Tiba-tiba terdengar suara orang mengetuk pintu, Steve dan Lyra langsung menoleh kearah pintu. Tanpa meminta ijin ataupun memangil, dengan lancang langsung membuka pintu. Sepasang mata terkejut melihat Steve dan Lyra yang duduk berdua diatas tempat tidur.
"Tuan muda ...."
"Lancang sekali kamu masuk ke dalam kamar saya tanpa meminta ijin ... bukankah kamu bisa memanggil saya dulu atau berbicara sesuatu sebelum masuk? Dimana etika dan sopan santunmu sebagai pelayan?" maki Steve.
"Maafkan saya Tuan muda, atas kelancangan saya," ujar Meilana sedikit menundukan kepalanya.
"Letakkan saja disitu, sana pergi ...," usir Steve.
"Baiklah Tuan muda ...."
Meilana bergerak pelan berjalan keluar kamar Steve, ia tersenyum miring dan akan mengadu kepada Sean tentang apa yang sudah dilihatnya tadi. "Ini akan menjadi suatu hal yang menarik sekali dengan menambahkan sedikit bumbu kebohongan, makanya semua akan meledak," ujar Meilana dalam hati.
....
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com