webnovel

Usaha Kenzo Mendekati Ayudia

Semua yang ada di sana merasa terkejut mendengar ucapan Ayudia yang berani melawan Jennifer. Manda tersenyum puas melihat aksi sahabatnya tersebut. Tak terkecuali Kenzo dan sahabatnya juga yang mendengar dan melihat sendiri jika Ayudia melawan ucapan Jennifer. 

"Wah gila tuh cewek berani juga dengan Jennifer. Padahal dia terlihat cupu banget loh,"celetuk Bayu yang duduk di samping Kenzo. Kenzo tampak memperhatikan Ayudia dari jauh dan hanya diam tanpa kata. Entah apa yang ada di pikirannya, sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu. 

" Iya, selama ini dia cuma diam setahuku. Gila ternyata dia berani juga," sahut Erland yang juga ikut memperhatikan mereka. 

"Ken, lo tadi kan bawa dia ke UKS. Gimana rasanya?" tanya Erland sambil menatap pada Kenzo yang sedang melamun dengan memainkan sedotan yang ada di gelas jusnya. Kenzo hanya diam saja tidak menanggapi ucapan Erland. 

"Woi kok diam saja sih. Lo mikirin Ayudia ya?" tebak Bayu sambil menepuk bahu Kenzo. 

"Apa sih lo, rame banget. Kenapa kalau gue tadi bantu dia? Salah?" jawab Kenzo sinis. 

"Ken, gue punya rencana buat lo dan kayaknya lo harus bisa deh menerima tantangan dari kita, ya nggak Land?" ucap Bayu sambil mengedipkan sebelah matanya pada Erland. Mereka berdua sudah berbicara satu sama lain dan belum pada Kenzo. 

"Apaan?" tanya Kenzo. Mereka bertiga kali ini hanya minum jus sambil bersantai di kantin. Tidak memesan makanan karena perut mereka sudah kenyang. 

"Kalau lo berhasil nembak si Ayudia lo bakalan kita anggap sebagai pria sejati…." Bayu menjeda kalimatnya sedangkan Kenzo melototkan matanya tajam. "Dan lo harus bisa dapat kesuciannya si Ayudia selama kalian pacaran," lanjut Bayu dengan suara lirih agar tidak terdengar oleh yang lain. Erland yang mendengar mengangguk setuju karena menurutnya Kenzo adalah siswa paling tampan dan sudah pasti bisa melakukan itu pada Ayudia. 

Mereka bertiga selama berteman selalu menonton video dewasa dan juga pergaulan bebas lainnya. Sehingga pikiran mereka kritis untuk mengerjai Ayudia. Mereka bertiga anak orang kaya yang kurang mendapatkan kasih sayang. 

"Lo nggak salah ngasih gue tantangan itu? Dia pasti mau lah sama gue. Apalagi dia kan miskin kayanya," sahut Kenzo dengan jumawa. Entah kenapa Kenzo mau menerima tantangan itu saat mendengar nama Ayudia disebut. 

"Oke, lo bisa mulai dari hari ini." Erland memberitahu pada Kenzo. 

"Kalau gue menang, dapat apa gue?" tanya Kenzo lagi. 

"Ya lo minta apa? Motor?" tanya Bayu lagi. 

"Iya boleh juga. Itung-itung buat koleksi gue," sahut Kenzo. 

"Tapi kalau lo kalah, lo harus traktir kita selama dua bulan. Kita berdua lo, ingat itu," celetuk Bayu sekali lagi dan diiringi anggukan oleh Erland. 

"Deal!" jawab Kenzo dan mereka bertiga langsung beradu kepalan. 

Sementara itu, Jennifer yang dilawan oleh Ayudia merasa tak terima karena harga dirinya seperti disayat di tempat umum. 

"Awas aja kalau lo sampai deketin Kenzo. Dia itu milik gue." Jennifer mengancam Ayudia tepat di samping telinga Ayudia. Hanya mereka berdua yang mendengar ucapan Jennifer barusan. 

Padahal Jennifer belum ada hubungan apapun dengan Kenzo tetapi ia sudah mengklaim jika Kenzo miliknya dan tidak boleh ada yang mengganggu satupun. 

"Aku nggak ada deketin dia. Kalau kamu merasa begitu, berarti kamu takut kalah saing sama aku kan?" ucap Ayudia yang membuat Jennifer langsung memerah. Tidak mungkin dia takut kalah saing dengan Ayudia yang menurutnya bukan levelnya. 

"Nggak level tau nggak gue takut kalah saing sama lo, dasar miskin," cetus Jennifer sambil berlalu dan menyenggol bahu Ayudia. Membuat Ayudia sedikit terpental karena tersenggol Jennifer. Ayudia langsung duduk di samping Manda yang tercengang melihat Ayudia baru kali ini berani membantah ucapan Jennifer. Sebelumnya Ayudia hanya diam saja tanpa mau membalas ucapan Jennifer. Tetapi semakin lama membuat Ayudia merasa sakit hati dan tidak ingin Jennifer berbicara sesuka hatinya. 

"Gila lo Yu, keren banget. Gue juga kesel banget sama dia karena terlalu sok cantik dan sok kaya," celetuk Manda dengan wajah yang tampak kesal dengan tangan yang mengepal seakan ingin meninju seseorang. 

"Gue cuma nggak mau dia bertindak semaunya. Btw, makasih ya hari ini lo udah traktir gue buat makan di kantin," ucap Ayudia sambil tersenyum. Dan saat Ayudia tersenyum, dari jauh Kenzo melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan. 

"Udah sih nggak usah dipikirkan. Yang penting sekarang lo udah sehat." Manda menjawab sambil minum jus. 

***

Kini saatnya jam pulang sekolah. Semua murid-murid berhamburan pulang. Begitu juga Ayudia dan Manda yang saat ini sudah ada di dekat gerbang sekolah. Manda mengajak Ayudia untuk pulang bersama namun ditolak oleh Ayudia. 

"Ayolah Yu, daripada lo jalan kaki sampai rumah. Mending gue antar lo pulang. Gue nggak keberatan kok kalau antar lo pulang," ucap Manda yang kini sudah ada di parkiran mobil. 

"Nggak usah, gue nggak langsung pulang. Masih ada urusan lain," jawab Ayudia. Manda tidak tahu jika Ayudia bekerja paruh waktu di cafe. 

"Beneran nih?" tanya Manda sekali lagi. Ia kasihan saat melihat Ayudia yang jalan kaki saat pergi dan pulang dari sekolah. 

"Iya nggak apa-apa, buruan lo pulang." Ayudia menyuruh Manda untuk langsung pulang. Lalu Manda langsung menancapkan gas mobilnya menuju jalan pulang ke rumahnya. 

Sementara itu, setelah mobil Ayudia tampak menghilang dari pandangannya, Ayudia langsung menyusuri jalanan aspal di pinggir jalan. Ayudia tidak pernah mengeluh dengan kehidupannya saat ini. Sudah bisa sekolah di sekolahan elit itu saja sudah membuat hatinya merasa bahagia. 

Saat Ayudia asyik melangkah, tiba-tiba di sampingnya ada mobil sport yang berjalan pelan. Membuat Ayudia langsung mengalihkan atensinya ke samping dan memicingkan matanya. Ayudia berhenti dan ingin tahu siapa orang yang ada di dalam mobil tersebut. Setelah Ayudia berhenti, mobil itu menurunkan kacanya dan terlihat pengemudi di dalamnya. Mata Ayudia terbelalak kaget namun ia berusaha untuk menguasai dirinya agar tidak terlihat jika saat ini ia sedang terkejut. Ternyata itu adalah mobil Kenzo. 

"Lo jalan kaki?" tanya Kenzo. Sepertinya ia akan mendekati Ayudia karena mendapatkan tantangan dari Bayu dan Erland. 

"Iya," jawab Ayudia singkat. Dadanya berdegup tak karuan saat berada di dekat orang yang dia kagumi sejak pertama kali masuk sekolah. 

"Naik, biar gue antar," ucap Kenzo dengan wajah datar tanpa ekspresi. 

"Nggak usah, gue jalan aja. Lagian gue nggak langsung pulang kok," jawab Ayudia menolak ajakan Kenzo. Sedangkan Kenzo merasa tak percaya jika saat ini dirinya sedang ditolak oleh Ayudia. Belum apa-apa dirinya sudah kalah. 

Lalu Ayudia kembali melanjutkan langkahnya. Dan meninggalkan Kenzo yang saat ini merasa kesal karena ditolak oleh Ayudia. Apa pesonanya kini berkurang?