webnovel

Rainata

Dia, gadis pencinta hujan namun sangat takut dengan suara petir Dia, sangat menyukai langit hingga pernah bermimpi memiliki sayap untuk bisa terbang bersama burung-burung melintasi cakrawala di atas sana Dia, mencintai pantai menyukai setiap deburan ombaknya ketika ombak tersebut menabrak karang Dia, sosok yang menggilai semua hal akan pantai seperti Kerang dan Mutiara Dia, hampir menghabiskan sebagian waktunya duduk dibawah pohon besar dibelakang rumahnya mengagumi sosok matahari yang selalu menyinari tanpa meminta balas apapun juga Dia adalah Rainata, sosok gadis yang penyayang, lemah lembut, ceria, periang, tomboy, jago beladiri, dan rajin berolahraga, tak heran jika body yang dimilikinya ramping bak model dengan wajah yang berparas cantik, hingga membuat dirinya selalu dipuja oleh kaum lelaki, tak jarang kaum lelaki yang secara terang-terangan menyatakan cinta di depan umum kepadanya. Namun tak ada satupun yang tahu bahwa sosok Rainata sangat takut akan Jatuh Cinta karena 1 alasan di masa lalunya yang pernah ia alami di dalam kehidupannya dahulu Dia, Rainata yang terbiasa sendirian, yang terbiasa hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Narria_vivi · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
395 Chs

323. Belajar Bersyukur

"Caranya hanya dengan kamu harus selalu bersyukur sayang, tidak ada yang lain lagi nak. Hanya bersyukur jalan satu-satunya. Dengan kamu bersyukur semuanya akan lebih mudah, kamu akan ikhlas dengan semua yang terjadi. Mulailah bersyukur dari hal-hal kecil sayang. Percaya sama mama, kamu akan merasa lebih baik dengan kamu bersyukur." ucap mama Arkan dengan senyum termanis yang pernah ia tunjukkan. Kasihan Rain, pasti semua begitu berat untuknya. Namun tak ada yang bisa ia lakukan selain memberikan nasehat dan menguatkannya.

"Hal-hal kecil itu contohnya apa mama? Rain... Rain akan berusaha untuk mulai bersyukur. Tapi Rain gak tahu apa yang bisa Rain syukuri di hidup Rain. Rain pikir hidup Rain sangat menyedihkan ma, bahkan rasanya semuanya terlalu buruk untuk Rain lalui ma..." ucap Rain dengan wajah tertunduk. Ia berusaha untuk menahan tangisnya agar tak semakin deras. Setiap air matanya jatuh lagi dan lagi, ia selalu mengusapnya. Ia tak mau membuat mama Arkan khawatir padanya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com