Sesampainya dirumah Leona, Meilana langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidurnya sambil mengenakan kaos oversize dan celana pendek. Ia tidak menyangka hal memalukan sudah terjadi hari ini dan dia perlu membuat rencana baru agar hasilnya tidak seperti ini kacau dan hancurnya.
"Tapi apa yang harus aku rencanakan, hm ... ayo berpikir Mei. Otakmu lulusan sarjana tapi kenapa lemot sekali," gerutu Meilana sambil memukul-mukul kepalanya.
Pintu rumah Leona pun terbuka, Meilana berjingkat kaget saat mengetahui pintu rumah Leona terbuka. "Siapa disana?" teriak Meilana ketakutan.
"Ini aku Mei, ada apa? Kenapa kamu ketakutan sekali. Aku kan bukan hantu," protes Leona.
"Oh, maafkan aku Leona. Aku pikir ada pencuri, habisnya kamu tidak panggil nama aku," ujar Meilana.
"Ya sudah, kamu sudah makan belum?" tanya Leona. Meilana pun berjalan menuruni tangga menghampiri Leona, "Belum ... ayo makan, aku ada belikan ayam goreng," jawab Meilana.
"Baiklah, ayo makan," sahut Leona semangat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com