Aku diam tidak berani menjawab, atau bingung karena tidak bisa menjawab. Semua pertanyaan Manis kenapa tepat sasaran sekali. Aku sama sekali tidak bisa membayangkan apa yang harus katakan sekarang ini.
"Entahlah, Manis. Semenjak aku kuliah di Jakarta, aku jadi mudah sakit-sakitan. Sebulan bisa pulang berkali-kali. Aku juga sama sekali ndhak paham. Apa mungkin udara di Kemuning dan di Jakarta itu berbeda. Itu sebabnya aku merasa jika tubuhku ndhak kuat atau bagaimana. Aku juga sama sekali ndhak mengerti. Sekarang aku mulai berpikir, untuk mencari Universitas yang masih selokasi dengan kampung kita saja, Manis."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com