Lima menit berlalu, Papa Rio bergegas membangunkan putranya yang masih terlelap di samping Liona.
"Rio bangun, Nak." ucapnya sambil menepuk-nepuk pipi Rio.
Rio yang notabenenya mudah sekali terbangun lantas melengguh panjang, "Ada apa Pa? Masih malem, kan," racau Rio.
Lion, Bara, Ari, Bagas dan Arkan mengernyit.
"Malem dari mana orang masih sore gini," celetuk Bagas.
Papa Rio lantas kembali membangunkan anaknya, "Rio ini udah sore bangun, Nak. Kasihan Liona juga belum makan," ucap Papa Rio.
Mungkin dengan mendengar nama Liona Rio akan mudah untuk terjaga.
Rio sempat berhenti bergerak, lalu tak berselang lama matanya terbuka, mengerjap-ngerjap beberapa kali dan, "Liona mana?" tanyanya masih belum sadar jika Liona tertidur pulas tepat di samping tubuhnya.
Papa Rio tampak mengehela napasnya lalu dagunya menunjuk ke arah samping kanan Rio.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com