webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Cómic
Sin suficientes valoraciones
273 Chs

84.) Hadiah Untuk Kamu

Selasa 23 Juni, jam 6 pagi

"Saki chan bagunlah, jangan menindihku"

"Mm"

"Ayolah bangun, cepat mandi masak lalu sekolah"

"Tidak mau ku lepaskan kamu" ucapnya lalu malah memeluk ku

"Apaan sih, aku perginya masih tanggal 1"

"Tidak boleh"

"Aih, bukanya sudah di bahas kemarin malam"

"Tidak mau"

"Hmmm" lalu ku angkat tubuhku dengan Saki yang masih menempel

.

"Benaran ini gak mau turun?" tanya ku saat akan masuk kamar mandi

"Tidak"

"Huh, merepotkan" pikirku sambil geleng geleng kepala

.

"Saki turun atau kamu ku turunkan secara paksa"

Saki akhirnya turun.

"Nah bagus sekarang mandi lah bersama ku"

"Un"

.

Jam 6.20

"Kenapa kamu ikut duduk di sini, buatlah sarapan dulu" ucap ku pada Saki yang duduk bersama di meja makan

"Kamu yang buat" ucap Saki

"Buat sekarang atau aku malah makan di luar!"

"Ish, mau makan apa kalau begitu"

"Buatkan sandwich isi sosis dan telur saja"

"Baik, kamu tolong beri makan Hachan dulu"

"Oke Saki chan"

.

"Hachan makanan mu siap" teriak ku

Dia tidak datang dan terpaksa aku yang harus menjemputnya di kandangnya.

Tangan ku merogoh dalam kandang.

"Kheeekk" suara Hachan yang kaget

Langsung saja ku tarik tangan ku.

"Mau makan tidak?" tanya ku

"Meow"

"Makan nyam nyam" ucap ku lalu berdiri lalu berjalan menuju ke ruang makan

Dia keluar kandang, mengikuti ku.

.

"Itu makanan mu Hachan"

Dia berlari ke mangkuk makannya.

.

Aku jalan ke dapur, ku dapati Saki yang masih menggoreng telur.

"Belum selesai?" tanya ku

"Belum, paling jam 6.40 baru matang"

"Oke"

Ku kembali ke meja makan lalu membuka website toko ku, sebab aku punya akses admin, aku bisa tau berapa banyak pesanan yang sudah masuk.

23.465 pesanan dengan 46.054 pakaian, 23.030 celana, 2301 sepatu, 25.300 jaket, 789 Jas, dan lain lain.

Total pendapatan yang sudah di dapat 1.746.653.000 yen

"Astaga ini mengerikan" pikir ku

Pesanan terbanyak tembus angka 2,9 juta yen untuk satu akun.

Note : Toko Haruka hanya melayani sistem bayar secara transfer, tidak ada sistem COD.

"Halo Takumi, tim mu sudah bergerak pengemasan?" tanya ku di telepon

"Sudah sejak pesanan pertama tadi tim ku sudah mulai bergerak, besok jam 7 pagi akan mulai di kirim"

"Oke, tetap semangat ya, pesanannya sangat banyak"

"Baik Haruka san"

.

Aku kembali menunggu sebari melihat lihat belanjan.

Semua belum ada ratingnya sebab ya baru launching pre order, pemberian rating bisa di lakukan tanggal 25 nanti.

.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya makanan sampai juga.

"Ini makanan mu Haruka kun"

"Terima kasih"

"Sama sama" ucap Saki

.

Jam 6.55

"Aku yang menyetir"

"Baiklah, hati hati tapi"

"Iya Haruka kun"

.

Brooom

"Masukan giginya Saki chan"

"Maaf lupa"

"Hmmm, baik baik, jalankan perlahan saja"

"Oke oke"

Ku buka ponsel ku sambil terkadang melihat ke jalan.

.

Jam 7 tepat kami sampai.

"Naikkan rem tanganya" ucap ku

"Iya ini mau ku naikan" (kenyataannya Saki sudah bersiap membuka pintu mobil)

.

Saki pergi duluan ke sekolah dengan berjalan cepat.

"Kalian sedang bertengkar?" tanya Kyouko yang melihat

"Tidak" Balas ku

"Kalian ini pasangan muda, jangan terlalu banyak bertengkar"

"Maaf maaf aku tidak ingin mendengar dari mereka yang masih jomblo".

"Mau ku hajar?"

"Hahaha bercanda Kyouko san, sudah dulu ya"

"Sana pergi"

"Bye Kyouko san"

Sambil melihat kepergian ku Kyouko berpikir.

"Kapan Hidupku akan semudah anak itu" sambil menggelengkan kepala

"Pagi manager" ucap Izumi yang baru datang

"Pagi, tapi bukannya shiftmu mulainya jam 7.30 nanti?"

"Aku bosan di apartemen, jadi aku ke sini saja sekalian bantu bersih bersih"

"Tapi maaf loh ya tidak ku bayar setengah jamnya"

"Iya tidak apa"

"Ya sudah masuk sana"

"Baik"

Lalu datang lagi Yachio.

"Pagi manager"

"Di rumah kamu bosan?" tanya Kyouko

"Tidak, aku ke sini lebih cepat hanya karena ingin bertemu dengan jun"

"Untuk apa?"

"Ku suruh dia bertanggung jawab"

Kyouko langsung saja kegat.

"Dia menghamili kamu?"

"Iya"

Kyouko berpikir sebentar sebab Yachio adalah wanita polos.

"Katakan apa kamu dan jun melakukan sex"

"Ya kami lakukan"

"Astaga, kapan?"

"Kemarin"

"Hmmm dasar wanita ini" pikir Kyouko

"Katakan sex itu apa?" tanya Kyouko

"Bukanya ketika dua bibir bertemu lalu bisa hamil?" tanya Yachio balik

"Kan benar apa yang ku pikirkan" ucap Kyouko

"Maksud mu apa manager?"

"Yachio, kamu itu sudah berumur bukan? Jadi akan ku katakan, sini mendekatlah"

"Baik aku akan mendekat"

Kyouko membisikinya tentang cara kerja sex itu seperti apa dan tentang keharusan agar bisa hamil itu. (Sex gak cukup jika keluarnya di luar terus)

Muka Yachio yang mendengarnya langsung memerah.

"Jaa.. di Ak u ti..dak hamil ya?" tanya Yachio kaget

"Tentu saja tidak selama kamu tidak masuk dan keluar di dalam"

"Terima kasih manager, aku akan langsung masuk ke dalam" ucapnya sambil menutup muka karena malu

"Yachio san kenapa itu?" tanya Shindou yang datang dari dalam membawa gunting taman

"Urusan wanita, kamu jangan tanya"

"Baik baik"

.

Pelajaran normal tanpa ujian, sebab sekarang kejar materi ujian pertengahan semester nanti.

"Kerjakan, untuk pr musim panas soal soal halaman 24-60, lalu buat mind map tentang terjadinya dinasti..." ucap Hajime sensei si guru sejarah

"Sensei apa kamu bercanda? hampir setiap halaman di buku itu ada soalnya loh" tanya Hidenori (Trio gemblung yang pake kacamata)

"Ya benar, kan kalian ini liburan 1 bulan penuh, kerjakan minimal 1 hari satu halaman"

"Sensei tolong kurangi" teriak Tadakuni

"Baik baik, khusus untuk Tadakuni ku kurangi jadi 24-45, tapi hanya bisa mendapat nilai 1/3 nya"

"Eh sensei, aku tarik kata kataku, maafkan aku"

"Makanya jangan protes, soalnya mudah kan, kalian jadi murid jangan malas"

Kami sebagai murid membatinnya.

"Ini guru mengajarnya saja bercerita tanpa mau mencatatkan, sekali mencatat saja hanya coretan belaka, lalu kami yang di suruh mencatatnya, saat ujian harian pun si guru yang tidur sementara murid mengerjakan dengan teliti, sekarang dia mengatakan kami ini malas?"

"Kerjakan dan jangan komplain, aku keluar dulu ya sepertinya Yuki sensei sudah menggu di luar kelas"

"Terima kasih sensei"

"Sama sama"

Pelajaran bahasa inggris berlangsung menyenangkan, sebab hanya belajar kosa kata baru dan pengguna kata if yang artinya jika.

.

Jam 3 Sore

Pelajaran usai dan aku bersiap untuk klub, sementara Saki masih diam padaku.

"Yah biarlah, nanti paling baikan" pikir ku

Saki menghampiri ku.

"Kenapa Saki chan?"

"Kamu mau klub?"

"Iya"

"Apa kamu lupa?"

"Lupa apa?" tanya ku balik

"Tanda tangan dulu"

"Oh benar juga, sebentar"

.

"Hinata izinkan aku sebentar, aku mau ada urusan sebentar, jam 4 ku pastikan datang"

"Baiklah, tapi jangan lebih loh ya"

"Iya tenang saja"

.

Aku dan Saki pergi ke toko ku untuk sesi tenda tangan.

Saki menelepon Takumi dulu untuk menanyakan tentang paket untuk 5 orang yang beruntung itu.

"Sudah ku siapkan di ruangan ku Saki san, tinggal minta salah satu bawahku untuk mengambilkannya"

"Ini bukan shiftmu Takumi san?"

"Jam shift ku berakhir jam 2 tadi"

"Oh baiklah"

.

"Ayo Haruka kun ke ruanganya Takumi san"

"Oke"

Di dalam ruangan bawahannya sudah mempersiapkan 5 box besar yang masing-masing ada berbagai jenis barang.

"Ini tanda tangan satu atau gimana?" tanya ku

"Saat ku tanya pembeli, mereka ingin semua barangnya kita tanda tangani"

"Letaknya?" tanya ku

"Terserah kita, mereka hanya ingin tulisan yang jelas dan terlihat orang lain saat di kenakan"

"Oh oke oke" balas ku

Ku tanda tangani semua yang ada di box pertama lalu tim penjualan juga memfoto kami sebab ini permintaan Saki yang menujukan keaslian sesi tanda tangan.

Setelah 30 menit akhirnya selesai juga tanda tanganya.

"Haruka san tolong tanda tangi juga sapu tangan ku ini" ucap salah seorang karyawan wanita

"Boleh, ini" ucap Ku

"Terima kasih"

"Sama sama"

.

"Saki chan aku mau balik ke sekolah apa kamu mau ikut?"

"Tidak aku akan ke sini untuk tanda tangan eksklusif hanya untuk penggemarku"

"Baiklah, nikmati waktumu, jam 6 nanti kembali ke restoran"

"Baik"

.

Aku kembali ke sekolah, tepatnya di gedung olahraga.

Aku pemanasan dulu setelahnya aku gabung di diskusi.

"Izin ikut sensei" sapa ku

"Langsung gabung saja Haruka kun"

"Baik" ucap ku lalu ikut ke barisan

"Hari ini kita akan latihan bersama dengan putri, sebab pelatih mereka mengajak kita mencoba berlatih bersama, jika mereka bertanya tentang teknik, sensei harap kalian mau membantu mereka ya" ucap Takeda sensei

"Baik sensei" teriak kami

.

Latihan di mulai tapi khusus aku hanya mengajari mereka yang mau jump serv, tapi ya tidak ada sayangnya.

Jadi aku hanya main main sendiri, dengan Hinata.

"Haruka kun, bisakah kamu membantu ku?" ucapnya lalu memukul bola dengan pasing bawah

"Bantu apa?" bola ku pukul kembali

"Begini, cara menghadapi grogi saat pertandingan itu bagimana?"

"Menurut ku sih setiap orang akan gorigi di pertandingan di depan publik jadi anggap saja itu hal yang wajar"

"Apa iya?"

"Iya, tapi jangan grogi berlebihan juga, fokus saja ke tim mu dulu, jika sudah tidak grogi baru fokus ke musuh dan jalanya permainan"

"Maksudmu seperti jangan lihat sekitar, tapi lihat saja tim mu dulu?"

"Ya begitulah" balas ku

"Lali cara menulis nama orang favorit mu di tangan lalu menelannya itu tidak berpengaruh?"

"Ya tidak ada pengaruhnya, itu hanya mitos, jika kamu grogi maka buatlah suggesti dalam dirimu bahwa kamu pantas di sini jadi kamu tidak akan grogi"

"Kurasa aku paham maksud mu"

"Ya baguslah jika paham"

.

"Berkumpul" teriak Daichi

Kami segara berkumpul, putri juga.

"Kita akan mengadakan latih tanding, 6 putri melawan siasat B tanpa ace dan Kageyama" ucap Ukai sensei

"Baik sensei" teriak kami

"Siapa yang kami lawan sensei?" tanya Yui Michimiya (si kapten voli perempuan)

"Hanya Ennoshita Kinoshita Raiki Tsukishima Suga Kazuhito dan Yamaguchi" balas Ukai sensei

"Kamu tidak memasukkan pemain intimu?" tanya Yuko sensei (pelatih voli perempuan)

"Jika keadaan memburuk akan ku masukan, jadi ku harap kalian bisa menang ya, untuk yang tidak bertanding kalian akan 3 on 3" teriak Ukai sensei

"Baik sensei" balas ku, Asahi, Kageyama, Hinata, Daichi, Nishinoya, Tanaka

.

Fokus dulu ke permainan wanitanya.

Serv pertama oleh Minami Aoki sang setter.

Serv atas normal yang dengan mudah di cover oleh Raiki.

Suga memberikan toss pada Ennoshita dengan cepat

Boom!

Quick spike tanap blok langsung menembus pertahanan mereka.

Bola mengarah pada Nozomi Watanabe (libero) namun gagal di terima.

1-0

"Astaga apa kamu ace?" tanya Mao pada Ennoshita

"Bukan aku hanya wing spiker, tapi di tim ini aku bertindak sebagai acenya"

"Itu keras dan hebat" ucap Yui

"Jangan malah di puji nanti dia terbang loh" ucap Suga

"Tidak tidak puji saja aku sesuka kalian, aku jarang mendapat pujian sebabnya jika main dengan monster di lapangan samping itu"

Para wanita melihat ke samping dimana aku sedang servis.

Boom!

Pukulan bola keras menuju ke Nishinoya.

Wanita yang melihat langsung takjub sebab pukulan itu sangat indah jika di lihat dari samping, namun sangat menakutkan dari depan.

Blesss!

Bola di terima Nishinoya namun gagal di kembalikan dengan baik.

.

"Monster bukan mereka?" tanya Ennoshita

"Umm" ucap para wanita yang menelan ludah

.

"Dia murid sma?" tanya Yuko sensei

"Dia kartu as klub voli laki laki dan dia tentu saja murid sma, namanya Haruka Shinomiya, dialah yang akan membawa Karasuno terbang tinggi" balas Ukai sensei

Note : untuk sejarah klub voli wanita Karasuno, pada zamannya Yuko Sasaki, pernah sekali menjuarai inter high dengan membawa mendali emas, selepasnya hanya juara 8 besar lalu berikutnya lagi tidak pernah lolos sebab ada SMA Niiyama.

"Kuharap bisa menang" ucap Yuko

"Kamu juga, lawan berat mu ada Niiyama, Shiratorizawa, dan Aoba Johsei bukan?" tanya Ukai

"Benar, kadang aku merasa kasihan pada anak didiku apa mereka bisa menang jika lawan beratnya saja sudah ada 3"

"Kamu sebagan dengan 3 itu?"

"Jika kami lanjut ke semi final kami akan berhadapan dengan Niiyama mungkin" jawab Yuko

"Berarti bagan lain ada Shiratorizawa dan Aoba johsei?"

"Benar sekali, lalu lawan terberat mu?"

Note : Putri ada 40 tim yang bertanding, lalu putra ada 64, putri di buat 1 bagan tapi atas bawah, sementara putra di buat dua bagan kanan kiri, setiap bagan berisi 32 tim.

Pertandingan berlanjut dengan float serv oleh Suga yang sangat sukses mengecoh tim perempuan dengan sampai 6 poin.

Barulah servis ke 7 Suga gagal karena menyentuh net.

7-1

Tim putri mendapatkan omelan keras dari pelatih di luar lapangan.

"Sabar sensei kita akan menyusul" ucap Yui

Namun kenyataannya set satu di tutup dengan poin 25-9, kemenangan mutlak oleh tim cadangan putra.

"Sepertinya masalah mu ada di setter" ucap Ukai pada Yuko

"Minami itu setter yang baik loh"

"Dia baik tapi tidak mau ambil resiko"

"Jadi harus ku ganti?"

"Ya jangan, tapi buat dia berlatih individu, begini biar ku gantikan dia dengan Haruka, lalu dia akan berlatih dengan Suga, lalu lihat perbedaan pada tim mu"

"Baiklah akan ku terima saran mu"

Di pertandingan 3 on 3 kami masih berjalan dengan poin 23-22, keunggulan untuk tim ku.

"Haruka cepat selesaikan" teriak Ukai sensei

"Kenapa sensei?" tanya ku

"Selesaikan saja"

"Baik"

Aku mengakhiri set itu dengan servis keras, dengan skor akhir 25-22.

Aku datang ke sensei berada.

"Kamu gantikan Minami jadi setter untuk mereka dan buatlah gaya permainan mu" ucap Ukai sensei

"Baik sensei"

Aku menggantikan Minami dan ku berdiskusi sebentar dengan mereka ber 5 yang masih ada.

"Berikan aku umpan ace" ucap Mao

"Kamu yakin bisa?" tanya ku

"Aku bisa jangan remehkan aku"

"Baik, yang lain pilih tempo ke berapa?"

Rinko minta umpan cepat antara minus sampai tempo pertama, lalu Chizuru minta umpan pendek saja, sisanya minta tergantung info dari ku.

"Baiklah, aku ada strategi serangan cepat tipuan, tapi jangan pernah mengarahkan bola pada Raiki, atau rencana cepat gagal, apa kalian paham?" tanya ku

"Maksudnya?"

"Ya nanti kita praktek sebentar"

"Baik"

Set ke dua di mulai.

Setter musuh di ganti Kageyama, sementara di 3 on 3 dihentikan dulu.

Servis oleh Ennoshita, dengan jump servnya, namun masih bisa di halau oleh Nozomi dengan agak baik, walaupun aku harus mengejarnya dulu.

Ku berikan toss tinggi pada Mao sesuai permintaannya yaitu servis Ace.

Boom!

Bola membentur blocker, namun untungnya bola memantul ke luar lapangan.

"Yosha" teriak mereka senang aku hanya diam

"Kamu tidak senang?" Tanya Yui

"Tidak, itu hanya keberuntungan bukan kekuatan seorang Ace"

"Huh apa maksudmu!" teriak Mao tidak senang

"Kamu Ace bukan? Kekuatan mu pun tidak melebihi anak laki laki smp, jika benar ace kerahkan semua tenagamu pada setiap pukulan, jangan bangga hanya karena bola memantul keluar karena block, tapi banggalah jika pukulan mu mampu merusak blocker lawan!" balas ku

"Tch"

"Mau ku tunjukan?" tawar ku

"Oke kita lihat" balasnya

"Sensei beri aku kesempatan"

"Oke" balas Yuko sensei

Servis kuat lagi oleh Ennoshita dan di terima baik oleh Nozomi, lalu di cover oleh Yui yang sebenarnya masih jauh dari net, namun bola tinggi jadi tidak masalah.

Aku melompat tinggi lalu ku pukul dengan keras.

Boom!

Bless!

Bola di blok tapi di tembus karena tangan salah satu blocker tidak kuat menahan spike ku.

Bola pun masuk tanpa halangan libero karena pantulan bola yang berubah tiba tiba saat terkena tangam bloker.

"Lihat, seperti itulah ace, jangam bangga hanya kerana mecetak poin sebab bola keluar lapangan, tapi usahakan bola yang kamu pukul masuk ke lapangan mush"

"Mana mungkin aku bisa, itu terlalu keras untuk ku"

"Maka lupakan soal Ace, kamu hanya wing spiker, bukan ace murni" balas ku

"Haruka kun jangan egois" ucap Yui

"Aku berkata demikian sebab itulah pukulan minimal seorang ace"

"Apa? Hanya minimal?" tanya Nozomi

"Iya minimal, jika kalian cari yang lebih keras pasti banyak, jadi ini ku buat minimal"

"Minimal laki laki maksudmu?" tanya Mao

"Bukan juga, tapi minimal untuk ace perempuan yang di haruskan merusak bloker musuh"

"Sudah jangan bertengkar kalian, lanjutkan saja dulu permainannya" ucap Yuko sensei

Permainan berlanjut, alas berbalas poin berlanjut sebab aku yang memegang kendali tim.

Tapi ya karena kalah dari segi penyerang tim ku tetap kalah dengan poin 25-23.

"Wow Haruka ternyata memang monster ya" ucap Minami

"Benar, tapi alasan utamanya dia di sebut monster adalah, jika ada dirinya di dalam tim entah kenapa mental tim bisa naik, sebab ya dia mampu memberikan perubahan dalam tim," ucap Suga

"Baiklah akan ku coba percaya diri lebih lagi" ucap Minami

"Baguslah, sekarang kita tinggal menunggu instruksi sensei apa kita boleh main tidak di set ke tiga"

.

"Set ke 3 akan di mulai, Haruka kembali Kageyama juga, Suga dan Minami kembali masuk" teriak Yuko sensei

"Baik sensei" ucap yang di sebutkan.

Aku kembali bertanding 3 on 3, lawan masih sama, teman masih sama.

.

Minami sekarang mendapatkan sedikit kepercayaan sebab berlatih sebentar dengan Suga.

"Intinya jadi setter itu ya buat umpan tapi jangan ragu jika mau main tempo cepat atau lambat atau bahkan melakukan fake" ~ Suga

Tapi ya tetap saja poin condong ke laki laki, hingga akhir set ke 3 tim putri gagal menang lagi.

Poin akhir 25-17.

"Kalian sudah bagus" ucap Yuko pada timnya.

"Terima kasih sensei"

Set ke 4 aku izin seperti biasanya.

"Sampai jumpa kalian"

"Sampai jumpa" balas mereka

.

Aku kembali ke restoran dan ku dapati Saki yang sudah menungguku di dalam mobil.

"Sudah lama?" tanya ku

"Lumayan, ayo kita langsung pulang"

"Oke sayang"

.

Jam 6.20

Di rumah

"Kamu tidak masak sayang?" tanya ku

"Aku sudah makan di restoran"

"Oke sampai jumpa"

"Mau kemana?" tanya Saki

"Mau makan di luar"

"Aku ikut"

"Katanya kamu sudah makan"

"Tidak jadi"

"Kamu ini sebenarnya mau apa ku tanya?"

"Diam diaman padamu"

"Ya sudah diam saja sendiri di rumah, jangan buat aku jadi korbannya"

"Hmmm" Saki sudah cemberut

"Iya iya, ayo ikut"

"Yey, sebentar aku mau ganti pakaian"

"Ku tunggu di depan"

"Oke"

.

Di dalam mobil saat perjalanan.

"Mau makan di mana?" tanya Saki

"Di kedai ramen saja"

"Yakiniku saja"

"Tidak, aku maunya ramen" balas ku

"Aku maunya yakiniku" balas Saki

"Hmmm kamu mau ku tinggal di kedai yakiniku sementara aku makan di kedai ramen?"

"Tidak, kamu ya harus menemani ku lah"

Ku menepikan mobil ku di parkiran salah satu toko entah apa itu.

"Saki chan mari buat mudah, mari kita baikan, aku tak enak jika seperti ini terus"

"Boleh, tapi izinkan aku ikut ke Sendai"

"Kamu boleh datang asal saat liburan dan datangnya jangan sendirian"

"Ih maksudnya ikut kamu dari awal"

"Ya mana bisa, kamu kan harus sekolah"

"Aku bisa izin"

"Saki chan, jika kamu merengek seperti ini terus malah akunya yang risih"

"Kamu risih jika ingin ku buat bersama?" tanya Saki

"Ya tidak begitu, aku risih sebab sifat mu seperti ini yang lupa tugas mu sebagai istri, ingatlah aku hanya pergi sebentar, kamu bisa mengunjungi ku ketika libur, jadi janganterlalu merengek seperti ini"

"Hello how are you my darling today" Saki mulai menyanyi

"Hah?" ucapku tidak paham

"When every little thing you do, i do adore"

"Kamu buat lagi baru lagi?" tanya ku

"Iya, aku buat untuk kamu yang ulang tahun di tanggal 6 juli nanti tapi kamunya yang tidak mau merayakan bersama ku"

"Ulang tahun ku?" tanya ku

"Iya Haruka kun"

"Emmm" aku jadi tidak enak dengan istriku ini

"Ya sudahlah jika kamu benar tidak ingin bersama ku di hati itu"

"Bisa di undur ke tanggal 11?" tanya ku

"Ini ulang tahun mu yang tanggal 6 Haruka kun"

"Begini Saki chan, aku tidak merayakan ulang tahun lalu jadi tidak masalah kok tidak di rayakan, sebagai gantinya mari kita rayakan saja di hari sabtu atau minggunya, aku akan mengajak mu makan di restoran bintang 5"

"Janji?"

"Ya tentu aku berjanji"

"Baiklah, tapi aku mau kamu bantu aju dulu selesaikan lagu ku ini"

"Tentu, tapi sekarang makan di kedai ramen dulu ya"

"Yakiniku!"

"Hmmmm bertengkar lagi" pikir ku

Akhirnya kami tidak jadi makan di luar dan malah kembali ke rumah untuk makan masakan istriku.

.

Jam 7

Kami baru mulai makan

Jam 7.30

Selesai makan.

"Kapan buat lagunya Haruka kun?"

"Sekarang boleh, tapi liriknya sudah jadi?" tanya ku

"Sudah dan nadanya ku buat sekalian, tapi kamu coba cek di instrumen apa sudah benar"

"Baiklah mana lirik dan nadanya"

"Sudah ku kirim ke ponsel mu"

Aku pun mengeceknya lalu ku coba masukan di instrumen dengan nada murni piano dulu.

.

.

.

Setelah 30 menit ku racik nadanya aku tanya kembali ke Saki apa sudah sesuai yang di inginkan, sebab aku rasa sudah pas tapi belum. tentu Sakinya pas.

"Dengarkan seklias dan baca dengan lirinya apa sudah pas"

"Oke"

Saki mulai mendengarkan.

.

.

"Kamu terlalu cepat masuknya di bait ke 3 Haruka kun"

"Kira kira berapa ketukan?"

"Tambahkan 1/4 ketukan lagi"

"Baiklah"

Setelah ku tambah akhirnya Saki merasa pas dan siap untuk take vokal.

.

Selama 1 jam 30 menit kami gunakan hanya untuk lagu berdurasi kurang dari kurang dari 3 menit, tapi ya setelah ku dengarkan memang lagu ini bagus, dengan suara merdu Saki dan makna lagunya yang bikin malu malu sendiri.

"Kapan lagunya di rilis?" tanya ku

"6 Juli, sekalian buatkan juga MV nya Haruka kun"

"Kita buat di taman apa cukup?" tanya ku

"Cukup kurasa, yang penting muka ku terlihat jelas saat pengucapan lirik"

"Kapan take videonya?" tanya ku

"Besok pagi"

"Apa cukup cahayanya jam 6 pagi?" tanya ku

"Ya kita ambil di jam 6.30"

"Eh, apa kamu yakin satu kali akan berhasil?"

"Ini hanya dubbing, jadi aku bisa" ucap Saki yakin

"Ya sudah jika kamu yakin" ucap ku

Hari kami akhiri dengan akur kembali