Perlahan- lahan bulan pergi meninggalkan negeri ini, bintang- bintang pun mulai mengakhiri keindahannya malam ini. Di ufuk barat cahaya pemeberi kehidupan mulai menampakan dirinya, ya dia adalah arunika. Dimana semua orang di negeri ini dan di bumi ini menantikan kehadirannya. Cahaya arunika membuatku tersilaukan, kehangatannya membuatku terbangun dari mimpi indah.
Aku terkejut begitu tidak melihat Akira ada di sampingku. Aku bergegas bangun dan mencari dirinya. Perasaan panikku berhenti, dan aku merasa legah begitu melihat dirinya sedang membuat api unggun dan dia memasak sesuatu di atasnya. Pria itu ternyata bangun lebih pagi dari pada diriku. Aku merasa malu, tetapi sudah terlanjur.
"Hah, menyebalkan sekali! Seharusnya aku bangun lebih pagi, ya ampun! Apa dia akan memarahiku? Mungkin saja, bukankah semua orang tidak suka bangun kesiangan?" gumanku pada diri sendiri.
Tiba- tiba tanpa kuduga, pria itu menyambung ucaoanku.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com