webnovel

Rahasia Alice

Remaja Pria terbangun tanpa ingatan di negeri aneh dan anehnya semua orang disana memanggilnya Alice....?

Lunamori_Story_26 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
15 Chs

Si Usai

Alice yang sangat manis mengikuti ketiga kakaknya sembari masih melambaikan tangan saat ada yang menyapa.

"Oh ya kakak, usai itu siapa?, kenapa kita mau menemuinya?" tanya Alice kepada ketiga kakaknya yang melingkarinya.

Kak elang memandang ke arah Alice,

"Hm..untuk urusan bisnis sih"

"Bisnis?, apa itu. Apa usai itu bisa main sama Alice?" seru Alice tiba tiba bersemangat.

Kak tikus tertawa pelan. Ketika mendengar Alice salah sangka dengan perkataan kak elang.

Alice memandang dengan kedua mata besarnya yang menatap polos pada kak tikus yang terkekeh pelan.

"Kak, apa Alice salah?" serunya menatap ke arah kak tikus yang berada di sebelah kanan nya.

Kak tikus hanya mengelengkan kepala dan menatap ke arah depan.

kak Usagi yang ada di depan, menunjuk ke arah pohon yang berukuran lumayan besar dan sebuah lubang yang cukup besar dibawahnya.

"Kita akan masuk kesana untuk kerumah usai" serunya lagi tanpa memandang ke belakang.

Kak elang menarik Alice mendekat kearahnya, di genggamnya tangannya dengan erat.."Alice samaku saja kak"

Kedua kakak mereka mengangguk setuju, mereka nampak berwajah sedikit serius. Terutama kak elang yang tampak jarang sekali serius..

Alice merasakan genggaman tangan kak elang semakin erat saat hendak memasukkan lubang itu.

Samar samar sosok manis itu mendengar kakaknya berbisik ke telinganya..."Kau jangan percaya dengan usai, aku tidak mau kau mengetahui apapun"

Alice terdiam. Ia memandang ke arah sebelahnya, tetapi kak elang hanya memasuki lubang itu tanpa berkata apapun.

_

_

_

Setelah sampai Alice membuka matanya, dan menatap seisi tanah yang sudah tersusun rapi membentuk ruangan didalamnya.

Tak

Tak

tampak sosok kelinci yang kecil berjalan pelan. Ia memegangi nampan teh dan beberapa cangkir teh di atasnya.

"Oh kalian sudah datang" serunya tersenyum ramah. Dia merupakan Kelinci yang sangat keren. Lengkap dengan jas hitam yang menambah kesan elegan.

Kak elang menarik tangan Alice. Alice yang semula hanya diam. Memilih mengikuti mereka.

_

_

_

Usai tersenyum, ia terus saja berbicara tentang hal yang sama sekali tidak di mengerti Alice. Kadang kadang ia menatap Alice dengan kedua mata penuh arti.

"Apakah ini yang dibilang Alice, dia sangat kecil dan manis" seru kelinci itu di sela sela pembicaraannya.

Alice yang semula hanya diam tidak mengerti tambah bingung dan menatap ke arah kelinci itu.

"Iya , dia Alice itu. mau tidak mau . Dia adalah pemilik selanjutnya dari pulau ini" tiba tiba suara datar itu muncul, itu kak Usagi ia menanggapi dengan santai.

"Alice ini sangat spesial, nanti suatu saat ia akan mewarisi semua hal dari kami" seru kak tikus mengelus rambutnya adik bungsunya itu.

Kak elang menarik kepala Alice kemudian mulai bernada sedikit menekan ke arah mereka.

"Aku tidak mau Alice yang melakukan nya, aku bisa melakukannya!!" serunya.

Sosok yang sedang dibicarakan malah bingung. Ia merasakan nada kak elang sangat serius.

"Ratu menginginkannya, kau tau ratu adalah pemimpin tertinggi di pulau ini. Kau ingin menentangnya?" seru usai tiba tiba ia menatap Alice lagi dengan kedua mata memicing.

Srek.., Alice melepaskan diri lalu memukul meja pelan. Dilihatnya satu persatu kakaknya dengan tatapan tidak mengerti..

"Kak.., Alice... Alice sebenarnya mau diapakan?" tanyanya dengan nada polos.

Tetapi itu berhasil membuat ruangan itu sepi. Usai hanya menegak minumannya tanpa berkata apa apa.

Sedangkan ketiga kakaknya hanya menutup mulut rapat rapat seolah tidak ingin memberitahu.

Alice menatap mereka dengan tatapan sendu. Sebenarnya apa yang akan Alice lakukan?

_

_

_

Setelah acara minum teh selesai. Usai kembali ke kamar mengambil sesuatu. Alice permisi ijin ke wc..

Alice berlari lari kecil. Ia memandang ke arah kamar usai yang tampak belum tertutupi rapat.

Alice ingin tau, kenapa kakak kakak semua tampak aneh. Apa sebenarnya yang akan Alice lakukan?

_

_

Usai tiba tiba datang ke tempatnya, ia tersenyum ramah sambil membawa kotak kecil di tangannya.

Alice segera tergagap. Ia merasa kesulitan saat melihat usai yang tiba tiba datang. Seharusnya ia tidak seperti ini.

Ini tidak sopan , apalagi ketika bertamu ke rumah orang.

"Ma-maafkan saya tuan usai" seru Alice menunduk. Ia menyatukan tangannya beberapa kali saking rasa bersalahnya.

Diluar dugaan usai sama sekali tidak mempersalahkan nya. Ia tampak sangat ramah.

"Tu.. tuan usai.., apa..apa yang akan Alice lakukan?" tanya Alice lagi. kedua matanya menatap penuh harap pada usai.

Usai si sosok Kelinci itu hanya mengeleng..

"Saya hanyalah pelayan dari sang ratu. Ratu hanya memberikan tanggung jawab kecil kepada saya"

Alice tampak terkejut, pasalnya Keluarga ratu itu sangat lah penting dan terhormat dan mereka adalah orang orang yang ada di istana.

Lalu kenapa tuan usai ada disini, bergabung dengan rakyat rakyat. Apa pula hubungan kakak kakak dengan tuan usai?

"Kau pasti memiliki banyak pertanyaan Alice, tetapi Alice kau itu masih sangat polos. Kau hanya perlu menjalani kehidupan biasa seperti anak anak pada umumnya" seru usai.

"Alice..Alice ..ingin tau, Alice tidak suka ada yang menyembunyikan sesuatu di belakang Alice. Apalagi itu ada hubungannya dengan kakak kakak Alice"

Usai tersenyum tipis, ketika melihat anak manis itu menunduk kan kepala dengan sendu.

"Kau sangat menyukai kakakmu ya?"

Alice menengadahkan kepalanya dan mengangguk dengan kuat..

"Tentu saja Alice sayang banget sama kakak!!"

"Kalau begitu tanyalah pada kakakmu, atau kau bisa melupakan semua ini. Kakakmu itu tidak mau membuatmu khawatir.., Alice itu sangat spesial, kau cukup hanya tau itu"

Setelah itu usai berjalan tanpa berkata apapun. Meninggalkan Alice yang akhirnya menyerah dengan rasa keingintahuan nya.

Alice yakin itu adalah sesuatu yang akan dia ketahui suatu saat nanti. Dan Alice yakin kakak kakak Alice akan melindungi Alice.

"Tu..tuan usai, kau benar benar bijaksana" puji Alice di belakang. Usai hanya tersenyum pahit. Alice masih terlalu dini untuk mengetahui seberapa besar tanggungjawab yang akan dia tanggung..

Saat akan dewasa nanti.., anak yang malang.

Kelingi terhormat itu berbalik Tersenyum dengan elegannya, "Tentu saja saya adalah pelayan pribadi ratu"

_

_

_