ReBirth 48
Chapter 27: Pertempuran sengit.
Zaasss!!
Suatu pesawat dengan sangat cepat melesat melewati hutan-hutan yang berada di bawahnya.
Seseorang di dalam pesawat itu dengan tatapan santai melirik keluar. Ia menyangga dagunya sambil duduk dengan santai.
"Apakah hanya ini bantuan yang tuan perlukan?" tanya Andi yang berdiri di samping kanan Shin.
"Yah, sudah kubilang kan kalau ini lebih dari cukup?" jawab Shin tanpa melirik ke Andi yang berada di sebelahnya.
"Baiklah kalau begitu. Kita akan sampai di lokasi sekitar setengah jam lagi," tambah Andi yang kemudian menunduk lalu pergi dari hadapan Shin.
Shin saat ini sedang berangkat menuju para golem-golem buatannya yang terus membuat masalah. Selain itu, Shin yang sudah terbang selama 8 jam terus memulihkan kekuatannya dan sekarang ia sedang dalam kondisi terbaiknya.
***
Setengah jam kemudian~
Shin melirik dari atas pesawat yang melayang tak jauh dari lokasi pertempuran. Tampak seorang perempuan yang membawa pedang berkilau terang warna kuning terus maju membantai para monster. Tak jauh darinya terdapat sebuah golem berbentuk T-rex.
"Heee? Tampaknya Hero Kuning lumayan juga, ia bahkan sudah sampai di 5 besar Golem terkuat menurutku," gumam Shin di dalam hatinya.
"Apakah tuan yakin kita tak perlu mendarat?" tanya Andi yang berdiri di belakangnya.
Shin mengangkat ujung bibirnya.
"Bukankah sudah ku bilang tidak," jawab Shin yang tanpa ragu loncat dari atas pesawat.
Ia kemudian melirik ke arah Andi.
"Makasih bantuannya." Setelah mengucapkan itu, Shin fokus mempercepat jatuhnya.
"Haaah, haaah, haaah. Padahal hanya tinggal 4 Golem lagi lalu ini selesai. Tapi tenagaku sudah benar-benar habis," desah sang Hero kuning itu dengan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya.
Shin sambil jatuh mengenakan kostum Silance Sistemnya. Bersamaan dengan T-rex tersebut mencoba menghantam Hero kuning dengan ekornya, Shin datang.
Duuuaarrr!
"Tampaknya kau membutuhkan bantuan, nona." Shin menahan ekor Golem tersebut denga satu tangan sambil senyum ke arahnya.
"Ka-kau siapa?" tanya sang Hero kuning dengan kebingungan.
"Aku?" Shin lalu meninju ekor itu dengan tangan kanannya yang membuat Golem dino itu berputar lalu jatuh.
"Hanya seseorang yang datang untuk menyelesaikan urusanku," tambahnya.
"Hey! Aku akui kau sangat kuat. Tapi dia adalah mangsaku! Tak akan kubiarkan kau mengambilnya dariku!" bentak Hero kuning itu ke arah Shin.
Shin tersentak, "Apa-apaan dengan cewe ini, jelas-jelas ia sudah sangat kelelahan dan sangat sulit untuk mengangkat pedangnya."
Shin kemudian menghela nafas setelah menatap wajahnya yang tampak sangat serius dengan perkataannya.
Shin dengan terpaksa membentuk bola energi di tangannya. Tak lama kemudian ia berjalan mendekat sang Hero kuning.
"A-apa yang akan kau lakukan?" tanya sang Hero kuning dengan wajah takut.
"Tenang saja," balas Shin singkat yang langsung meremas bola itu di atas kepala sang Hero kuning.
Bola energi itu meledak berubah menjadi butiran cahaya yang masuk kedalam tubuh sang Hero kuning. Dari warna ungu berubah menjadi kuning saat menyentuh si Hero untuk menyesuaikan jenis energi yang dibutuhkan.
"I-ini! A-apa ini? Seluruh kekuatanku benar-benar pulih. Dan aku merasa bahwa 2 kaki, tidak! Ini mungkin 3 kali lebih kuat dari kondisi sempurnaku," respon sang Hero kuning dengan wajah yang begitu kagum, reflek ia langsung melihat ke arah Shin.
"Yah, itu hanya bisa bertahan untuk beberapa jam. Lebih baik kau cepat menyelesaikannya," jawab Shin. Sesaat setelah ia mengataka itu. Ada 3 dinasaurus yang menyerangnya dari 3 arah, Shin dengan sengat cepat menghindar bersama wanita itu.
"Ka-kau, sebenarnya kau itu siapa?"
Shin hanya tersenyum.
"Ku serahkan mereka padamu, kalau begitu aku akan mengurus hal yang lain," jawab Shin sambil berjalan ke arah yang lainnya. Sang Hero kuning hanya menatap Shin dengan kebingungan.
Beberapa saat kemudian, para dinsaurus mulai mengeluarkan kekuatan api dan tanah. Dengan cepat sang Hero kuning balik menyerang mereka.
Disisi lain Shin terus berjalan menuju masalah yang kedua.
Ia menatap kedepan, ke arah zona aman yang hancur.
"Sial, menurut data ada lebih dari 20 zona aman yang hancur. Apakah hasilnya akan sekacau ini?" Shin menatap dengan sedih ke arah kekacauan yang ada di depannya.
Tak lama kemudian. Ia sangat kaget saat ada tangan dari tanah yang menahan kakinya. Relfek ia langsung menggunakan kaki yang lain untuk menghancurkannya lalu loncat ke depan beberapa kali sebelum naik ke atas pohon.
"Sial, apa-apaan itu," gumam Shin yang merasa terkejut. Hal itu membuat Shin lebih waspada.
"Ada yang tak beres di sini," tambahnya yang lalu degan cepat berlari menuju zona aman yang hancur itu.
Betapa kagetnya ia, saat yang dilihatnya bukankah banyak sekali mayat. Tapi banyak sekali manusia yang sudah berubah menjadi iblis. Mereka terlihat seperti Ghoul yang sangat haus skan darah.
"Sial! Apa-apaan ini, bukankah ini membuat situasinya sama seperti zombie apocalypse. Aku harap mereka tidak bisa menggunakan teknik yang sama saat mereka masih hidup," gumam Shin yang memperhatikan dari atas pohon dengan wajah cemas.
Tak lama kemudian, ia melihat beberapa orang yang masih selamat. 1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan, namun. Mereka sudah di kepung oleh para iblis manusia. Ah sial, sepertinya terlalu merepotkan untuk memanggil mereka iblis manusia. Karena itu shin memanggil mereka dengan ibma.
Kembali ke tempat mereka berdua. Sang laki-laki rupanya memiliki kekuatan pembuat pelindung, namun para iblis langsung mengaktifkan kekuatan mereka, ada yang menembakan leser, menyerang dengan sihir. Atau kekuatan tubuh yang begitu kuat.
Tak butuh waktu lama, pelindung itu langsung tembus, sang perempuan langsung menyerang dengan merubah tangannya menjadi api. Tapi salah seorang ibma langsung membuat pelindung.
Yang tak lama kemudian mereka langsung menyisakan mayat yang tak memiliki darah sedikitpun.
"Ck, sial. Mereka benar-benar bisa menggunakan kekuatan saat mereka masih hidup!"
Tak lama setelah itu, para ibma tiba-tiba saja bergerak semua. Tampaknya mereka menuju tengah kota.
"Tapi kenapa?" Shin yang penasaran langsung mengikuti mereka secara diam-diam..
Betapa kagetnya ia saat melihat seorang iblis laki-laki yang berdiri di atas air mancur pusat kota. Ia tertawa dengan begitu jahat dan tampak puas.
"Dia! Bukankah dia iblis yang aku lawan seminggu yang lalu? Jadi dia memiliki kekuatan yang bisa memerintah para ibma?" ucap Shin di dalam hatinya yang merasa semakin cemas.
"Sial! Aku harus menghentikan mereka sebelum semuanya semakin menjadi-jadi!" seru Shin lagi yang langsung loncat dari atas bangunan menuju iblis laki-laki itu.
Iblis laki-laki itu yang kaget langsung menangkis serangan Shin. Bersamaan di tangkisnya serangan Shin. Ribuan monster bayangan mulai muncul dari dalam tanah.
"Ka-kau! Bukankah kau laki-laki itu? Hahahaha! Apakah puncak pertarungan kita sudah tiba!" serunya dengan wajah yang sangat bahagia.
Ia langsung membalas serangan Shin membuat Shin terlempar mundur. Saat ia baru menginjakkan kaki di tanah, dari kiri dan kanannya ada serangan dari ibma. Namun monster bayangan milik Shin yang muncul sebelum serangan itu mengenai Shin melindunginya.
"Hahahah! Dan kau juga memiliki kekuatan untuk memerintah para bawahanmu? Sangat menarik!" teriaknya lagi yang langsung loncat kedepan dengan mengeluarkan pedang iblis miliknya. Shin kemudian mengeluarkan katana miliknya dan langsung menangkis serangan tersebut.
Iblis itu langsung menyerang bagian kanan Shin setelah di tangkis yang membuat Shin harus menunduk. Tanpa jeda Shin menusuk kedepan ke arah kepalanya. Namun iblis itu langsung mendendang katana Shin lalu melakukan backflip mundur.
Tanpa jeda lagi Shin langsung merubah senjatanya menjadi pedang cambuk yang berputar memanjang lalu menyerang semua ibma yang sudah dalam posisi menyerang di sekelilingnya sebelum menghantam iblis itu.
Iblis itu menangkis dengan pedangnya di bagian kanan, "Menyenangkan! Sangat menyenangkan!"
Tak lama kemudian iblis itu mengeluarkan 2 pedang lagi di kanan dan kirinya yang langsung terbang menyerang Shin. Shin menggunakan pedang cambuk miliknya untuk menangkis serangan kedua pedang itu.
Disaat yang sama Shin menangkis serangan itu, iblis tersebut langsung mencoba menusuk dada Shin. Shin langsung menangkap pedang milik iblis itu.
Iblis itu menyeringai. Semua pedang yang ia gunakan menghilang, tak lama kemudian muncul 6 pedang di sekelilingnya. Ia lalu menggambil satu pedang dan kelima pedang miliknya terbang menyerang Shin.
"Sial!" teriaknya dengan kesal. Shin lalu langsung menggunakan kekuatan barunya. Ia langsung mebuat 5 klon dirinya sekaligus, 2 menggunakan cambuk 1 panah, 1 tombak, dan 2 katana.
"Woooo, kekuatan yang mengejutkan. Kalau begitu aku juga haus serius," responnya yang beberapa saat kemudian ia menekan kekuatannya.
Tak lama kemudian, ia mengeluarkan sayap dan badannya berubah menjadi lebih besar. Dan kini di kiri kanannya ada lebih dari 12 pedang.
Iblis itu tersenyum dengan sangat senang. Shin berenam dengan klon miliknya menyerang secara terus menerus.
Klaang!
Kliiing!
Brak!
Mereka berdua terus mengadu sesama pedang dan berkali-kali terlempar kebelakang. Bahkan Shin sudah menggunakan sabitnya namun tak peduli berapa banyak ia menghancurkan pedangnya itu akan muncul lagi serta iblis itu tau bahwa ia tak boleh terkena tebasan sekalipun dari sabit milik Shin.
Mereka lagi-lagi beradu senjata yang sangat cepat dan terus menggores satu sama lain. Sampai mereka berdua kehilangan senjata mereka karena sama-sama terlempar.
Tanpa jeda mereka beradu tinju, dan betapa menakutkannya ia bisa menangkis bayangan 2 tinju bayangan Shin yang lainnya. Karena 3 yang lainnya sedang sibuk berurusan dengan para ibma, begitu juga dengan Shin yang terus meninju iblis itu dengan menangkis pedang terbangnya yang lain.
Setelah saling memukul untuk beberapa menit. Shin terlempar mundur kebelakang.
"Ack!" Shin terlempar cukup jauh.
Saat masih terlempar shin
mengeluarkan panahnya dan langsung menyatukan dengan dirinya sebelum menabrak bangunan.
Duarrr! Mereka berdua menabrak bangunan, namun tanpa menunggu Shin langsung terbang ke langit dengan sayapnya serta aura api yang menyelimuti tubuhnya.
Begitu juga dengan iblis itu, ia langsung memasang kekuatan maximalnya dan keluar aura gelap mengelilinginya. Bersamaan dengan itu banyak sekali tangan bayangan yang maju mencoba menyerang Shin.
Shin di langit terus menembaki dengan panah yang panahnya terus mengganda dan menghabisi tangan bayangan lalu meledak. Namun, iblis itu bisa berlari sambil menghindari ledakan mengerikan yang terjadi. Shin juga harus terus bergerak karena pedang iblis itu sangat mengganggunya.
Tak lama setelah dekat dengan Shin, iblis itu langsung ikut terbang. Bersamaan dengan itu Shin menahan serangannya lalu menembak dengan kuat ke arahnya.
Duaaarr!!
Shin berhasil mengenainya dengan 3 tembakan panah yang meledak dengan kuat. Namun, bersamaan dengan itu iblsi itu berhasil menyerang tangan kiri Shin dan terluka cukup dalam.
Saat bangun, iblis itu sudah kehilangan tangan kirinya. Namun tanpa ragu ia langsung mengeluarkan pedangnya lagi dan maju.
Tak ada kesempatan untuk Shin menyembuhkan tangan kirinya, karena tak dapat lagi menggunakan panah. Shin terjatuh dengan cepat ke tanah lalu mengenakan armor kristal dari tombak.
Shin yang saat ini menggunakan tombak langsung ikut maju, ia terus melibas tangan dan pedang yang terbang ke arahnya. Begitu juga dengan iblis itu yang melindungi dirinya dari bayangan clone milik Shin.
Ia terus memasmag ekspresi yang sangat gembira, namun. Begitu juga dengan Shin.
Lagi-lagi, mereka berdua beradu senjata dan seluruh kota bisa mendengar kebisingan tersebut. Namun, untuk sementara iblis itu tak dapat menggores Shin, dan akhirnya clone Shin berhasil memutuskan tangan iblis itu yang satu lagi.
Iblis itu terlempar jauh, namun saat Shin ingin menusuk dadanya bayank sekali tangan bayangan yang menggunakan pedang menahan serangan Shin.
"Ck, sial!" seru Shin kesal yang langsung loncat mundur.
"Uhuk, uhuk. Hey, bukankah kau curang? Mengenakan armor yang sama sekali tak bisa ku tembus, apalagi itu terlihat begitu keren. Sial! Aku sangat iri," protesnya yang batuk darah, ia kembudian secara sempoyongan berdiri.
Clone milik Shin langsung maju dan menghabisi semua tangan bayangan di sekitar iblis itu. Tak lama kemudian, Shin menghilang dan muncul di depannya.
"Oh? Apakah begitu? Tapi maaf, itu bukan urusanku!" seru Shin yang beberapa saat kemudian mencoba menyerang iblis itu dari atas.
Namun, tiba-tiba saja muncul portal dan menangkis serangan Shin.
"Akhirnya kau datang juga," ucap iblis itu yang tampak lega walau masih batuk darah.
Tak lama kemudian, keluar seorang iblis lainnya yang menggunakan banyak sekali armor besi.
"Sial, bukankah sudah ku bilang untuk menahannya dulu. Kenapa kau malah melawannya?" seru Iblis berarmor itu.
"Hey, bagaimana bisa aku melepaskan kesenangan yang ada di depanku?" jawab iblis yang masih dalam mode perubahannya.
Iblis berarmor itu tampak pasrah, tak lama kemudian ia melempar semacam potion ke arah iblis itu. Seketika, iblis itu langsung sembuh dan kedua tangannya tumbuh lagi.
"Kali ini jangan gegabah, kita harus melawannya berdua karena aku hanya memiliki satu pition itu," tambahnya.
"Okey," jawab iblis laki-laki itu yang langsung mengambil kedua pedang yang ada di sekitarnya.
"Kau membawa bantuan? Sial!" seru Shin yang langsung maju kedepan. Shin menebas ke kanan namun mereka berdua berpencar dan mengelilingi Shin. Iblis itu maju dan mencoba menebas Shin namun tak terbembus armor miliknya.
"Heh, sudah kuduga itu curang, tapi!"
Iblis berarmor yang di belakangnya kemudian mengeluarkan tombak bertipe lempar yang berwarna biru dan mengenai Shin. Saat itulah Shin sangat kaget karena perubahannya langsung terbatal.
Shin dengan cepat loncat mundur dan menjaga jarak.
"Sialan! Apa-apaan ini!" sorak Shin dengan kesal.
"Itu adalah kekuatanku, kekuatan yang membuat lawanku tak dapat mengenakan armor pelindung apapun. Jadi siapapun yang terkena ini ia hanya bisa mempertahankan dirinya dengan kekuatannya!" jawab iblis berarmor besi itu yang langsung maju.
Tampak ia bisa memuncul 4 warna tombak yaitu merah, biru, kuning, dan hitam. Para tangan bayangan laki-laki mengambil tombak yang di ciptakan oleh iblis berarmor itu lalu ikut menyerang.
Shin langsung menggunakan form perubahan pedang bayangannya yang membuatnya bisa menggunakan salah satu kekuatan monster yang sudah ia bunuh.
Iblis laki-laki itu menyerang dengan semangat menggunakan kedua pedangnya serta tangan iblisnya, bersamaan dengan iblis berarmor yang menyerang menggunakan tombak berwarna merah serta membawa perisai.
Shin lalu mengeluarkan semua klon bayangannya di sampingnya lalu mempersenjatai mereka semua dengan senjata pedang, dan Shin juga langsung ikut menyerang.
>>Bersambung<<
~Higashu