webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
377 Chs

CH.171 Pertemanan Masa Lalu

Sebelum aku mempersilahkan Sin untuk keluar dari tubuhku, aku memasang peralatan untuk mengisi manaku terus-menerus. Secara kasaran aku tidak tahu berapa jumlah mana yang kubutuhkan untuk bisa membuka jalan bagi Sin dan tidak tahu menghabiskan seberapa besar jumlah mana agar Sin tetap bisa berada di luar tubuhku.

"Silidefu."

Agar suara Sin saat berbicara denganku di luar tubuhku tidak kedengaran oleh teman-temanku, aku membuat barrier pelindung untuk meredam suara dari dalam ke luar sepenuhnya. Baru setelah itu aku mempersilahkan Sin keluar.

"Keluarlah Sin."

Saat Sin berusaha keluar dari tubuhku, sekejap saja aku merasakan perbedaan yang signifikan pada diriku sendiri. Normalnya jumlah mana dalam tubuh manusia tidak boleh berkurang drastis atau akan membebani tubuh. Tidak kusangka itu juga berlaku pada tubuh android.

"IAI, terus monitori jumlah mana yang kumiliki."

"Dimengerti nona."

Sekejap tampilan jumlah mana dalam tubuhku muncul di pandanganku. Biasanya ini kulakukan kalau aku akan menggunakan sejumlah mana yang cukup banyak dan memberatkan diriku. Salah satu contohnya adalah ketika aku melawan para penyihir 'Evil Sorcerer Cultist'.

Begitu Sin bisa keluar dari tubuhku, beban yang kurasakan tidak terlalu besar dibanding saat Sin mencoba keluar. Hanya saja mempertahankannya tetap saja menggunakan jumlah mana yang tidak bisa dikira jumlahnya.

"Rie, tolong tahan untukku. //Pentarundum On//."

Sin langsung saja mengontak kedua orang itu, adik kandungnya dan teman yang sudah jadi seperti saudaranya sendiri. Keberadaan mereka bertiga seharusnya dulu mempengaruhi maju atau tidaknya dunia Terra, tetapi entah kenapa itu sudah tidak berlaku sekarang. Lagipula mana mungkin seseorang bisa hidup lebih dari 100 tahun dan terus produktif? Mungkin bisa, kalau mereka adalah dewa.

"Sebenarnya aku pesimis soal ini, bukan hanya kita sudah mengulangi sejarah kehidupan kita berulang kali sampai totalnya puluhan ribu tahun, tetapi dunia Terra sudah tidak ditinggali. Jurai masih mungkin, tetapi aku pesimis soal Shin."

"Tidak ada salahnya mencoba bukan?"

"Benar juga. Juga sebenarnya aku merindu- tunggu, terjawab!?"

Serius!? Aku padahal mengatakan bahwa hanya mungkin jika Jurai dan Shin adalah dewa sesungguhnya. Tidak kusangka ucapanku beneran nyata. Atau jangan-jangan aku men-triggered flag ya? Apa pun itu aku benar-benar terkejut itu berhasil.

"Sin? Itukah dirimu?"

"Jurai!? Shin!? Kalian semua masih hidup!?"

"Bodoh, pertanyaan macam apa itu? Tentu saja kami masih hidup. Memang ada ya orang mati bisa menjawab panggilan suara?"

Walau Sin masih dalam bentuk roh, aku bisa merasakan ketenangan dan air mata yang mengalir perlahan dari kedua matanya. Tentu saja, sudah berapa lama mereka bertiga saling tidak menyapa satu sama lain. Ratusan tahun mungkin, bahkan hampir ribuan.

Namun jujur aku cukup terkejut bahwa kedua orang itu masih hidup. Soal Jurai sesuai perkataan Sin bahwa kemungkinan diangkat bisa saja karena Jurai itu adalah seorang dewa juga. Namun aku dan Sin bahkan kepribadian lainku tidak akan menyangka bahwa Shin juga seorang dewa.

"Syukurlah kalian masih hidup. Namun bagaimana bisa kalian masih hidup lebih dari ratusan tahun?"

"Kami hidup ratusan tahun? Pertanyaan macam apa yang kau tanyakan ke kita para dewa? Tidak hanya dirimu dan Jurai saja sialan, aku juga. Kalian memanglah dua saudara yang merepotkan."

Namun dari mana Shin bisa menjadi dewa dan hidup selama ini? Tunggu, kalau iya bukankah berarti Shin ada di suatu bagian di dunia ini atau dunia lain yang menjadi dunia alternatif pengganti dunia Terra?

"Peringatan, jumlah mana menurun dengan cepat. Jumlah mana, 50 persen."

"Sin, beri tahu mereka dengan cepat. Manaku tidak bisa menahan lebih lama lagi."

"Jurai, Shin, sedih aku mengatakannya, tetapi kita nostalgianya nanti saja. Ada yang perlu kusampaikan, jadi dengarkan perkataanku baik-baik."

Setelah itu Sin menyampaikan kondisi yang kita alami selama ini. Karena yang disampaikan tidak sedikit, maka Sin mengambil poin-poin pentingnya dan disingkat sebisa mungkin. Akhirnya memakan waktu hampir lima menit sampai Sin selesai menjelaskan.

"Jadi begitu, kau menginginkan kami untuk datang ke dunia Logiate untuk membahasnya lebih jauh. Sebenarnya kalau diriku sih bisa saja, tetapi Jurai mana bisa? Dirinya tidak punya sihir teleportasi. Aku masih berada di dunia tetangga, tetapi Jurai berada di dunia lain tanpa teleportasi yang memadai."

"Soal itu biar aku saja yang mengurusnya. Jurai, kau masih di dunia Heiya bukan?"

"Tentu saja, aku masih di dunia ini. Walau situasi agak kompleks, nanti aku jelaskan. Kemungkinan besar situasi Shin juga sama kompleksnya."

"Baiklah kalau begitu, kita akan bertemu lagi di dunia Logiate. Shin, aku akan mengirim dirimu sebuah alamat di dunia Logiate, datanglah secepatnya. Sampai jumpa lagi nanti, Jurai, Shin."

"Tentu saja."

Begitu panggilan suara itu selesai, Sin langsung kembali masuk ke dalam tubuhku. Jujur aku tidak memberi tahu Sin bahwa sisa mana yang kumiliki sudah kurang dari sepersen bahkan. Itu benar-benar mepet sekali.

Namun karena hal ini aku jadi membuat asumsi, bukankah Kioku menyimpan botol pengisi mana di dalam kalungnya? Aku penasaran apa itu bisa dipakai walau normalnya harusnya diminum. Jadi aku membuat teori bahwa jika mana yang ada dalam botol itu kuminum atau kuisi ulang ke tabung mana kompres itu atau cara lain yaitu melemparkannya ke diriku sendiri, itu mungkin bisa mengisi ulang mana diriku sendiri.

"Rie?"

Tunggu, suara ini? Rara? Sejak kapan dirinya ada di situ? Aku tidak mengawasi pintu masuk sama sekali sampai aku tidak menyadari ada seseorang masuk ke dalam kamarku. Ternyata barrier pelindung ini bukan hanya meredam suara dari dalam, pasti suara dari luar pun seperti ketukan dan panggilan dari Rara tidak dapat kudengar karena sihirku ini.

"Ah Rara, ada apa? Maaf aku tidak mendengarkan panggilanmu."

"Soal itu tidak masalah. Namun kenapa dirimu terlihat begitu kelelahan?"

Jadi Rara barusan masuk ya? Untung saja Sin langsung kembali ke tubuhku. Kalau semuanya telat, mungkin itu akan jadi super merepotkan untukku. Bukan hanya aku kehilangan kesadaran dan mati sementara, tetapi juga Rara akan menyaksikan keberadaan Sin.

Soal sihir itu pasti akan diketahui cepat atau lambat, tetapi soal kepribadian lainku, hanya beberapa orang saja yang bisa kupercayai, dan salah satunya tidak termasuk orang yang kukenal di dunia Logiate ini.

"Tidak apa-apa, aku sedikit melakukan kesalahan tadi dan mana dalam tubuhku berkurang dratis. Namun barusan sudah kutangani tepat sebelum Rara masuk."

"Ya ampun, apa dirimu tidak apa-apa? Rie selalu saja begini, mintalah bantuan kepada kami kalau menangani sesuatu yang merepotkan."

"Lain kali deh aku akan minta bantuan. Yang kali ini sudah kutangani sendiri. Ada apa memanggilku?"

Bukan tidak ingin meminta bantuan, aku meminta bantuan kepada mereka, apa yang mereka bisa lakukan? Mereka tidak bisa sihir, tidak bisa menangani teknologi yang rumit seperti program dan lainnya. Mungkin soal mekanik aku akui dengan arahanku, mereka bisa membantuku memperbaiki tubuhku yang tidak bisa kujangkau sendiri.

"Aku memanggil Rie untuk menanyakan apa Rie ingin turun ke ruang makan bersama kami seperti biasanya."

"Ah maaf aku kelupaan waktu, tunggu sebentar aku akan turun sebentar lagi. Aku masih harus mengisi manaku ke titik aman."

"Baiklah, akan kami tunggu di bawah."

Sungguh merepotkan dan berbahaya. Jujur aku tidak akan mengira itu akan terjadi. Sebaiknya aku lain kali lakukan di jam yang aman seperti setelah semua orang sudah tidur. Kalau di saat semua orang masih bangun, mereka bisa saja masuk tanpa sepengetahuanku seperti yang terjadi barusan. Benar-benar berbahaya.

'Lagipula aku memaksa juga sih membuktikan teori dan hipotesisku. Tidak menyangka itu akan berhasil. Ngomong-ngomong, Sin bagaimana kita bisa menjemput Jurai?'

Tadi Sin mengatakan bahwa soal Jurai nanti dirinya yang mengatasi. Namun menjemput Jurai itu bukan hal yang mudah sejak membuka portal teleportasi itu memakan begitu banyak mana dan pasti diriku sendiri tidak akan sanggup.

Kecuali aku menemukan cara untuk mengganti suplai manaku ke mana yang lebih murni dan tidak tercemar, aku masih sanggup kalau itu. Sekarang aku jadi penasaran, kalau mana tercemar satu tabung saja bisa membuatku bertahan satu bulan, kalau mana murni? Satu tahun mungkin?

[Soal itu giliran aku mencoba hipotesisku, atau sebenarnya Rie sudah memikirkan hipotesisku sih. Tentang yang mengisi ulang tabung mana dengan isi botol pengisi mana milik Kioku. Jumlahnya ada banyak, dua botol itu setara dengan satu tabung."

'Baiklah kalau begitu tidak ada salahnya mencoba."

Begitu aku selesai mengisi ulang tabung mana kompres itu dengan mana murni botol pengisi mana milik Kioku, aku memanggil salah satu temanku untuk menggantikannya untukku. Kalau mengisi ulang itu akan membutuhkan proses yang lama, jadi dengan menggantinya itu akan mempersingkat prosesnya. Intinya sama seperti baterai, bisa diisi ulang alias charge atau mengganti baterai lama dengan baterai baru.

Seketika tabung mana lama itu tercopot dariku, aku kehilangan kesadaranku sekejap. Namun begitu tabung mana baru terpasang, kesadaranku langsung kembali. Jujur begitu aku merasakan mana murni ini mengalir dalam tubuhku, aku jadi lebih mempunyai energi dan tenaga yang baru juga. Ternyata perbedaan mana tercemar dan mana murni begitu jauh.

"Terima kasih Ashina, ayo kita turun."

"Tentu saja, ayo."

Sore sampai malam itu aku menghabiskan waktuku bersama teman-temanku sampai papa dan mama pulang. Begitu papa dan mama sudah membersihkan diri dengan mandi dan makan, aku membahas kejadian kemarin dengan mereka berdua.

Aku menceritakan detail semua yang kualami di kejadian kemarin dan meminta maaf kepada mereka. Jujur aku masih merasa bersalah keluarga Akaterasu kehilangan 1/500 kekayaan totalnya hanya untuk membayar kompensasi dari perbuatanku meretas pengeras suara dan tampilan itu.

"Tidak apa-apa kok Rie sayang, papa dan mama selalu memaafkanmu. Lagipula Rie sudah melakukan yang terbaik. Namun mama sedikit terkejut kalau Rie adalah penyihir. Bagaimana bisa Rie adalah seorang penyihir. Kami tidak pernah tahu itu."

"Maafkan Rie tidak pernah memberi tahu… pada saat yang tepat Rie akan beri tahu papa, mama, teman-teman bahkan semua orang. Rie juga ingin mengubah pandangan orang banyak terhadap penyihir."

"Baiklah kalau Rie berkata begitu, papa dan mama tidak akan memaksa."