Bab 118
Taman Anggrek
"Gue gak butuh lo ketawa. Kesel banget deh gue," ujarnya. Sedangkan Arya, bukannya berhenti dirinya semakin keras tertawa, mendengar hal itu membuat Xavier hanya menatap datar ke arah sang sahabat. Diri nya akan membiarkan Arya seperti ini dulu, agar sahabatnya itu bahagia.
Mata Xavier menatap ke arah sebuah undangan yang ada di meja Arya. Pria itu lalu membukannya, mata Xavier melotot tajam ketika melihat nama siapa yang tertera di sana. Nama yang dirinya rindukan.
"Nah udah lo buka. Ini juga alasan gue, minta lo datang. Ini sepertinya alasan Siska ke galeri. Dia mau grand opening cafe baru, dan lo tahu Bian pengusaha sukses itulah kita kita dapat undangan dari dia," ujar Arya.
"Lo pergi?" tanya Xavier.
"Gak bisa. Ale lagi gak bisa ditinggal, lo tahu gimana menghadapi ibu hamil manjanya liar biasa. Paling nanti gue kirim buket bunga selamat aja," balasnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com