Aku menatap tanggal di kalender. Sudah tanggal 5 Januari. Ini adalah waktu pertemuan aku dengan dokter spesialis neurologi itu. Jujur saja, aku sangat gugup dan takut. Aku sampai meminta cuti kepada Hotaka untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Dia langsung setuju dan ingin tahu kondisi tubuhku setelah diperiksa. Mungkin kalau dia tahu, dirinya akan langsung memberi tahu Papa.
Sengaja aku meminta cuti, aku khawatir tidak bisa menerima penjelasan dokter itu. Bisa saja aku mengacaukan pekerjaan dan akan membuat seseorang marah. Untung saja Hotaka mengerti diriku setelah ku jelaskan kepadanya. Dengan begitu, aku mengambil cuti hari ini.
Baru saja aku hendak berangkat, aku mendengar ketukan pintu. Dengan cepat aku membukanya. Tasaki, dia berdiri di depanku sembari menyunggingkan senyum.
"Bolehkah aku mengantar Tuan ke rumah sakit?" tanyanya. Aku mengangkat kedua alisku.
"Dari mana kau tahu kalau aku akan pergi ke rumah sakit?" tanyaku.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com