webnovel

RIANTI : Dendam Terindah

Rianti Hendarmoko, mungkin sebagian besar penduduk Ngargoyoso tidak akan pernah bisa untuk sekadar tidak mengetahui nama itu. Sosok yang lahir dari rahim seorang Ndoro yang paling dicintai oleh seluruh pelosok penduduk kampung. Lahir oleh benih sosok Juragan yang sangat bijaksana dan kepemimpinannya begitu luar biasa. Keturunan darah biru, katanya. Atau kadang-kadang bisa juga disebut dengan seorang Ndoro Putri yang akan mewarisi segala sesuatu yang disebut dengan harta, tahta, dan segalanya. Bersama dengan seorang Kangmas yang tidak kalah bedanya dengan dua sosok yang telah melahirkannya. Namun, tidak semua kejayaan itu sempurna. Tidak semua kejayaan itu indah dan bisa untuk memiliki semuanya. Faktanya, Rianti tidak bisa menggapai apa yang dia ingin miliki. Tidak bisa menggenggam apa yang telah lama menjadi angan-angan. Karena pemuda yang dia cintai memilih untuk mundur, dari pada berjuang hanya karena status sosial mereka yang terlampau berbeda. Tidak hanya sampai di situ, nestapa Rianti harus berlanjut pada sebuah kenyataan pahit lainnya. Ketika seorang pemuda lain datang, dengan menawarkan kebencian. Bukan cinta atau pun kasih sayang. Namun kebencian, dan juga hujatan. Hingga pada akhirnya, keduanya terjebak pada sebuah situasi yang membuat keduanya tidak bisa mengendalikan diri. Pantangan itu dilanggar, pagar ayu pun sudah tidak lagi terjaga. Kehormatan hilang dengan sekejab mata, dan berganti dengan sebuah torehan luka yang menjijikan tiada tara. Dan ikatan pernikahan pun harus terlaksana tanpa adanya kata cinta. Akankah keduanya bisa bertahan? Pada situasi saling benci yang sangat mengerikan akan terus berjalan untuk selamanya? Ataukah kejadian dari orangtuanya dulu akan terulang kembali kepadanya?

PrincesAuntum · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
101 Chs

27

Aku diam tidak berani menjawab, atau bingung karena tidak bisa menjawab. Semua pertanyaan Manis kenapa tepat sasaran sekali. Aku sama sekali tidak bisa membayangkan apa yang harus katakan sekarang ini.

"Entahlah, Manis. Semenjak aku kuliah di Jakarta, aku jadi mudah sakit-sakitan. Sebulan bisa pulang berkali-kali. Aku juga sama sekali ndhak paham. Apa mungkin udara di Kemuning dan di Jakarta itu berbeda. Itu sebabnya aku merasa jika tubuhku ndhak kuat atau bagaimana. Aku juga sama sekali ndhak mengerti. Sekarang aku mulai berpikir, untuk mencari Universitas yang masih selokasi dengan kampung kita saja, Manis."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com