webnovel

Melarikan Diri

"Yin Er, darimana saja kamu? Kami sangat kahwatir karena kamu tidak kembali semalam." Yueyue segera memeluk Fang Yin dengan erat. Fan Yin tersenyum sambil membalas pelukan sepupunya. Yueyue, "Aku tidak apa-apa! Apakah kamu tahu? Aku bermalam di sebuah gua semalam.? Dan aku mendapatkan pengalaman baru dari kejadian itu. Aku merasa sangat senang, lalu aku kembali keesokan harinya. Dan hari ini kita bertemu lagi kan?" Fang Yin tersenyum kepada sepupunya, keduanya segera masuk ke dalam kamar masing-masing.

Setelah kepergian kedua gadis kecil itu, seorang prajurit datang dan memberitahukan sesuatu kepada Jendral Zhang kalau pasukan dari suku Gurun, penguasa padang rumput telah mengepung mereka dan meminta jendral Zhang menyerah karena mereka kalah jumlah. Saat ini, prajurit yang mereka miliki hanya tiga ribu orang sedangkan dari kelompok Wu Shang Tang, mereka memiliki tujuh ribu pasukan dan masih ada tiga ribu lagi yang saat ini sedang menyusul menuju ke perbatasan.

"Persiapkan kereta dan satu orang prajurit yang terpercaya. Segera suruh mereka datang menghadapku!" prajurit itu segera undur diri dan menuruti perintah jendral mereka. Beberapa saat kemudian, apa yang di minta oleh jendral Zhang sudah siap dan dia segera meminta kedua putrinya, Lu Yue dan Lu Fang Yin segera menaiki kereta dan pergi bersama prajurit yang di perintahkan jendral Zhang untuk membawa kedua putrinya pergi.

"Paman, kita akan di bawa kemana?" tanya Fang Yin dengan sangat penasaran, sementara Yueyue hanya menganggukkan kepalanya. "Kalian akan aku kirim ke sekolah khusus untuk putri-putri raja dan panglima juga jendral untuk mengikuti pendidikan. Yue Er, kamu akan masuk ke kelas menyulam, sedangkan Yin Er, kamu akan masuk ke dalam kelas pedang seperti yang kamu inginkan." Kedua gadis kecil itu menganggukkan kepalanya.

"Baik ayah…"

"Baik Paman…"

Kedua gadis kecil itu segera memasuki kereta yang langsung membawa mereka ke ibu kota. Keduanya sama sekali tidak tahu apa yang terjadi setelah kepergian mereka. Yang pasti, Fang Yin dan Yueyue teah di antarkan ke tempat di mana jendral Zhang menitipkan mereka berdua. Yueyue dan Fang Yin tinggal terpisah dan satu minggu sekali mereka akan bertamu kalau pas pendidikan mereka libur.

Sementara di perbatasan, Wu Shang Tang sudah tidak sabar menunggu dan mereka segera menyerang pasukan dari kerajaan Xia yang dipimpin langsung oleh Jendral Lu Zhang Hao. Pertemputan yang terjadi cukup sengit karena perbedaan pasukan di antara kedua kelompok dan pasukan Wu Shang Tang tentu saja memenangkan pertempuran. Jendral Lu Zhang Hao terluka parah dan kini di larikan oleh prajurit kepercayaannya di belakang perbatasan dan mereka menemukan sebuah goa tersembunyi, prajurit itu membawa jendral Zhang dan merawatnya sampai luka-luka jendral membaik dan dia segera menuju ibukota dengan menyamar untuk menghindari pasukan dari Wu Shang Tang.

Sayangnya, saat mereka melewati gerbang kota, keduanya tertangkap dan saat ini di tahan di sebuah penjara bawah tanah yang sangat gelap dan lembab. Keduanya di masukkan ke dalam penjara terpisah agar keduanya tidak berkonfrontasi dan berunding untuk melarikan diri. Mereka di perlakukan sama dengan tahanan yang lain, mereka akan di pekerjakan setiap pagi dan akan di kembalikan saat sore hari.

Ternyata, di dalam penjara ini banyak sekali tahanan yang berasal dari kerajaan Xia termasuk salah satu gubernur yang selama ini telah di kabarkan meninggal dunia. Ternyata dia di tahan oleh pasukan Wu Shang tang. Lu Zhang Hao yang mengetahui identitasnya lalu mulai membuat rencana bersamanya dan mengumpulkan pasukan dari para tahanan itu yang memiliki ilmu beladiri cukup baik dan bersedia mati demi membela kerajaan mereka.

Sementara itu, di ibu kota, Fang Yin mendengar bahwa Pamannya telah di kalahkan oleh pasukan Gurun dari padang rumput yang di pimpin oleh Wu Shang Tang. Saat ini dia sudah bertekad untuk mencari Pamannya dan dia menyamar sebagai anak lelaki dengan mencuri salah satu pakaian dari sesama siswa di asramanya. Setelah berhasil, Fang Yin segera menyusun rencana akan pergi saat liburan nanti.

Selama menunggu, dia bersikap sewajar mungkin dan mengirim pesan kepada Yueyue agar tidak mencarinya liburan ini karena dia akan menjalani latihan khusus. Yueyue sangat mempercayai Fang Yin maka dari itu, dia juga mempercayainya saat ini. Akhirnya, waktu yang di nantipun tiba, Fang Yin segera menuju ke kamar mandi umum dan berganti pakaian, dia sudah berubah menjadi seorang anak lelaki yang tampan saat keluar dari dalam kamar mandi, mereka kemudian berbaur dan segera keluar dari sekolah untuk menemui kerabat dan juga sekedar berbelanja kebutuhan sehari-hari mereka di pasar tradisional.

Fang Yin segera menuju kepasar dan mencari pedagang yang berasal dari luar ibu kota dan segera bersembunyi di dalam gerobak tempat mereka menaruh barang-barang. Saat sore hari, para pedagang itu meninggalkan ibu kota dan Fang Yin berhasil lolos keluar dari gerbang kota. Fang Yin segera keluar dari persembunyiannya dan segera turun dari dalam gerobak itu tanpa di ketahui oleh pemiliknya. Sayangnya, Fang Yin yang masih kecil tidak tahu jalan dan arah sehingga dia tersesat dan saat ini tidak sadarkan diri di jalan.

Seseorang menemukannya dan membawanya. Saat Fang Yin sadar, dia berada di sebuah kuil di mana di dalamnya banyak sekali biksu dan dan di antara biksu-biksu itu, ada seorang pendekar ahli pedang yang tadi menyelamatkannya dan mengangkat Fang Yin menjadi muridnya. Semenjak itu, Fang Yin belajar dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, dia harus menemukan pamannya dan mengajaknya kembali ke ibukota agar bisa berkumpul kembali dengannya dan juga Yueyue.

"Anak muda, siapa namamu?" tanya sang guru kapada Fang Yin yang baru saja sadarkan diri. Dia menatap ke sekelilingnya dan merasa sangat asing dengan tempat ini langsung terduduk dan menatap waspada kepada orang yang berada di hadapannya saat ini. "Siapa anda?" tanya Fang Yin kepada orang yang berada di hadapannya. "Aku adalah Luo Jin, aku mulai sekarang sudah menjadi gurumu dan kamu menjadi muridku." Jawab orang yang berada di hadapan Fang Yin. Dia sendiri memang merasa kalau dia belum cukup siap untuk mencari Pamannya maka untuk sementara dia akan tinggal dan menimba ilmu disini.

"Aku Fang… aku tidak tahu nama lengkapku tetapi orang-orang biasa memanggilku seperti itu." Fang Yin tidak memberikan identitas aslinya kepada orang yang baru saja di kenalnya dan mengaku sebagai gurunya itu. Mulai saat itu, Fang Yin tinggal di kuil itu dan berlatih pedang juga ilmu beladiri kepada Luo Jin.