang menyamar dan demi keamanan, aku tidak membongkar penyamaranmu." jawab Quan Qi jujur. Sementara Fang Yin membelalakkan matanya, dia kemudian mendekati Quan Qi dan memukul dadanya pelan. Fang Yin teringat saat Quan Qi memeluknya saat dia tidur, juga mereka sudah beberapa kali tidur satu ranjang. Meski Quan Qi beberapa kali sudah sering menggoda Fang Yin, tetapi dia menduga kalau saat itu Quan Qi hanya bercanda.

"Kalau begitu kamu sengaja mencuri kesempatan agar bisa tidur bersama denganku?" Quan Qi menangkap tangan kecil Fang Yin dan menariknya kedalam pelukannya. Kini tubuh kecil Fang Yin berada di dalam pelukan Quan Qi dan saat dia akan melepaskan pelukan itu, Quan Qi malah semakin erat memeluknya. Kini keduanya saling menatap dengan posisi Fang yin berada di dalam pangkuan Quan Qi yang memeluk tubuhnya dengan erat. "Maafkan aku Fangfang. Aku hanya membantumu menyembunyikan identitasmu. Aku tidak bersalah kalau memelukmu dan tidur bersama denganmu karena kita sama-sama laki-laki." jawab Quan Qi sambil menggoda Fang Yin yang kembali berusaha melepaskan pelukan Quan Qi.

"Quan Qi, lepaskan aku!" Fang Yin sudah berusaha sekuat tenaga tetapi Quan Qi tidak mau melepaskannya. "Aku akan melepaskanmu setelah kamu mengatakan siapa namamu yang sebenarnya." ucap Quan Qi membat Fang Yin membelalakkan matanya. Dia sebenarnya sudah mulai mempercayai Quan Qi, tetapi sepertinya dia belum percaya seratus persen. Quan Qi masih sangat asing di matanya saat ini. "Quan Qi, jangan bercanda! cepat lepaskan aku! kalau ada yang melihat kita seperti ini, nanti mereka akan salah paham terhadapku." ucap Fang Yin mencoba mengelak dari pertanyaan Quan Qi. "Fangfang, aku tidak pernah bercanda, aku hitung sampai tiga kalau kamu tidak segera menyebutkan namamu aku akan menciummu." ancam Quan Qi kepada Fang Yin yang kini kembali berusaha melepaskan pelukan Quan Qi. Dia sudah berusaha tetapi tetap tidak bisa karena meskipun ilmu bela dirinya sangat tinggi, tetapi tenaganya tetap lebih kuat milik Quan Qi.

"Fangfang, apakah terlalu berat bagimu untuk menyebutkan namamu? apa kamu tidak mempercayaiku?" Quan Qi merasa kalau Yang Yin benar-benar tidak mempercayainya. Fang Yin menghela napas berat dan menganggukkan kepalanya. Dia tidak akan berbohong. "Terus terang iya, aku sendiri tidak mengenalmu dengan baik saat ini, biar adil, mari kita perkenalkan diri kita secara jujur agar aku mengetahui apakah kita teman atau musuh. Kalau kita teman, kita bisa melanjutkan pertemanan kita, tetapi kalau ternyata kita musuh, kita akan berpisah disini dan melanjutkan kehidupan kita masing-masing." Fang Yin sangat tegas dalam hal seperti ini, dia merasa tidak perlu membawa perasaan. Sebagai seorang jendral muda, dia harus tegas dan tidak terbawa perasaan.

"Baiklah, perkenalkan, aku Wu Quan Qi, aku adalah putra dari pemimpin pasukan gurun yang menolak perjodohan dengan putri dari kerajaan Xia sehingga aku kemudian di usir dari kelompok pasukan gurun karena tidak berbakti kepada kedua orangtuaku. Sekarang giliranmu." Quan Qi menatap Fang Yin yang ternyata tidak begitu terkejut dengan identitasnya. Fang Yin menghela napas dan menatap Quan Qi sebelum dia berbicara. "Kenapa kamu menolak perjodohan itu? setelah aku mendapatkan jawabanmu, aku akan memperkenalkan diriku kepadamu." Fang Yin tidak ingin salah menduga, dia tidak akan menyebutkan namanya kalau dia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Quan Qi.

"Karena aku sudah mencintai seorang gadis. Aku akan menikahinya suatu saat kelak. Hanya saja sampai saat ini aku belum menemukannya. Dia bernama Yin Er, gadis kecil yang sangat tangguh dan aku langsung menyukainya sejak saat itu. Meski kami hanya bertemu sekali dan aku tidak tahu bagaimana dia sekarang, tetapi aku tidak akan berubah. Aku akan tetap mencarinya dan menikahinya." ucap Quan Qi dan hal itu membuat hati Fang Yin berbunga-bunga. Orang yang selama ini dia cari kini berada di hadapannya. Dia menitikkan air mata dan segera menghapusnya. Kini dia menatap Quan Qi dengan seulas senyum. "Qi Er, akhirnya aku menemukanmu. Aku mencarimu selama ini, aku hampir putus asa karena tidak juga menemukanmu. Hanya saja aku tidak menyangka kalau kamu ternyata adalah anak pemimpin pasukan gurun Tuan Wu Shang Tang yang telah di jodohkan dengan Putri Rui Fang Yin." Fang Yin kemudian memeluk erat Quan Qi, dia akhirnya menemukan orang yang selama ini dia cari.