Lyra melihat dirinya di kaca, dan menatap bercak biru keunguan dekat lehernya.
"Ini kenapa? Kenapa ada bercak biru keunguan?" tanya Lyra kebingungan melihat bercak itu.
Kemudian Lyra teringat, bahwa Steve ada menggigit didekat lehernya.
"Hua... tidak...." guman Lyra menutup wajahnya.
"Sebaiknya aku cepat turun kebawa."
Lyra yang sudah berpakaian, langsung turun menuju ruang makan. Dan disana sudah ada Steve yang sedang makan dengan santai. Steve langsung mendekat kearah Lyra, dan mengambil nasi serta lauk untuk Lyra. Kemudian Lyra duduk di dekat Steve.
"Cepat buka mulutmu... pesawat akan mendarat... ngeng...." Lyra langsung membuka mulutnya dan sedikit menahan tawa.
"Bagaimana enak tidak?" tanya Steve.
"Tentu saja enak," jawab Lyra.
"Soal tadi maafkan aku ya..." ujar Steve.
"Iya Steve, tidak apa - apa," jawab Lyra malu.
"Apa aku terlalu kasar?" tanya Steve menatap mata Lyra.
"Tidak Steve..." jawab Lyra.
"Lalu kenapa di lehermu itu merah," ujar Steve.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com