webnovel

Regret and Gratitude

Tidak!!! Aku bukannya tidak menyesal! Aku sungguh menyesalinya! Tapi.... bukan dia yang harus menanggungnya. Aku akan membesarkannya, ya aku tidak akan menggugurkannya! -Aqila Perasaan janggal terhadap satu perempuan. hanya SATU! ya hanya dia, dia seperti menjadi bagian dari diriku. TIDAK! aku tidak memikirkannya atau apapun hanya saja merasa... ya entahlah. -Arkan ~~~~ Kalian gaakan nyangka apa yang ada di cerita ini~ Karena ini bukan cerita married by accident biasa.

zylavida76 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
37 Chs

Part 21

"Jangan berani berani kalian pergi dari ruangan ini! Saya angkat telepon dulu"

Sesudahnya, ruangan ini sangat mencekam.

"Kalian jelaskan"

"M-maaf-ff pak k-kam-i hanya diancam dan terpaksa, s-sungguhh."

"Kamu jelaskan apa yang dibilang dia tadi, dan jangan Terbata bata!"

"Ehm, iya pak. Jadi begini, sekitar 2 hari yang lalu kami berdua ditanya apakah bapak ada di Jakarta. Awalnya kami bilang ada karena bapak ada disini. Selanjutnya kami mendapat sms dan isinya bahwa kami pembohong. Lalu kami bilang bahwa kemarin memang ada dan sekarang sudah pergi lagi. Dari situ kami sadari bahwa kami keceplosan dan akhirnya kami dikirim berkas dan tanpa nama. Didalamnya berisi dokumen yang harus ditanda tanganin bapak, tetapi tertutup kertas yang tulisannya berupa ancaman dan jangan dibuka kertasnya. Cukup kami tanda tanganin, atau rumah kami di bom detik itu juga."

Semua perkataan mereka diperkuat dengan sms dan kertas yang berisi ancaman itu. Termasuk berkas yang mereka foto karena takut membukanya.

"Pak kami benar benar terancam saat itu, dan kami juga mencuri tanda tangan dari berkas yang bapak tanda tangani sebelumnya."

"Lalu bagaimana kita kena Finalty sampai DUA PULUH LIMA MILIYAR?"

"Karena, karena di dalam dokumen itu jika tidak mulai dikerjakan setelah ditanda tangani, perusahaan ini kena Finalty"

"Okey, karena kalian berani jujur saya hargai. Sebaiknya kalian bersikap sepeerti biasa"

Dan gue menelpon orang suruhan gue, dan berbagai dokumen laknat itu. Sekaligus berdiskusi dengan pengacara perusahaan.

Keesokan harinya....

"Pak, kami menemukan bahwa lokasi pengiriman sms berada disekitar perumahan keluarga bapak Frans. Dan dikop surat ada sedikit lipstik yang kami ketahui berasal dari anak perempuan bapak Frans"

"Tifany?"

"Benar pak"

"Cari tau semua tentang Tifany sebelum makan siang sudah di saya"

"Siap."

"Permisi pak, pengaca datang"

"Masuk"

"Kan, ada sesuatu yang bikin kita bisa narik duit kita lagi."

"Narik? Kita udah nyetor?"

"Udahlah bego, makanya gue dapet cara nih. Jadi sebenernya tanda tangan lu itu ada yang melenceng jika di telaah orang psikolog akan terlihat perbedaannya, ditambah lagi dengan perusahaan itu ternyata punya keponakan jauhnya Frans"

"Ya trus?"

"Lu bego apa tolol sih, ya jelas dong jadinya kalo tanda tangan itu palsu dan kita bisa pake itu buat narik duitnya. Dan perusahaan itu bisa kita tuduh dengan pengancaman terhadap karyawan kita"

"Ok trus kapan bisa diproses?"

Drrt drtt

From: Aqila

Assalamualaikum, arkan sibuk ga? Aqila mau telpon.

"Bentar ya va, istri gue nelpon"

"Ha? Istri? Lo kapan nikah?"

Sstttt

"Assalamualaikum sayang, kangen ya?"

"kan kamu ngirim orang buat jemput aku dari rumah sakit ya?" ucap aqila sambil berbisik.

"engga, kamu sama siapa sekarang?"

"aku disuruh ikut yang bilang orang suruhan kamu, papi mami sama abang lagi ada urusan jadi ketemuan dirumah"

"astaga aqilaaaaa, okey sekarang jangan panik. Kamu bilang sama orang itu kamu berenti buat cari alasan. Usahain selama mungkin sampai orang suruhanku kesana, Aku akan ngirim orangmu kesana, kasih tau lokasi kamu ya"

"Okey, udah dulu kan assalamualaikum"

" halo, roxy sekarang kamu jemput istri saya dan bekukan orang yang jadi supirnya"

"baik pak"

Hanya kata kata itu dan gue semangkin gatenang ninggalin aqila, siapa orang yang menyamar jadi orang suruhanku?

"TIFANYY"

"kenapa lu?"

Dan berbagai macam pemikiran memenuhi pikiran gue, bagaaimana dia tau aqila keluar dari rumah sakit? astaga!!!! dia mau nargetin AQILA?!!

"ARKAN gue masih disini njir, mau dilanjutin ga nih? Btw kapan lo nikah?"

"Oiya lupa wkwk belom nikah, tapi gue udah mau jadi bapak wkwkwkwk"

"SERIUS LO?"

"seriuslah wkwkwk cepet banget ya, duh udah gasabar nimang anak gue ntar" dan tawaku mangkin bertambah ketika egi menunjukkan tampang begonya. Melupakan sejenak apa yang gue takutin barusan.

"Jangan bilang lo salah naro benih? Udah gue bilang jangan sembarangan naro benih lo, trus gimana jadinya?"

"kalo yang ini gue ga nyesel naro benih kok tenang ae, malah gue besyukur hahahaha"

"Sakha Arkan Flandersss lo gila apa? Pake besyukur segala"

"engga, karena dia. Gue bakal punya anak, karena dia gue kenal penyesalan, karena dia gue kenal arti kehilangan, karena dia gue bisa nelantarin kerjaan, karena dia gue rela bertanggung jawab, karena dia gue mengenal cinta dan yang lebih penting, karena dia gue ga playboy lagi wkwk" jawaban yang gue sadari menjawab segala pertanyaan yang dulu tidak pernah ada jawabanya di dalam hidup gue.

"Woah gila lo bro, udah cinta mati lo sama tu cewe. Dugaan gue pasti lo udah ngelamar dia kan? Lo gamau kenalin ke gue apa?"

"Ga, ntar aja pas dia udah lahirin anak gue dan gue nikah sama dia."

"Lah gitu aja lu sama gue, kenapa dah?"

"Karena..... dia seksi banget pas hamil. Apalagi hamil anak gue wkwk, serius dah hormone cewe hamil bener bener ga terkalahkan."

"emang? Gue gatau, lagian kalo seksi tumben ga lu ituin wkwkwk" dan satu keplakan hinggap di kepala egi -_-

" sempet sempetnya lo ngomong gitu, OIYA kabar istri gue gimana anjir"

"halo, gimana keadaan istri saya?"

"Aman pak, istri bapak sudah bersama saya dan orang yang menjadi suruhannya sudah saya ikat dan pingsan. Sementara yang lain mencari tau identitas dia"

"okey, kasih hpnya sama istri saya"

"halo assalamualaikum arkan, aku udah gapapa kok hehehe. Tapi kan, aku pengen banget eksrim disini yang enak dimana?"

"what the... astaga, makanan mulu padahal abis mau diculik juga"

"Yaudah kalo gamau ngasih tau, bhay... oiya gausah nelpon aku lagi!"

Tutttttt...

"kenapa bro?"

"salah ngomong gue, Mana lagi hamil , pasti dia ngambek wkwkwkwk"

"ckck lu sih, ngomongnya mikir dulu napa sih. Yaudah lu kesana dulu gih, ntar pagi udah ada dikantor kan? Gue masih bisa handel kok disini."

"serius bro? wah tawaran yang menguntungkan wkwkwk. Thanks ya, btw gue berangkat bhay"

"ih amit amit lu kaya cewe"

*Kediaman Alfa*

"dek, kamu gamau cerita sama abang? Abang tau yang tadi dirumah sakit sama yang nganterin kamu beda orangnya. What happened?"

"Nothing"

"dek... sebelum abang yang telpon arkan nih"

"mau nanya apa fa?" dan kedua orang di kamar itu reflek melihat ke pintu.

"ARKANNNN, kangennnn" aqila hampir berlari ke arkan, kalau tidak dijegat oleh alfa. (oalah bumil, gabisa ga heboh seekali aja -_-)

"Yaampun qila, jangan lari!!!! Sini sini, kangen banget yah. Baby apakabar?" gantian arkan yang memeluk aqila dengan semangat. Menghirup aroma aqila, berharap mengisi tenaganya yang terkuras selama 2 hari ini.

"Hmmm, kangennnnnn. Babyna gerak gerak terus, tapi eh- " tiba tiba aqila mengambil tangan arkan dan menaruh di perut aqila. Babynya baru saja bergerak dan menimbulkan tonjolan yang sangat terasa di telapak tangan arkan, lalu babynya kembali bergerak perlahan ketika diusap arkan.

"subhanallah-"

"astaga??? Seorang arkan nyebut? Luar binasaaaa eh luar biasaaaa!!!" kali ini alfa yang heboh dan mendapat geplakan kepala dari arkan

"yaelah gasegitunya kali gue pernah nyebut juga. Qilaa di bergerak, dia tau kalo ada aku, dia tau suara aku.... Assalamualaikum anak daddy"

Dan kamar itu hening untuk beberapa saat, karena alfa yang terlalu shock melihat perubahan arkan yang begitu drastik. Dan di lain sisi Aqila, menikamati dan bersyukur atas semua yang diberikan walaupun berat. Hanya ocehan arkan dengan babynya yang membuat kamar itu bersuara.

"kalian kenapa diem, oiya lo mau nanya apa fa?"

"oh, siapa yang nganter aqila? Kenapa orangnya beda?"

"itu yang mau gue bicarain sama lu sih, but qila ada eskrim tuh sana ambil dulu ntar mencari"

"serius? Mana?" setelah aqila ngacir ke dapur, kedua orang tersebut kembali dengan suasana yang kurang baik. Baik alfa maupun arkan akan mengerti keadaan yang sedang tidak baik untuk aqila.

"so ceritain" dan mengalirlah semua cerita dan masalah yang sedang arkkan hadapi di Jakarta.

"Jadi ade gue kenapa ikutan kena? Itukan masalah lu"

"Ya gitudeh jaadi gue udah siapin beberapa orang buat jagain aqila. Nanti subuh gue harus balik lagi, gue harus sampe dikantor buat rapat"

"lo kesini buat aqila doang?"

"hm, soalnya tadi dia ngambek wkwkwk, trus minta eksrim malah pengen diculik kan gue kasian hehehe"

"tidur lu sana, tidur dikamar guee aja"

"ga dikamar aqila aja?"

"MAU LUUU!!!"

Dan hanya ditanggapi dengan senyum jahil arkan dan kekehan alfa. Sementara aqila datang dengan semangat membawa eskrim dan tersenyum lebar.

" arkan... abangg... ekrimnya abiss beliin lagii"

"ha? Aku tadi beliin banyak loh sayang"

"lu beli berapa?"

"3 ekrimlah, 1 gue 1 dia 1 elu."

" dan aqila NGABISIN TIGA TIGA?"

"abang ihh aqila mau lagi, abang yang beliin sekarang. Jangan lupa kentang goreng mcd sama burger ehhehe"

"Arkan gue rasa anak lu kembar dah"

"dih ngaco, iya kali kan kemaren di usg 1 doang. Udah sana lu beliin gue mau tidur"

"arkan gaboleh tidurrr, elusin perut aku dulu"

"dek, kasian dong sama arkan cape"

"yaudah deh"

Setelahnya alfa membeli pesanan aqila, sedangkan arkan ke kamar untuk istrahat dan aqilapun akhirnya tertidur tanpa menunggu pesanannya.

*Di sebuah rumah*

"bagaimana rencananya bisa gagal!!! Kalian goblok, gaada otak! Pergi urus sekarang juga!"

Dengusan keras seorang wanita berpenampilan bak model dan duduk dengan angkuh memenuhi ruangan ini, seakan mengeluarkan amarahnya.

*Morning 08:15*

Seorang pria memasuki ruangan rapat, dan semua orang berdiri memberi hormat.

"Bagaimana keadaaannya?"

"Kami berhasil melacak keberadaaan Tifany pak dan orang orangnya, termasuk keluarganya"

"Cepat urus semuanya, saya gamau ada kesalahan lagi. Dan jangan biarkan siapapun menyentuh aqila"

"Baik pak"

"Arkan, ada masalah apa? sampai membuat rapat sebesar ini?" ruangan itu kembali mencekam dengan kehadiran Bapak Flanders yang terhormat.

"Maaf pak, Nona aqila masuk rumah sakit pak"

"Andre terangkan keadaaanya sama pak Flanders dan pak, tolong ambil alih rapat ini."

Sebelum meninggalkan ruangan rapat arkan berbisik pada daddnya " I'm thinking of going to be a father now dad"

"CANCEL RAPATNYA SEKARANG, ARKAN AYO"

Ulalala pada kangen ga? wkwkwkwk kayanya udah mau abis yah ceritanya, comment dong kalian mau berapa part lagi buat cerita ini hehehe. Comment juga nama nama buat bayinya yah manatau nih next part beneran lahiran. Btw buat part ini ada yang special nih....

halo semuaaaaa - aqila

biasa aja kali, orang mau nyapa Pembacanya doang -arkan

ih biarin ajasih, nyebelin amat. Hai pembaca, makasih buat supportnya selama ini. Penulisnya aja ganyangka bakal sebanyak ini yang baca, apalagi kita ya kan arkan? -aqila

iya, makasih ya readers, sampe ngasih like & comment yang banyak. we l💝ve you guys. Eh babynya gerak sayang -arkan

babynya juga l💝ve sama readersnya kok hehehe, trus apalagi ya? -aqila

jangan minta makanan ama readersnya ya -arkan

oiya makannn, aku laper... readers gamau ngirim makanan ke aku? lewat penulisnya aja kirim hihihi -aqila

ga, gausah ngirim ke gue. Males ketemu bumil doyan makan, lagian gaada yang mau ngirimin lu makan kok -author

arkannnnn aku laperrrr author jaat, ayo kita makan sekarang. Btw lo manggil gue kk 😒 -aqila

yaudah yok, segitu aja ya readerss.... sekali lagi terimakasih banyak, dan jangan bosen ya. Nanti authornya gue rayu biar banyakin part okey 😘 -arkan

duhhh si abang cium cium, ntar readers gue mupeng. *gue aja mupeng 😐* wkwkwkwk yaudah sono, yang satu udah mojok pengen nangis tuh udah manyun manyun -author

ar...arkan ci ciummmm...😟 -aqila (suara menjauh)

dan segitu aja ya dari author menyempatkan kedua orang itu menyapa kalian *authornya malu liat yg lagi kissing 😒* udah ya bhay -author