"Siapa kamu?" Dimas bertanya pada Christian dengan wajah bingung. Dia tak mengenali sosok Christian sebagai ayahnya.
Christian semakin gelap mata saat Dimas justru menanyakan identitasnya. Padahal kemarin dia sudah memberikan penjelasan pada Dimas terkait identitas Dimas dan dirinya sendiri. "Kurang ajar! Bagaimana bisa kamu melupakan ayahmu sendiri?! Lalu, apa-apaan hasil tes ini?! Apa kemarin kamu mengerjakannya dengan asal-asalan?!"
Christian melemparkan kertas-kertas ujian yang kemarin Dimas kerjakan dengan pengawasan seorang tutor. Kertas-kertas tersebut terlempar dan mengenai wajah Dimas dengan keras sebelum akhirnya jatuh berserakan di kasur.
Dimas meringis merasakan perih di wajahnya. Dia mengambil salah satu kertas dan mendapati nilai yang tertera di kertas tersebut merupakan nilai yang sangat jelek. Mulai dari 20, 15, 30, dan berbagai macam nilai di bawah 50 sungguh membuat matanya sakit.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com