Nyatanya, rasa putus asa Lucio semakin menjadi begitu Cleo bangkit lantas membelakangi. Tampaknya, kali ini Lucio benar-benar akan kehilangan Cleo yang dulu. Sosok Cleo yang selalu dia anggap sebagai masalah, tetapi kini Lucio benar-benar menginginkannya kembali. Lucio bahkan tidak lagi peduli bila dirinya kaan terlihat bagai pria lemah yang sedang mengharapkan belas kasih dari seorang perempuan. Walau kenyatannya memang seperti itu, sebab saat ini Lucio memang sedang mengharapkannya.
Suasana mendadak hening dan tak seorang pun mencoba untuk mengakhirinya. Ketika Lucio berpikir bahwa dirinya telah kalah, pria itu berbalik, hendak pergi kalau saja dia tidak mendengar langkah kaki seseorang yang sangat akrab dengannya, lalu kemudian berhenti dan sebuah tangan mungil yang putih disertai terpaan rambut semerah darah, Lucio akhirnya terbelalak begitu menyadari Cleo baru saja berlari menghampirinya lantas memeluknya dari arah belakang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com