webnovel

Reinkarnasi Sang Dewa Naga(21+)

Su Jin adalah seorang pengusaha miliarder yang mana di umurnya masih muda dia sudah memiliki ribuan usaha yang mana membuatnya kaya raya.Suatu hari istri tercintanya dengan tega membunuhnya untuk mendapatkan semua aset kekayaannya. Saat dirinya berpikir dia telah mati,justru dia terlahir kembali ke dunia lain.Bagaimanakah kehidupan selanjutnya?

Li_Jin_Yang · Oriental
Sin suficientes valoraciones
83 Chs

Aku mengaku kalah !

Zhao Xiling memandang ke arah Li Kong sambil tersenyum meremehkan."Kebetulan sekali kau dan aku sama-sama pengguna tinju bagaimana kalau kita saling beradu tinju."Kata Zhao Xiling membuat Li Kong tertawa.

"Apa kau yakin! Biar ku beri tahu teknik tinjuku ini bernama tinju besi panas.Aku sudah melatihnya sejak lama dan sudah di tingkat empat di tambah aku sering merendam tubuhku dengan obat-obatan hingga membuat tubuhku sangat kuat!"Kata Li Kong sombong.

"Bukankah teknik tinju itu adalah teknik tingkat 3 kelas menengah!Tak kusangka ada yang berhasil mempelajarinya."Komen penonton.

"Kau benar sekali teknik itu memiliki 7 tingkatan.Bahkan dapat membuat membuat bagian tubuh dan besi meleleh jika telah menguasainya di tingkat 5."

"Wah benarkah tapi katanya teknik ini sangat sulit!"

"Tentu saja sulit,teknik ini mengharuskan penggunanya berlatih menggunakan bebatuan panas!".

"Pantas saja bahkan untuk melatihnya saja harus dengan cara ekstrim seperti itu!"

Di podium klan Li pemimpin Klan Li terlihat bangga mendengar pembicaraan para penonton.

"Pemimpin klan tak kusangka ternyata putra anda benar-benar berhasil menguasainya!"Puji salah seorang tetua.

"Li Kong adalah salah satu jenius klan Li selain Li Nongrong,maka dari itu aku memilihkan teknik yang hebat juga untuk masa depannya."Kata pemimpin klan Li bangga.

Di arena Zhao Xiling tersenyum senang."Bukankah kalau begitu semakin bagus!Semakin kuat lawan semakin menarik pertarungannya!"

"Hahaha....benar sekali kuharap kau tidak menyesali keputusanmu!"Li Kong tertawa mulai memasang kuda-kudanya.

"Tidak akan!"Jawab Zhao Xiling bersiap siaga.

Mereka berdua pun berlari membuat para penonton bersorak menyemangati mereka.

Bukk! Suara kedua tinju saling berbenturan.Zhao Xiling dan Li Kong pun saling tinju meninju tidak satupun dari mereka yang ingin mengalah.

"Sial kuat sekali pukulannya dan apa-apaan kecepatannya!"Pikir Li Kong merasa di sudutkan."Padahal dia tidak menyelimuti serangannya dengan energi Chi!"

Adu tinju pun terus berlangsung selama sepuluh menit."Huo.....semangat kalian berdua!"Teriak penonton yang melihat aksi kedua peserta.

Dengan keras Zhao Xiling memukul perut Li Kong hingga membuatnya terpental beberapa langkah.

Cough! Li Kong pun memuntahkan seteguk darah segar."Ku akui kau memang kuat!"Kata Li Kong tampak kesakitan."Aku mengaku kalah!"Lanjut Li Kong membuat para penonton bersorak senang.

"Baiklah Pemenangnya adalah Zhao Yun!"Kata pembawa acara."Selanjutnya siapa yang ingin melawannya!"

"Aku yang akan melawannya!"Kata Li Nongrong membuat Zhao Xiling terkejut.

"Li-er apa kau yakin!"Kata Zhao Xiling memandang Li Nongrong yang telah membawa pedangnya.

"Ada apa Zhao Yun apa kau tidak ingin melawanku!"

"Tidak bukan itu,aku malah senang akan melawan mu dan mencoba kekuatan seseorang yang telah berada di alam hitam tingkat menengah."Kata Zhao Xiling membuat Li Nongrong bingung."Dalam pertarungan kita nanti aku akan serius melawan mu kuharap setelah pertarungan ini kita masih bisa berteman!"

"Ternyata itu,baiklah terlepas dari siapa yang menang setelah pertarungan ini hubungan kita akan baik-baik saja."Kata Li Nongrong mengeluarkan sebuah pedang dari dalam cincin.

"Ja-jangan bilang itu adalah artefak ruang!"Kata salah seorang penonton terkejut."Tak kusangka aku dapat melihat artefak ruang yang bahkan berbentuk cincin!"

"Pemimpin klan kami tidak menyangka Li Nongrong memiliki artefak ruang!"Kata salah seorang tetua tertarik dengan cincin yang di pakai Li Nongrong.

"Ya Li Nongrong mendapatkan dari seseorang yang berasal dari benua timur 2 tahun yang lalu."Kata pemimpin klan Li membuat para tetua terkejut mendengarnya.