webnovel

Membuat Kesepakatan

Quan Qi juga sedang berbaring dan memejamkan matanya saat pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang. Saat dia membukakan pintu, ternyata Mujin yang datang dengan pakaian prajurit kerajaan Xia. Dia menyampaikan pesan karena Ayahnya, Wu Shang Tang menginginkan dia kembali karena ada hal penting yang akan di sampaikannya kepada Quan Qi menyangkut adiknya. Quan Qi berpikir kalau ada sesuatu yang terjadi dengan Shao Er yang juga sudah berbulan-bulan tidak pernah kembali ke padang rumput di mana Pasukan gurun tinggal dan menetap. Selain itu Permaisuri Yuanyuan sangat merindukannya. Dia sudah sembuh tetapi masih enggan keluar dari dalam tendanya karena sangat khawatir dan sangat merindukan Quan Qi.

"Kamu bermalam disini malam ini, besok kita akan sama-sama kembali ke padang rumput dan menemui Ayah dan Ibuku." ucap Quan Qi kepada Mujin yang langsung berpamitan untuk kembali ke dalam kamarnya. Setelah mendapat pesan dari Mujin, dia segera menemui Gubernur Zhang Hao dan meminta ijin akan kembali ke rumahnya dengan alasan akan mencari Fang Yin dan memintanya segera kembali. Tentu saja Gubernur Lu Zhang Hao mengijinkan Quan Qi pergi karena dia menginginkan pernikahan putrinya dan Pangeran Rui Fengying segera terwujud. Begitu juga dengan pernikahan Quan Qi dan Fang Yin. Dengan begitu, bebannya akan berkurang dan dia akan segera berziarah ke makam kedua orangtua Fang Yin di perbatasan.

Keesokan harinya, Wu Quan Qi dan Mujin meninggalkan ibukota dan segera menuju ke perbatasan, setelah itu mereka menuju ke padang rumput di mana pasukan gurun tinggal saat ini. Mereka setidaknya membutuhkan waktu dua hari untuk sampai di perbatasan dan satu hari lagi untuk sampai di padang rumput. Sementara itu, Fang Yin dan Pangeran Rui Fengying sudah dua puluh hari berada di lembah patah hati. Saat ini mediasi mereka berakhir, Fang Yin akan keluar untuk menemui Yunchi dan akan kembali melakukan meditasi selama dua puluh hari lagi.

Saat ini Fang Yin sudah keluar dari dalam gua, dia sangat terkejut saat melihat Pangeran Rui Fengying berada di bawah pohon sedang bermeditasi pula. Fang Yin segera akan meninggalkan tempat itu sebelum Pangeran Rui Fengying terbangun, tetapi sayangnya dia terlambat. Saat ini Pangeran Rui Fengying sudah menagkapnya dan Fang Yin sudah berada di dalam pelukan orang yang dia anggap sebagai Kakak tirinya itu.

"Sayang, ternyata kita bersama disini. Aku ada kabar bahagia untukmu." ucap Pangeran Rui Fengying dengan posisi masih memeluk Fang Yin. Dagunya dia letakkan di pundak Fang Yin. Dia akhirnya bisa menemukan kekasihnya dan ternyata mereka berada di tempat yang sama beberapa hari ini. Pantas saja dia merasa sangat tenang di sini.

"Yang mulia, aku mohon jangan seperti ini. Aku ini adikmu, tolong perlakukan aku seperti seorang adik." ucap Fang Yin kesal kepada Pangeran Rui Fengying. Dia sama sekali tidak bisa melepaskan pelukan Kakak tirinya itu. Sementara Pangeran Rui Fengying tidak mendengarkan apa yang di katakan oleh Fang Yin. Dia tetap memeluk tubuh wanita yang di cintainya. Wajah Fang Yin sangat cantik dan mempesona sehingga dia sulit sekali menahan perasaannya.

"Fang Yin, aku bebas memelukmu karena aku adalah kakakmu. Aku akan memberikan kabar bahagia kepadamu tetapi aku memiliki satu syarat." ucap Pangeran Rui Fengying kepada Fang Yin yang kini mengerutkan keningnya karena dia tidak mengerti dengan ucapan pangeran Rui Fengying. Dia juga merasa tidak memerlukan informasi apapun dari Pangeran Rui Fengying. Dia sudah cukup di bohongi sekali oleh Kakak tirinya itu jadi kini dia tidak begitu mempercayai pangeran Rui Fengying lagi saat ini.

"Aku tidak memerlukan informasi apapun darimu, yang mulia. Sekarang lepaskan aku! aku akan menemui Yunchi di kota Anyang." ucap Fang Yin agak galak kepada Kakaknya yang merupakan calon Kaisar yang akan segera naik tahta. Pangeran Rui Fengying tersenyum, dia tidak melepaskan pelukannya meski Fang Yin Sudah meronta dan mencoba melepaskan diri. "Apakah kamu juga masih tidak membutuhkan informasi tentang Yueyue?" tanya Pangeran Rui Fengying kepada Fang Yin yang langsung terdiam di dalam pelukannya. "Ada apa dengan Yueyue? apa yang terjadi dengannya?" tanya Fang Yin kepada Pangeran Rui Fengying yang kini tersenyum dan berbisik di telinga Fang Yin.

"Kamu harus menyetujui syarat yang aku ajukan. Kalau kamu bersedia tinggal bersamaku selama dua hari disini, Kita akan saling mengenal dan menjadi kakak beradik selama dua hari itu. Kita akan bermain dan melakukan apa yang biasanya di lakukan oleh seorang saudara. Seorang Kakak terhadap adiknya, bagaimana?" tanya Pangeran Rui Fengying kepada Fang Yin yang tampak sedang berpikir. Dia hanya agak takut kalau terlalu lama bersama kakaknya ini. Fang Yin merasakan perasaan yang sangat aneh saat berdekatan dengan pangeran Rui Fengying.

"Aku tidak menginginkan informasi itu, yang mulia. Aku hanya ingin menemui Yunchi dan juga kembali bermeditasi disini. Aku akan kembali ke istana saat Yueyue sudah di temukan dan segera menjalani perjodohan seperti yang telah di atur oleh kaisar dan pemimpin pasukan gurun. Fang Yin membayangkan akan hidup bahagia bersama Quan Qi dan tinggal di padang rumput bersama pasukan gurun karena Quan Qi yang akan mewarisi tahta Wu Shang Tang.

Pangeran Rui Fengying masih terus mencoba membujuk Fang Yin agar dia mau bersamanya. Akhirnya Pangeran Rui Fengying memberi penawaran terakhir kapada Fang Yin. Dia merasa setelah tiba di istana nanti semuanya tidak akan semudah yang di bayangkan. Dia merasa akan ada masalah besar yang akan dia dan Fang Yin hadapi. Maka dari itu, untuk berjaga-jaga pangeran Rui Fengying kemudian menginginkan bersama dengan Fang Yin selama dua hari sebelum mereka kembali ke istana.

"Ayolah Fang Yin, aku tidak akan menganggumu lagi setelah ini. Aku hanya ingin merasakan seperti apa hidup bersama saudaraku. Kita baru saja bertemu tetapi aku merasa sepertinya kamu menganggapku musuh. Apa karena kita bukan saudara kandung?" tanya Pangeran Rui Fengying kepada Fang Yin yang kini tampak sedang berpikir. Fang Yin bukan membenci kakaknya, tetapi dia merasakan kalau dia seperti menyukai Pangeran Rui Fengying. Fang Yin merasa kalau Pangeran Rui Fengying memperlakukannya seperti seorang kekasih bukan seperti seorang adik. Fang Yin akhirnya mengalah, lagipula apa yang di katakan oleh Pangeran Rui Fengying benar. Mereka baru saja bertemu dan seharusnya keduanya mulai saling mengenal satu sama lain.

"Baiklah, dua hari dari sekarang. Berarti lusa kita akan kembali berpisah. Kita akan hidup masing-masing lagi setelah dua hari ini." ucap Fang Yin akhirnya. Pangeran Rui Fengying sangat bahagia mendengarnya. Dia kemudian melepaskan pelukannya terhadap Fang Yin dan kini mereka duduk bersama saling berhadap-hadapan. "Terima kasih, Fang Yin. Aku sangat bahagia karena kamu mau menerima penawaranku. Sekarang apa yang akan kita lakukan?" tanya Pangeran Rui Fengying sambil menatap wajah Fang Yin yang sangat cantik. Sementara saat ini Fang Yin sedang berpikir, tatapannya tertuju kepada padang rumput yang sangat luas yang berada di sebelah timur tempat mereka berada saat ini. Dia kemudian tersenyum.