Arunika kembali menatap kearah dimana Sandyakala berada, dan ternyata laki-laki itu sudah tidak ada ditempat semulanya, helaan nafas lega tentu saja terdengar keluar karena tau jika Sandyakala memang sudah tidak ada disana dan ia tidak perlu kembali malu untuk kedua kalinya hanya karena ingin melihat Sandyakala ada ditempat semula atau tidak.
"Malu gue, kenapa juga sih selalu aja peka kalau gue lihatin." gumam Arunika kesal karena sejak pertama kali Arunika dan Sandykala sedikit dekat, laki-laki itu akan selalu tiba-tiba melihat kearahnya disaat Arunika memperhatikan laki-laki itu entah dari jauh atau bahkan dari dekat.
"Apa yang bikin lo malu?" Denandra duduk disebelah Arunika dan mulai menjulurkan tangannya bak mic untuk mewawancari seseorang.
"Astaga..." Arunika mengelus dadanya karena kaget, tiba-tiba saja gadis itu sudah ada didekatnya padahal tadi masih diujung sana membantu yang lainnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com