webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Cómic
Sin suficientes valoraciones
273 Chs

148.) Kesempatan Spesial

Ku ajak Sasuke pergi ke apartemen ku.

"Sasuke mau di bawa ke mana sensei?" tanya Naruto

"Mau ku bunuh" balas ku

"Eh" Naruto dan Sasuke kaget

"Bercanda, aku mau mengobatinya, kamu mau ikut?" tanya ku

"Boleh saja, toh pertandingan sudah tidak ada yang seru" balas Naruto

"Baiklah mari ikut aku" ucap ku

.

Di apartemen.

"Ini jika di kerok dagingnya hilang tidak ya tandanya" ucap ku

"Tidak bisa sensei ini segel kutukan" balas Sasuke

"Coba saja sensei, kerok sedalam dalamnya sampai tanda hilang" ucap Naruto

"Oi itu tampak mengerikan" teriak Sasuke

"Hahaha mungkin beneran tidak bisa, maka kita jadikan dulu segel ini, Sasuke harusnya kamu sudah di ajak pihak orochimaru bukan?" tanya ku

"Bagaimana sensei tau?" tanya Sasuke kaget

"Sensei tau semua, nanti kamu ikutlah rencana mereka, setelah segel mu jadi mungkin aku baru bisa melepaskannya dengan fuin" balas ku

"Sensei yakin mau melepas Sasuke?" tanya Naruto

"Yap walaupun berisiko, tapi sebaiknya di lakukan sebab tidak ada cara lain, sementara risiko segel yang tidak di aktifkan adalah kematian, benar Sasuke?" tanya ku

"Kamu benar lagi sensei" balas Sasuke

.

Jadilah strategi ku susun dengan sama seperti di anime, namun aku akan meminta surat jalan keluar desa untuk misi mata mata.

.

Saat pertandingan utama ujian chunin di mulai.

Note : Haruka punya pilihan menyelamatkan sandaime namun tidak akan ia lakukan sebab Haruka ingin jadi Hokage, sehingga semakin banyak pergantian semakin besar kesempatan Haruka jadi Hokage.

.

Skip pertarungan.

Saat ini penonton sudah tertidur.

Entah kenapa biju ichibi bisa keluar juga, tapi untungnya ia sudah di pindahkan ke hutan kematian.

"Naruto kamu urus si gara, gunakan katak kuchiose untuk menahannya, aku akan mengawasi di sini" ucap ku setelah membangunkan Naruto

"Huh apa apa sensei?" tanya Naruto setengah sadar

Plak!

Ku pukul kepalanya biar sadar.

Untuk Sasuke ku suruh juga manahan Gara.

.

Sakura menyembuhkan yang terluka.

Di atas gedung Hokage, Sandaime sedang bertempur dengan Orochimaru, pemimpin desa Suna dan Mizukage sayang ku hanya menonton saja sebab tidak bisa masuk juga ke pertempuran.

Aku datang ke sana, ke tempat Mizukage tepatnya, prioritas ku yaitu keselamatan calon ku.

"Kamu aman?" tanya ku ke Mei

"Aman, tapi aku tidak bisa ikut bertarung ke dalam barrier" balasnya

"Tidak masalah, kamu mengawasi saja, ini bukan kepentinganmu juga, biarkan kakek tua itu menebus kesalahan muridnya"

"Pria ular itu muridnya?" tanya Mei

"Iya" balas ku

.

Aku pergi ke tempat Naruto, sekarang malah kyubi yang muncul.

Banyak Ninja yang berkerumun di sana.

"Bagimana Kyubi bisa muncul?" tanya ku pada Sasuke

"Naruto terluka, lalu chakra merah menyelimutinya, dan makhluk besar itu keluar" ucap Sasuke

.

"Kalian mundur!" teriak ku

"Full dominan, dunia keheningan" ucap ku

Dunia berdiameter satu kilo langsung berubah manjadi hitam.

"Keluarkan mereka yang tidak di perlukan" ucap ku fokus mengeluarkan Ninja lain

.

"Sial aku terperangkap di dunia sialan ini" ucap Kurama

"Khi khi ternyata Haruka ikut pertarunganya, keluar kamu Haruka" ucap Ichibi

"Nanti, aku mau istirahat sebentar, kalian bertarunglah dulu" ucap ku

Duar duar duar

Biju dama menghantam dinding domain ku, bukan hanya ichibi bahkan kyubi pun ikut ikutan.

"Hey jangan kasar kasar, bagaimana jika serangan kalian merusak dunia ku"

"Masa bodoh, keluarkan aku dari sini, akan ku cabik semua manusia hina itu!" teriak Kyubi

Di luar dunia.

"Dimana Haruka?" tanya Mei ke Kakashi

"Kamu kenal Haruka, Mizukage sama?" tanya Kakashi

"Dimana dia!" teriak Mei

"Apa Haruka kena marah olehnya ya" pikir Kakashi

"Haruka sedang bertarung dengan dua biju di dunianya" ucap Kakashi

"Huh dua biju?"

"Ekor satu dan ekor 9 dari Konoha" balas Kakashi

"Kalian temannya tapi tidak membantu!" Mei marah

"Kami tidak bisa, bukan tidak mau membantu" ucap Kakashi

.

"Ninja elemen air, padamkan air di sekitar bola!" teriak Kakashi menyuruh ninja Konoha

"Aman?" tanya salah satu ninja

"Aman, bola Haruka belum pernah hancur" teriak Kakashi

Crack.

Bola Haruka mulai retak.

"Astaga apa yang terjadi kenapa bolanya retak!" teriak Mei

"Ini kabar buruk" balas Kakashi

.

Sementara itu di dalam bola.

"Hahaha lihat bola mu bisa ku hancurkan Haruka!" teriak Kyubi

"Sial, Isobu bantu aku memperbaiki bolaku" ucap ku

"Mana sudi diriku membantu mu melawan ras ku" balas Isobu

"Bantu atau ku jadikan hidup mu seperti neraka" terbaik ku memarahinya

"Hey! perjanjian tidak mengucap aku membantu mu melawan ras ku"

"Bola bukan melawan biju, tapi mencegah mereka keluar, jadi beda cerita tolol!"

"Oh benar juga, baiklah terima ini chakra ku"

Bagian yang retak perlahan kembali menyatu.

"Tch sepertinya, isobu membantu Haruka, keluar kalian!" teriak Kyubi

"Huh huh, chakra ku tidak cukup sepertinya untuk melawan mereka" pikir ku

Aku keluar dari bola dulu.

.

Mei langsung mendatangi ku.

"Kamu tidak apa?" tanya Mei

"Aku tidak sehat, tolong berikan aku Ninja medis" ucap ku hampir pingsan

"Medis!" teriak Mei

Ninja medis membantu memulihkan chakra ku.

20 menit kemudian.

"Baiklah aku bisa sekarang, hentikan itu" suruh ku

Mei menyuruh berhenti.

"Bawa aku bersama mu Haruka kun" ucap Mei

"Kamu mau ikut ngapain?" tanya ku

"Membantu mu tentunya"

"Aku tidak akan kembali, kita tunggu saja 2 - 4 jam, pasti biju akan kembali, sebeb chakra mereka terserap bola ku" ucap ku

"Lalu kamu mau ngapain?" tanya Mei

"Mau istirahat tentunya, sambil menunggu ini, aku tidak bisa mendekat juga sebabnya, kyubi terlalu banyak bergerak"

"Baiklah mari tunggu bersama saja"

.

Di dalam bola setelah 2 jam.

"Sial kita di kurung!" teriak Ichibi

"Sudahlah aku menyerah jika seperti ini, aku tidak bisa mengeluarkan kemampuan ku seutuhnya" balas Kyubi

"Kamu menyerah?" tanya Ichibi

"Biarkan aku kembali tidur, Naruto akan mati jika ku paksa terus"

"Baiklah sana kembali, gara segel Haruka bangsat itu juga terlalu menekan ku, aku akan kembali juga"

.

Aku di luar.

"Baiklah sudah selesai, ninja medis segera bersiap" teriak ku

.

Ninja medis bersiap.

"Lepaskan" ucap ku

Bunsin ku di dalam menghilang, bola domain ku ikut menghilang.

.

Kami para ninja kembali ke tempat Hokage.

.

Barrier belum tertembus, jadi hanya bisa menunggu saja.

.

Satu jam berlalu, tepat 3 jam pertandingan hidup dan mati, akhirnya sandaime menghembuskan napas terakhir setelah menyegel kedua tangan Orochimaru.

4 antek Orochimaru segera melepas barrier dan langsung menyelamatkan senseinya itu.

Kakashi dan para anbu segera membantu sandaime.

.

.

Jam 1 siang, kabar kematian sandaime terdengar di seluruh penjuru desa, bahkan sampai luar desa.

Jam 3 sore pemakaman langsung di lakukan, semua ninja dan ninja desa lain yang ikut ujian chunin mengikuti pemakaman.

"Kakek!" teriak Konohamaru

"Sabar ya bro" ucap ku pada Asuma

"Mm" balas Asuma

.

Acara pemakaman selesai jam 4 sore.

Kami para ninja meninggalkan tempat pemakaman pahlawan desa.

.

"Haruka bagaimana nasib desamu jika seperti ini?" tanya Mei di perjalanan menuju tempat penginapan Mei

"Kurasa Tsunade sama akan jadi hokage selanjutnya" balas ku

"Ah benar juga katanya ia juga dekat dengan mu, dekat bagimana itu?" tanya Mei

"Em kamu tau dari siapa?" tanya ku

"Darinya secara langsung" balasnya

"Kamu di beritau apa saja?"

"Ia hanya kata, dekat dengan mu, jadi dekat seperti apa?"

"Dekat sebab dia membantu mengajar murid ku" balas ku

"Tidak ada yang kamu sembunyikan bukan?"

"Tidak" balas ku cepat

.

Malamnya Sasuke di bawa oleh 4 antek orochimaru, namun ketahuannya adalah esok harinya, setelah perawat mengecek kamar Sasuke tapi tidak ada di sana.

.

Paginya para tertua dan ketua clan di kumpulkan untuk menentukan siapa pemimpin desa yang baru.

"Aku menyarankan Haruka" ucap Kakashi sebagai perwakilan ketua anbu

"Aku tidak setuju, ia dari luar desa dan tidak berhak jadi pimpinan desa ini!" teriak Danzo

"Tenanglah Danzo, kami punya kandidat yaitu Nona Tsunade cucu Hokage pertama, lalu ada Jiraya, lalu tarakhir Kakashi" ucap para tertua

"Maaf aku mundur, gantikan Haruka saja" ucap Kakashi

"Ku sarankan Tsunade saja sebab ia tau akan politik desa, sementara aku ninja bebas, aku tidak tau pendidikan dan tidak tau politik, jadi aku mundur juga" ucap Jiraya

"Baiklah, maka dari itu pilihan tinggal dua antara Tsunade dan Haruka" ucap Tertua

"Kenapa aku tidak di masukan aku bisa memimpin desa ini" ucap Danzo

"Maaf aku tidak setuju jika kamu jadi pemimpin desa ini danzo" ucap Shikaku

"Aku juga, saya mewakili ketua clan Inuzuka tidak setuju jikalau kamu jadi pemimpin"

"Clan Hyuga juga sama" ucap Hiashi

"Tch" Danzo tak terima lalu pergi dari ruang rapat

.

"Baiklah kurasa keputusan sudah bisa menjurus pada Nona Tsunade sebab tak mungkin juga kita memilih Haruka" ucap tertua

"Aku memilih Haruka" ucap clan Inuzuka

"Aku juga Haruka, sebab ia lebih tau keadaan desa, ia juga banyak membantu ketika kerususuhan kemarin, bahkan ia menghentikan dua serangan biju sendiri walaupun bijunya tidak dalam keadaan penuh juga" ucap Hiashi

"Ia banyak membantu juga, sementara Tsunade belum tentu bisa juga" balas ketua klan keluarga Chouji

"Klan Yamanaka pun sependapat, aku ketua juga memilih Haruka saja, ia dewasa walaupun umurnya masih remaja, kita gunakan saja percobaan selama 1 tahun" ucap bapaknya Ino

"Mohon ketua klan pertimbangkan, jangan hanya memikirkan secara voting, kita ini musyawarah, berikan pendapatan kekurangan atau kelebihan saat memilih calon agar yang lain tau juga" ucap tetua

"Ku pilih Haruka, ku dengar ia juga membantu desa Kirigakure saat mereka perang sodara" ucap ketua clan Sarutobi

"Baiklah kurasa pilihan sudah bulat, jatuh ke Haruka bukan?" tanya Shikaku

"Huh baiklah, aku sebagai tertua hanya bisa mengikuti kalian, tapi karena aku tidak yakin akan umurnya, mari coba dengan percobaan 1 bulan, apa yang lain setuju?"

Ketua klan setuju semua.

"Baiklah rapat ku akhiri, Haruka akan mulai tugasnya besok pagi, nanti akan ku informasikan padanya"

.

Di depan apartment ku.

"Bagaimana ini sensei, Sasuke sudah di bawa pergi oleh mereka!" teriak Naruto panik

"Hey diamlah bocah, aku sedang berpikir ini, kita tidak bisa mengejar juga sekarang sebab tidak ada perintah" balas ku

Tok tok.

"Siapa sensei?" tanya Naruto

"Entahlah, mari buka dulu" balas ku

.

Ku buka pintunya.

"Eh ada Koharu sama, ada urusan apa kemari?" tanya ku

"Kamu terpilih jadi Hokage ke 5, mari ikut dengan ku untuk diskusi lebih lanjut"

"Sensei kamu mencalonkan diri!" teriak Naruto kaget

"Shutt diam Naruto tidak baik menyela, Koharu sama aku akan ikut denganmu, mohon tunggu sebentar aku akan ganti baju" balas ku

"Baik"

.

Di dalam apartment.

"Kamu jadi Hokage sensei?" tanya Naruto

"Entahlah, kurasa iya" balas ku

"Kamu menerimanya?"

"Tentu saja ku terima, mimpi ku kan jadi Hokage" balas ku

"Lalu tim mu?" tanya Naruto panik

"Itu urus nanti, aku akan keluar dulu tetua desa menunggu ku"

"Baiklah sana sensei, segera buat perintah pengejaran Sasuke"

"Iya iya santai saja" balas ku

.

Aku selesai ganti baju, lalu pergi mengikuti tetua desa ke tempat diskusi sementara, dimana di situ ada 4 tetua lainnya.

Aku duduk di kursi yang telah di sediakan.

"Ku tanya dulu padamu Haruka Shinomiya, apa kamu bersedia jadi Hokage?" tanya Homura

"Jika saya diberikan tugas itu saya akan menerimanya" balas ku

"Baiklah, kami punya syarat untuk mu, silahkan baca dulu" ucap Homura menyerahkan dokumen padaku

.

Ku baca selama 20 menit, salah satu peraturannya adalah tidak keluar desa jikalau memang tidak di perlukan.

"Waduh susah ini" pikir ku namun demi misi ku terima saja

.

"Bolehkan aku mendiskusikannya dengan pasangan ku dulu?" tanya ku

"Langsung terima saja bocah, pasangan mu tidak sepenting desa ini!" teriak Danzo

"Bukan begitu Danzo sama, tapi pasangan ku adalah Mizukage ke 5, jadi ia perlu tau dulu" balas ku

"Tunggu sebentar, pasangan suami istri?" tanya Homura marah

"Bukan hanya pacar" balas ku

"Ingatlah, jika kamu jadi Hokage kamu harus melepaskan hubungan mu itu, paling tidak selama masa jabatan mu habis" ucap Homura

"Saya paham, maka dari itu saya ingin diskusi dulu"

"Baiklah kurasa bisa, maksimal besok jam 8 pagi kamu harus menginfokan pada kami hasilnya" ucap Homura

"Baik Homura sama" balas ku

.

Aku langsung pergi ke penginapan Mizukage ke 5.

"Ada apa Haruka san?" tanya Choujiro

"Aku mau bertemu Mei san" balas ku

"Sebentar akan ku infokan padanya dulu"

.

Ku tunggu beberapa menit lalu Choujiro akhirnya membiarkan aku masuk.

Ku duduk di depannya.

"Mau apa Haruka kun?" tanya Mei sambil mengurus dokumen

"Aku ingin mengatakan salam perpisahan" ucap ku

"Tidak tidak, kamu melepaskan ku!" teriak Mei marah padaku, ia berhenti mengurus dokumennya

"Keadaan yang membuat ini, aku di tunjuk sebagai Hokage sekarang, sementara salah satu peraturan desa adalah, Hokage tidak bisa berhubungan dengan orang dari desa lain apalagi dengan pemimpin desa lain" balas ku

"Kita tidak bisa bersama?" tanya Mei mulai tegang

"Bisa, namun minimal 5 tahun baru aku melepas jabatan ku" balas ku

"Huh 5 tahun bukan waktu yang sedikit Haruka kun" ucap Mei

"Kita bisa, aku akan berusaha menghubungi mu, namun secara sembunyi sembunyi dari tetua desa ini" balas ku

"Terserah kamu saja jika begitu, aku akan ikut dengan pilihan mu" ucap Mei

"Terima kasih ya, ku harap kamu bisa menerima ini" ucap ku lalu mencium pipinya

"Eh eh ulangi tapi di bibir" ucap Mei

"Baiklah"

Cuph

.

Aku keluar dari penginapan itu, lalu langsung kembali ke tempat diskusi tadi, ku katakan aku menerima tugas sebagai pemimpin desa Konoha.

.

Kabar pelantikan ku tersebar ke seluruh desa, pelantikan akan di adakan jam 8 pagi esok hari.

Di apartemen ku ada diriku, Naruto dan Sakura.

"Sensei bagaimana dengan Sasuke!" teriak Sakura jadi yang panik

"Kalian diam dulu, aku masih perlu mempersiapkan diri untuk pelantikan besok"

"Tapi Sasuke?" tanya Naruto

"Nanti dulu, aku perlu mengurus desa dulu" ucapnku menanggapinya

"Sensei!" teriak Sakura tak terima

"Diam dulu, kalian ini sudah dewasa bukan anak kecil yang bisanya merengek!" aku memarahi mereka

"Baik sensei" balas mereka berdua takut

.

Besok jam 7 pagi, di dekat gedung Hokage.

"Sudah siap Naruto?" tanya Kakashi

"Sudah senpai, tapi kenapa aku bisa jadi Hokage ya, padahal ada Tsunade kan?"

"Emm mungkin kamu sedang beruntung" balas Kakashi

.

Jam 8 pagi, aku naik ke atas gedung, bersama dengan Homura dan Kohaku, Homura maju duluan untuk pidato sebentar, lalu aku di persilahkan maju mendekat.

"Dengan topi ini ku serahkan jabatan Hokage ke tiga Sarutobi ke, Hokage baru, Hokage ke 5, Haruka Shinomiya" teriak Homura

Aku menunduk agar topi bisa ku pakai.

Setelah terpakai aku berdada pada rakyat ku di bawah.

Plok plok

Rakyat ku bertepuk tangan.

"Sensei hebat!" teriak Naruto

"Tentu saja hebat Naruto, bisa jadi Hokage juga" balas Shikamaru

"Sensei tampan ku jadi Hokage huu!" teriak Ino

"Ino aku sensei mu" ucap Asuma

"Haruka sensei adalah sensei nomor satu ku!" teriak Ino

.

"Semoga Konoha menjadi lebih baik jika di tangannya" ucap Hiashi

"Siapa senseinya Haruka?" tanya Yamato

"Tentu saja ayah ku, Tenzo" ucap Kakashi

"Eh ayah senpai melatihnya?" tanya Yamato

"Iya, ayah ku sempat mengajarnya, apa kamu lupa, Haruka kan pernah jadi keluarga ku juga, sebelum akhirnya ya ia pindah setelah ayah ku meninggal"

"Sudah jangan ceritakan hal sedih, Haruka itu memang pantas, ia pintar dan kuat" ucap Guy

"Kamu yang kalah dari Haruka dalam 1 menit, maaf bukan golongan kami" ucap Yamato

"Kamu hanya 1 menit 30 detik saja bangga" komentar Kakashi ke Yamato

"Senpai hanya 2 menit juga jangan sok keras" ucap Yamato

.

Acara pelantikan selesai, aku langsung ditugaskan ke banyak dokumen di atas meja ku.

"Godaime sama, keputusan anda soal ujian chunin bagaimana?" tanya ketua acara

"Keputusan?" tanya ku bingung

"Maksud saya, genin yang lulus jadi chunin"

"Oh, hanya genin kita kan?" tanya ku

"Yap hanya genin Konoha saja, genin desa lain yang menentukan juga pemimpin desa lain"

"Baiklah ku nyatakan tidak ada yang lulus chunin" ucap ku gampang

"Apa anda yakin akan keputusannya?, paling tidak akan ada 1 sampai 2 genin yang lulus tiap desanya"

"Aku tidak peduli, ujian ini belum selesai dan aku tidak bisa memutuskan siapa yang cocok jadi chunin, kamu segera kembali persiapakan pelantikan bagi desa lain yang meluluskan geninnya" ucap ku

"Baik Godaime sama"

.

Saat pelantikan genin.

Hanya ada satu dari desa kirigakure, desa suna tidak ada, desa iwa juga tidak ada, desa Konoha juga tidak ada.

"Dengan pelantikan ini ku nyatakan ujian chunin selesai, ku ucapkan permintaan maaf sebesar besarnya, ku harap desa Suna juga bartanggung jawab akan kerusakan yang terjadi juga, sampai jumpa ujian chunin tahun depan dan semoga harimu menyenangkan" ucap ku

Prok prok prok

"Sayang sekali padahal kurang selangkah lagi jadi chunin" ucap Naruto

"Tenang saja, chunin hanya pangkat" ucap Sakura

"Tapi kenapa ya Haruka sensei tidak meluluskan salah satu dari genin Konoha" tanya Chouji

"Kurasa ia ingin balas dendam dengan kita" ucap Hinata

"Jangan aneh aneh Hinata, kita tidak mengerjai Haruka sensei secara berlebihan" komentar dari Tenten

"Itu bisa jadi juga, Haruka sensei itu orangnya suka bercanda tapi bercandanya beneran" ucap Sakura mulai panik

"Kalian berbuat apa memangnya?" tanya Naruto

"Laki laki tidak boleh tau"

.

Setelah pelantikan, pemimpin desa Kiri pamit, pemimpin desa Suna juga pamit.

Note : Ayah gara memberikan uang sebanyak 5 miliar ryo sebagai bentuk penebusan atas kesalahan desanya.

.

Jam 4 sore.

Di dalam ruangan kerja ku di temani oleh ayah Shikamaru.

"Shikaku san aku boleh pulang sekarang?" tanya ku

"Maaf tapi tolong urus satu hal lagi, soal murid mu Sasuke"

"Huh, baiklah kita bentuk tim pengejaran, panggil Shikamaru, Chouji, Kiba, Neji, Naruto" suruh ku

"Hanya dengan tim anak anak?" tanya Shikaku

"Lakukan saja" ucap ku

"Baik Godaime sama"

.

Jam 5 sore mereka datang di depan meja ku.

"Kalian kejar Sasuke sampai perbatasan Konoha" ucap ku langsung

"Kami paham Godaime sama" ucap mereka

"Baiklah, urusan perlengkapan minta ke ruang misi, soal strategi ku serahkan pada Shikamaru, kamu bisa Shikamaru?" tanya ku

"Saya bisa Godaime sama"

"Baiklah, kalian berangkat jam 8 pagi" ucap ku

.

Mereka ber 5 keluar, lalu ku panggil Kakashi.

"Ku berikan misi khusus padamu Kakashi, bayaran akan langsung dariku, kamu pantau anak anak yang mengejar Sasuke besok jam 8" ucap ku

"Hanya sendirian?" tanya Kakashi

"Iya sendirian, banyak Ninja yanga absen sebab masih terluka, kamu bisa?" tanya ku

"Saya menerimanya Godaime sama"

"Kamu pastikan keselamatan anak anak itu"

"Baik"

.

Jam 6 petang aku istirahat dulu.

.

"Huh inilah yang ku takutkan dengan pemimpin yang cakap" ucap Shikaku yang ikutan lembur

.

Jam 7 malam Naruto datang ke kantor ku.

"Haruka sensei sudah makan?" tanya Naruto

"Panggil aku Godaime sekarang Naruto" ucap ku

"Hehe kamu guru ku jadi akan selalu seperti ini, jadi sudah makan belum?"

"Belum" balas ku

"Ini ku berikan makanan masakan ku"

"Terima kasih, kamu segera kembali ke apartemen, kondisi Desa belum stabil sebabnya" ucap ku sambil menerima makanan darinya

"Oke sensei, semoga kamu sehat, dan tugas mu lancar"

"Semoga saja" balas ku

.

Jam 9 malam.

"Hey ini kapan selesainya!" teriak ku

"Maaf Godaime sama, tapi besok dokumen perlu tanda tangan mu"

"Hmm, kita tunda dulu aku mau pulang" ucap ku

"Eh tidak bisa, ini dokumen penting"

"Baik baik, mana serahkan padaku"

.

Kerja ku lanjut sampai jam 4 dini hari.

Aku langsung tidur di dekat kursi ku, sebab waktu istirahat saat ini sangat penting.

.

Jam 6 pagi aku di bangunkan oleh peri baik.

"Misi sukses" ucap peri baik

"Tidak kembali?" tanya ku

"Belum sepertinya" ucap peri baik

"Huhhhh ingin ku teriak!" ucap ku marah

.

Jam 7 aku mandi di kamar mandi hokage, sarapan di belikan Shikaku, lalu jam 8 mulai bekerja dengan dokumen lagi.

.

"Apalagi ini?" tanya ku saat menemukan dokumen permintaan ganti rugi padahal tidak ada kerusakan

"Kita skip ini, mungkin aku terlewat saat mengeceknya, um maaf Godaime sama" ucap Shikaku

"Jangan di ulangi lagi" ucap ku

.

Jam 8.15 aku pergi ke gerbang pintu masuk untuk mengantar kepergian 5 genin untuk pengajaran Sasuke.

"Semoga kalian bisa membawa pulang Sasuke, ingat keselamatan kalian yang utama" ucap ku mendoakan mereka

.

Kembali ke kantor ku, mengurus dokumen yang tidak ada habisnya.

.

"Shikaku san persiapkan rapat perangkat desa" ucap ku

"Untuk apa dan kapan?" tanya balik ke diriku

"Kita perkaya desa waktunya besok jam 10 pagi"

"Baiklah, nanti akan ku buatan surat rapatnya"

.

Besoknya jam 9 tepat di ruang rapat.

"Godaime sama, ada urusan apa anda melakukan rapat dadakan?" tanya Homura padaku yang duduk

"Nanti dulu, biar semua perangkat desa terkumpul" balas ku

.

Jam 9.30 semuanya sudah berkumpul.

"Sudah di mulai saja Godaime sama, waktuku tidak banyak" ucap Danzo

"Baiklah, mari ku mulai rapat, Shikaku san tolong bagikan kertasnya" suruh ku

Kertas data di bagikan.

Semua anggota rapat membaca sekilas data yang ku berikan.

"Baiklah silahkan di buka, baca halaman ke dua langsung saja" suruh ku

.

"Data keuangan desa Konoha tepat saat pelantikan diriku, Homura sama yang bertanggung jawab akan pelaksanaan dan keuangan" ucap ku

"Maksudnya apa ini?" tanya Homura

"Sebentar Homura sama biar yang lain baca dulu" ucap ku

Shikaku mengangkat tangan.

"Godaime sama, apa data ini benar?" tanyanya

"Ini benar, kamu tau apa yang unik?" tanya ku

"Jika ku ingat, dirikulah yang mengurus dekor di bawah gedung, totalnya hanya 50 rb ryo saja, tapi di sini tertulis 2 juta ryo?" ucapnya

"Kamu pintar Shikaku, ada yang menemukan kejanggalan lain?" tanya ku

Shikaku mengangkat tangan lagi.

"Semua data ini di palsukan, data tidak wajar, pelantikan hanya seperti itu paling banyak hanya 200 - 500 rb ryo saja, sebab pelantikan Godaime sama tidak mewah, hanya sederhana, tapi di data tertulis 50 juta ryo" ucap Shikaku langsung

"Hahaha, kamu memang pintar Shikaku san, sekarang mari kita tanya Homura sama untuk penjelasannya" ucap ku

Semuanya menoleh ke Homura

"Pelantikan tidak hanya fisiknya saja, tapi aku perlu mengurus dokumen juga dari dalam, maksudku aku juga ada gaji yang sesuai" ucap Homura panik, kata katanya malah membuat ia jadi tolol

"Ya bisa ku maklumi, tapi tidak akan ku biarkan pemborosan keuangan desa, gaji maksimal sekali jalan entah itu ketua ataupun lainnya tidak ada menurut peraturan desa, sebab gaji di bayarkan tiap bulan, hanya pemimpin desa yang berwenang menarik ataupun digunakan untuk apa sisa uang kegiatan, namun dengan tanda kutip juga tidak membelanjakan uang semena mena dan harus ada bukti laporan valid" ucap ku

"Anda mengatakan Homura melakukan korupsi?" tanya Hiashi

"Yap aku melakukan gugatan bahwa Homura sama telah mengkorupsi uang desa, jadi Homura sama, silahkan lakukan pembelaan atau penjelasan pada kami" ucap ku

"Tidak, aku tidak melakukan korupsi, semua uang yang sisa ku masukan ke kas desa kembali" ucap Homura

"Tolong di baca halaman 3, di situ tertulis aliran uang keluar masuk kas desa, keluar ada 50 juta yen, tapi masuk belum ada" ucap ku

"Uangnya masih ku simpan, nanti akan ku masukan ke kas desa" ucap Homura tambah panik

"Baiklah, silahkan buka halaman 165" ucap ku

Homura dan Kohaku jadi panik sekarang, sebab ini data pelantikan Yondaime dulu yang tambah sangat sederhana tapi uang keluar sampai 100 juta ryo.

"Silahkan Homura dan Kohaku sama jelaskan" ucap ku sambil tersenyum

.

Next...