webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Real
Sin suficientes valoraciones
312 Chs

Puas

"Karin lo pikir gue takut sama lo? Nggak bitch. Gue sama sekali nggak takut sama lo. Lo itu cuma bocah ingusan yang caper sana sini. Playing victim. Jangan ngerasa lo paling suci di sini deh. Nggak usah munafik lo jadi orang. Jijik tau nggak gue liatnya. Lo itu cuma bocah bau kencur yang sok sokan mau nantang gue. Gue selama ini diem bukan berarti gue lemah. Gue cuma mau ngebiarin sejauh apa lo mau jatuhin gue. Karin Karin lo itu terlalu naif. Lo yang ambil Arjuna dari gue. Gue bakalan bunuh lo saat ini juga Karin," teriak Alice emosi. Untung saja mereka tengah berada di kawasan sepi pengunjung sehingga tidak menimbulkan terlalu banyak atensi orang orang.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com