Regina tengah menatap pada pemandangan hujan yang turun dengan begitu derasnya. Hujan bersama petir itu mengerikan. Terlebih angin kencang yang seolah menerjang apapun dengan membabi buta.
Pintu di depan sana sengaja dibuka lebar, membiarkan hawa dingin masuk dengan leluasa menggantikan eksistensi air conditioner yang sebenarnya sudah bekerja dengan baik itu.
Rambut wanita itu berkibar seiring dengan deras angin yang kian liar saat hujan datang itu.
"Kak, aku pulang." Darwin membuka pintu kamar kakaknya lalu menyatukan alisnya keheranan melihat tingkah aneh kakaknya yang menghadapi balkon dan hanya diam saja pada angin.
"Kamu memang mau menantang angin agar masuk ke tubuhmu atau apa, sih?" decak pria itu seraya menaruh punggungnya di kasur itu. Dia berbaring di belakang Regina yang masih betah dengan kegiatan itu.
"Gimana pertemuan dengan Regas tadi?" tanya Regina penasaran. Hanya karena satu kalimat pertanyaan dan cerita itu pun mengalir seperti air terjun niagara.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com