webnovel

Akhirnya Bertemu Kembali

Fang Yin akhirnya berhasil menemukan kediaman Pamannya karena pamannya sekarang sudah di angkat menjadi seorang gubernur di salah satu kota di kerajaan Xia. Saat ini dia sedang berada di dalam pelukan pamannya. Fang Yin akhirnya bisa menemukan Pamannya juga saudaranya, Yueyue.

"Yin Er, akhirnya kamu kembali, Nak! paman sangat bahagia saat melihatmu telah tumbuh dewasa seperti saat ini. Meski kamu berpenampilan seperti seorang lelaki, tetapi Paman bisa melihat kecantikan di wajahmu. Paman sangat menyayangimu, Yin Er!" Jendral Zhang Hao segera kembali memeluk Fang Yin dengan erat. Yueyue juga segera datang dan memeluk saudaranya. Mereka seusia, jadi saat ini di dalam rumah Jendral memiliki dua buah bunga yang baru merekah dan harumnya tercium kemana-mana.

"Akhirnya kita bertemu lagi, Yin Er! aku sangat mengkhawatirkanmu, aku juga sangat merindukanmu!" Yueyue segera memeluk saudaranya. Mereka segera memasuki kamar mereka dan Jendral Zhang Hao juga segera mengirimkan pesan kepada pemimpin pasukan gurun Wu Shang Tang yang menerima kabar tentang kembalinya putri Rui Fang Yin dengan perasaan gembira sekaligus sedih.

"Yin Er, kamu mandilah! aku akan segera menyiapkan pakaian baru dan bersih untukmu, air mandimu sudah disiapkan oleh para pelayan. Aku akan kembali sebentar lagi." Yueyue segera pergi setelah menyiapkan pakaian wanita untuk Fang Yin, mereka akan segera di kirim ke ibukota untuk menerima pendidikan sebelum mereka menikah. Jendral Zhang Hao memang akan menikahkan kedua orang putrinya itu secara bersamaan. Fang Yin dengan putra dari pemimpin pasukan gurun sebagai misi perdamaian, sedangkan putri kandungnya Yueyua akan di nikahkan dengan cucu dari Kaisar kerajaan Xia, Rui Fengying yang merupakan kakak kandung Fang Yin. Sayangnya, mereka sama sekali tidak tahu.

"Yin Er, apakah kamu sudah siap?" Yueyue kembali datang ke kamar Fang Yin setelah beberapa lama. Yueyue melihat punggung Fang Yin dengan sangat takjub. Dia sangat terpesona dengan penampilan Fang Yin. Padahal, dia belum melihat wajah saudaranya itu. "Lu Fang Yin..." sapa Yueyue, Fang Yin langsung menengok ke belakang saat mendengar Yueyue memanggil nama aslinya. Dan tentu saja Yueyue sangat mengagumi kecantikan Fang Yin. Apa yang di duga selalu benar, bahkan dia yang seorang wanita saja merasa jatuh cinta kepada Fang Yin, apalagi pria.

"Yueyue, apakah kamu sedang menggodaku?" tanya Fang Yin yang sudah hapal dengan apa yang biasa di lakukan Yueyue saat dia sedang menggodanya, dia pasti akan memanggil namanya secara lengkap. "Yin Er, kita harus segera berangkat sebelum terlambat." ucap Yueyue. Fang Yin mengerutkan keningnya saat mendengar apa yang di katakan oleh Yueyue. Bukankah dia baru saja kembali? kenapa dia harus pergi lagi? Fang Yin segera bertanya kepada Yueyue kemana mereka akan pergi.

"Yueyue, aku baru saja tiba, aku bahkan belum meminum seteguk airpun di rumah ini, kemana kita akan pergi?" tanya Fang Yin penasaran. Yueyue kemudian segera menyampaikan apa yang di ketahuinya. Yueyue memberitahu Fang Yin kalau mereka akan tinggal di istana bersama dengan para putri dari gubernur dan juga para petinggi kerajaan Xia.

Fang Yin merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi dia tetap diam dan mengikuti kemauan Pamannya. Mereka akhirnya segera berpamitan dengan pamannya karena kereta yang menjemput mereka sudah tiba. "Yue Er, Yin Er, kalian baik-baik di sana dan jangan nakal! kalian harus menuruti semua yang mereka perintahkan agar kalian bisa lulus dari ujian dan kalian akan segera siap menikah." Fang Yin dan Yue-yue menganggukkan kepalanya. "Paman, kamu sudah dewasa. Tentu kami akan bisa belajar dan menjaga diri dengan baik." Fang Yin tersenyum kepada Pamannya dan mereka segera meninggalkan kediaman gubernur. Fang Yin dan Yueyue kemudian segera menaiki kereta yang menjemput mereka.

"Yueyue, aku sangat lapar, apakah kamu memiliki makanan?" tanya Fang Yin kepada saudaranya. Yueyue menggelengkan kepalanya. Dia kemudian mengatakan kepada pengawal yang mengantar mereka agar berhenti apabila melewati restoran.

"Yin Er, kamu sabar dulu ya! kita akan berhenti dan makan di restoran terdekat." Yueyue tersenyum kepada Fang Yin yang menurutnya sangat cantik. Yueyue tidak menyangka kalau Fang Yin akan tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. "Yueyue, kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Fang Yin kepada Yueyue yang dari tadi menatapnya penuh cinta. "Yin Er, aku sangat terpesona oleh kecantikanmu. Aku tidak mau melepaskan pandanganku sedikitpun." Yueyue mengatakan yang sebenarnya. Dia akhirnya mengerti kenapa para pngawal tadi terus menatapnya.

"Yueyue, apakah aku boleh bertukar pakaian? aku akan menggunakan pakaian pelayan, aku akan bertukar tempat dengan pelayan yang mengikuti kita. Kalau penampilanku seperti ini, aku takut aku akan berada di dalam bahaya." Fang Yin yakin kalau Yueyue akan menyetujui apa yang di katakannya dan apa yang dia duga benar. Yueyue segera memanggil pelayan wanita yang ikut dengan mereka untuk masuk ke dalam kereta. Mereka akhirnya sepakat kalau nanti saat sampai di restoran, mereka akan bertukar tempat, Fang Yin sangat pandai merayyu sehingga pelayan wanita itu terperdaya.

"Yin Er, aku harap kamu akan berubah lagi saat kita sampai di istana nanti." Yueyue sangat mengkhawatirkan Fang Yin yang malah tersenyum, dia agak tomboy sehingga dia tidak tahan mengenakan pakaian wanita, dia merasa tidak dapat bergerak dengan bebas. Yueyue dan Fang Yin akhirnya sampai di restoran, Fang yin kemudian mengajak pelayan wanita itu menuju ke sebuah kamar untuk bertukar tempat, tanpa mereka ketahui, seseorang mengawasi mereka. Dalam sekejap, Fang Yin dan pelayan wanita yang di ketahui bernama Jing Xi itu sudah bertukar, Jing Xi juga ternyata sangat cantik saat mengenakan pakaian Fang Yin, dia sudah seperti gadis bangsawan saat ini.

Fang Yin dan Jing Xi segera kembali menemui Yueyue dan memakan makanan mereka lalu segera melanjutkan perjalanan. Saat menjelang malam, mereka sudah tiba di istana. Fang yin membawakan barang-barang miliknya sendiri dan juga milik Yueyue. Para gadis yang akan mengikuti pendidikan ini langsung di tempatkan di istana khusus pelatihan. Mereka juga segera memasuki kamar masing-masing.