Nara menghela napas pelan. Ia salah karena mengajak Rayhan untuk melewati jalanan ini menuju ke rumah Tika. Jalan untuk menuju ke rumah Tika memang ada dua jalur, satu jalur dengan jalanan yang sedikit sepi tanpa macet dan satu lagi dengan kemacetan yang lumayan padat. Dan sekarang Nara berada di jalanan yang berpotensi kemacetan lebih tinggi.
"Harusnya tadi nggak usah lewat sini. Menyesal banget gue rasanya." Kata Nara pelan.
Gadis itu terlihat begitu bosan sambil melihat ke arah luar jendela. Rayhan yang melihat hal itu hanya tersenyum tipis. Disaat Nara merasa bosan, ia justru merasa senang karena dengan macet yang panjang seperti ini bisa membuatnya bersama dengan Nara lebih lama.
"Nggak papa kali, Ra. Namanya juga jalur utama." Kata Rayhan.
Nara berdecak. "Kalau ada yang sepi kan lebih enak lewat yang sepi. Bukan malah macet-macetan kayak gini. Bikin bosen." Katanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com