webnovel

Terkuak

Hari yang cerah untuk mengawali kegiatan hari ini di kantor. Namun tidak dengan Delia yang terlihat suntuk bersama tumpukan kertas yang berisi angka-angka. Berkali -kali ia berharap tumpukan kertas itu akan segera habis dan hilang dari mejanya tapi sayang semua itu terus bertambah mengingat hari ini adalah akhir bulan, laporan-laporan pasti akan terus berdatangan untuk di periksa olehnya, begitu juga dengan email-email pengajuan dana untuk awal bulan yang membutuhkan acc darinya. Delia sudah mulai penat dan mulai kurang konsentrasi, belum lagi karena ia melewatkan sarapan pagi ini.

" Huuuuuffffftttt masih jam 11, seharusnya aku sarapan pagi ini," gumam Delia tetap bergelut dengan berkas-berkas yang ada di mejanya dan sesekali melihat ke arah jam untuk memastikan jam makan siang akan segera datang.

******

Tooookkk … toookk ... tooookkk ....

Untuk kesekian kalinya pintu ruangan diketuk, namun Delia tidak menyadarinya bahkan ketika ada seseorang yang masuk ke dalam ruangannya.

" Del ... Kamu serius banget sih sampai ga tahu aku masuk, " kata Riska.

" Heiii … gimana? Aku lagi sibuk nih maklum akhir bulan, " jawab Delia masih berkutat dengan kertas-kertas dan laptopnya.

" Bolehlah ku ganggu, daripada aku penasaran dan ga fokus kerja, " kata Riska mencari alasan untuk kepoin Delia.

Delia mengetahui kebiasaan kepo temannya yang akan sangat mengganggu dirinya karena Riska akan terus memaksa hingga mendapatkan jawaban yang memuaskan seperti hari-hari sebelumnya.

Maklum karena jika tidak demikian maka dia tidak akan mendapatkan julukan ratu gosip di kantor, hal ini membuat Delia memilih untuk merapikan berkasnya sekalian menghilangkan kepenatannya sejenak dengan menanggapi kekepoan sahabatnya.

" Jadi apa yang mau kamu tanyakan?? " tanya Delia

" Apa yang terjadi kemarin antara kalian? " Tanya Riska saking keponya dan berharap dapat cerita seru tentang mereka.

" Ga terjadi apapun antara kita, hanya makan bersama dan membicarakan mengenai kerjaan. Itu pun karena hari ini hari terakhir dia untuk dinas di kantor pusat. Gimana? Masih mau tahu aja atau mau tahu banget nih? " Terang Delia berharap sobatnya tidak salah sangka.

" Beneran??? Kemarin seseorang dari kantor kita mengirim foto saat kalian bersama dan sepertinya kalian sangat akrab." Tanya Riska memastikan.

" Haaaahh!!! Foto apaan? " pekik Delia kaget dengan hal yang baru saja Riska katakan.

" Foto kalian !!! " kata Riska lagi.

" Kok bisa?? Tapi kita kan emang ada meeting di luar, so what??" tanya Delia berusaha menyembunyikan kepanikannya.

" Tapi kelihatan ga lagi meeting, coba lihat deh. Aku dapet ini dari group " kata Riska sambil memperlihatkan foto yang sudah menyebar di dalam group yang entah darimana asalnya.

"Group apaan?? Group gosip atau gimana? " tanya Delia.

" Group OFC dong … kamu sih kerja mulu mana tau ginian" jawab Riska dengan nyengir dan bangga memperlihatkan seberapa banyak orang yang bergabung dalam group itu.

" Group apaan OFC ? Perasaan ga ada nama group kayak gitu deh di kantor."

" Hahahahaha … Ini group baru kok Del, tapi karena anggotanya selalu aja nambah tiap hari jadi kita kasih nama deh. OFC tuh Ozwin Fans Club'" terang Riska.

Kali ini Delia hanya bengong mendengar penjelasan Riska mengenai group aneh yang tidak berfaedah sama sekali itu menurutnya.

Gimana bisa dalam waktu yang singkat di kantor bisa muncul group "Ozwin Fans Club". Ini kalau sampai si Ozwin tahu bakal gede kepala dia. Batin Delia, geleng – geleng kepala.

" Kenapa bengong Del? Mau gabung juga? Awalnya sih pada mau ngajakin kamu jg Del, tapi karena foto yang beredar itu jadi mungkin lebih baik kamu ga gabung deh" kata Riska.

" Ga ada niat buat gabung sih, cuman aneh aja ada group gituan di kantor. Kirain cuman di jaman sekolah aja group alay macam itu hahahaha " ucap Delia sambil ketawa.

" Jadi gimana Del? Pokoknya kamu harus jelasin apa yang terjadi kemarin antara kamu dengan bambang tampan." Desak Riska.

Belum juga Delia menjawab pertanyaan Riska, tiba-tiba Ozwin masuk ke dalam ruangan karena sedari tadi Ozwin mengetuk pintu yang setengah terbuka tapi tak ada respon dari dalam ruang Delia.

" Del, ayok makan bareng " ajak Ozwin, mengagetkan Riska dan Delia yang sedari tadi sedang membicarakan tentang Ozwin.

" Delia aja pak yang diajak?? Saya ga diajak nih pak? " Sahut Riska setengah menggoda.

" Boleh ayok kita makan siang bersama. Ayok Del keburu kambuh ntar magh nya " kata Ozwin, sontak membuat Riska makin bertanya-tanya tentang hubungan keduanya karena Ozwin terlihat begitu perhatian dengan Delia.

Delia segera membereskan beberapa dokumen yang masih ada di meja kerjanya.

" Pakai mobil aku aja yah? " Kata Delia. Mereka bertiga menuju cafe yang berada di dekat kawasan perkantoran.

****

Sesampainya di Cafe mereka segera mencari tempat duduk dan memesan beberapa menu.

" Ibu Riska silahkan mau pesan apa? " tanya Ozwin

" Aduuuh pak saya masih muda jangan panggil Bu dong, nama aja ga pa pa hehehehe... Saya mau pesan Nasi goreng spesial yang sesepesial dirimu di hatiku dan Es Jeruk murni yang semurni rasa ini untukmu" jawab Riska sambil memandangi Ozwin.

Terang saja jawaban itu membuat Delia dan waiters yang melayani mereka senyum-senyum. Ozwin pun jadi salah tingkah dengan ulah Riska, maklum selama ini hanya Delia cewek yang selalu dekat dengannya. Ozwin pun segera memilih menu dan memberikannya ke waiters untuk menutupi salah tingkahnya.

" Del ... Kamu diet? Ga makan atau gimana? Kok ga pesan makanan? " tanya Riska

Sebelum Delia menjawab pertanyaan Riska, Ozwin segera menjawabnya.

" Dia sudah pesan kok Bu " jawab Ozwin

Tidak lama kemudian pesanan mereka datang termasuk untuk Delia.

" Laaaahhh kapan pesannya Del? Tanya Riska lagi.

"Tadi saya sudah pesankan sekalian kok." jawab Ozwin lagi.

" Waaaaahhhh keren amat, pak Ozwin ampe tahu apa yang mau Delia makan " kata Riska setengah kagum dan memandangi Delia.

Namun Delia hanya senyum mendengar mereka berdua.

" Sedari dulu Delia paling suka Nasi goreng spesial dengan telor ceplok setengah matang, dan minumnya pasti es teh tawar " kata Ozwin sambil memandangi Delia.

" Hmmmm … kenapa jadi kalian berdua ngeliatin aku sih? " Tanya Delia

" Wah bapak bahkan tahu apa yang Delia suka. Ngeri juga pak, ganteng-ganteng stalker " sahut Riska bercanda.

Karena Delia mengenal Ozwin pribadi yang sensitif , maka kali ini Delia yang menjawab dan terpaksa harus jujur agar Riska ga salah paham.

" Ris … Ozwin itu sahabat aku. Dia teman kecil aku, jadi wajar dia tahu apa yang aku suka " jawab Delia, membuat Riska kaget dan ga menyangka bahwa mereka adalah sahabat.

" Tapi waktu ku tanya tentang hubungan kalian, kamu ga bilang kalau dia sahabatmu" kata Riska penasaran kenapa Delia ga jujur dengannya.

" Waaaahhh paraaah … ga diakui ... tahu ga di situ aku merasa terluka tapi ga berdarah. " ucap Ozwin diiringi dengan senyum.

Riska lebih ga menyangka lagi kalau Ozwin bisa bercanda dan ga se kulkas yang orang- orang anggap.

" Habis kalau aku ngomong jujur pasti jadi gosip kan? Jadi ya mending diam aja deh" kata Delia.

" Oooohhhh pantes aja sejak awal kamu ga ada tertarik sama Ozwin, bahkan ketika hampir semua cewek di kantor ngomongin tentang dia" ungkap Riska yang membuat Ozwin tanpa sadar berubah raut wajahnya.

" udah ah yoookkk buruan dimakan dan kita kembali kerja lagi, ntar kalau telat balik kantor bisa- bisa dipotong gaji, berkurang nanti jatah beli kuota aku" ucap Ozwin asal.

" Karena hari ini hari terakhir kamu di kantor pusat, gimana kalau ini semua kamu yang bayar? Oke ga ?? " kata Delia.

" Bolehlah asal hari ini bukan yang terakhir kita makan bareng " Ucap Ozwin.

Mereka menyelesaikan makannya dan segera kembali ke kantor. Dalam perjalanan Ozwin sengaja mengirim Weechat ke Delia.

" Del karena hari ini hari terakhir aku kerja di kantor pusat, please aku pulangnya nebeng kamu yah. Aku ga bawa mobil." Dengan harap Ozwin bisa ngobrol banyak dengan Delia.

"Assshhhhhiiiiiiaaaaaapppp." Jawab Delia yang membuat Ozwin senyum – senyum sendiri.

*****

Bersambung ...