Liga Anti Dika

Opini publik jatuh ke satu sisi, dan beberapa suara pertanyaan segera diliputi oleh angkatan laut.

Bahkan Sandi yang telah memperhatikan perkembangan hal-hal sedikit tidak terduga. Awalnya, dia mengira inilah yang diinginkan orang-orang.Namun, setelah memikirkannya, Sandi menarik napas dingin di dalam hatinya. Tidak, postingan seperti itu, dalam keadaan normal, terdengar suara-suara yang bertanya-tanya, terutama foto-foto ini, yang hanya foto-foto biasa.

Tapi sekarang, opini publik mengalir deras seperti tsunami, dan suara keraguan apapun langsung tenggelam.

"Wah Atta" Sandi tidak bisa menahan nafas.

Tidak diragukan lagi, di balik ini, pasti ada kendali Atta.

Dia masih bisa menyiapkan tiga ribu angkatan laut, dengan sumber keuangan Atta, pasti ada lebih banyak.

Ini sudah larut malam.

Ponsel Atta berdering.

Atta masih duduk di depan komputer saat ini, melirik ID penelepon, sedikit tersenyum, "Arda mengapa? Apakah masih tidak bisa tidur?"