webnovel

Revenge Of The Black Hare

Kehadirannya selalu membuat nyawa melayang layaknya sesosok malaikat pencabut nyawa. Padahal sosok hanyalah seekor kelinci. Lebih tepatnya 2 ekor kalau melihatnya dengan indra keenam. Warna hitam dengan nampak yang mengerikan hanya bisa ditangkap mata itu. Pertumpahan darah di mana-mana menyambut kedatangan mereka. Tapi ini bukan perang. Kelinci hitam itu bukan dari dunia nyata. Itu perwujudan sebuah balas dendam seorang gadis yang bernama Lizzie dari masa lalu. Balas dendam yang benar-benar susah untuk dihilangkan dan melakukan berbagai cara supaya dendamnya terpenuhi. Sedangkan kelinci yang dapat dilihat tanpa indra keenam merupakan perwujudan seorang anak laki-laki bernama Thomas dengan tujuan yang sama dengan Lizzie. Ia juga ingin mengetahui keberadaan adiknya yang saat ini sedang tinggal bersama orang yang sudah membunuhnya dengan kejam. Ya, Lizzie dan Thomas sudah mati, dan salah satu diantarnya beruntung bisa berenkarnasi. Akankah mereka bisa memenuhi hasrat dendamnya untuk membunuh orang itu? Atau sebaliknya? Apa mereka akan pergi dengan damai, agar tidak makan korban lagi karena 'kejahilan' kelinci itu? Siapa sebenarnya Lizzie dan Thomas?

tahraanisa · Horror
Sin suficientes valoraciones
277 Chs

Wrong Choice

Tangan kanan Lagossia semakin mengepal dan tenggorokan Killian semakin sulit mengambil napas. Walaupun ada jarak di antara mereka, Lagossia masih dapat mencekik Killian dari jarak yang sulit dijangkau tangan itu dan bahkan dapat mengangkatnya beberapa senti dari tanah. Dua kakinya menendang-nendang dan dua tangannya mendorong angin di sekitar leher. Ia tidak merasakan apa pun, tapi lehernya benar-benar terasa tercekik.

Sebelum Killian benar-benar kehabisan napas, sebuah gigitan mendadak dari Kouneil di tangan kanan Lagossia, membuat Iblis itu refleks mengayunkan tangannya dan melepas cengkeramannya. Pemuda itu langsung terlempar ke samping, seiring dengan ayunan tangannya itu.

"Apa yang kau lakukan?!" bentak Lagossia pada Kouneil.

"Dia... tuanku. Aku... tidak bisa... membiarkannya mati!" balas Kouneil dengan suara patah-patah dan diakhiri dengan suara bentakan.

"Tapi dia—"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com