~Saran Bunda~
Zahwa memasuki ruangan rawat Alan setelah berbincangan dengan Jaya yang berakhir. Zahwa memberikan satu tendangan di tulang kering pria itu. Salah sendiri, siapa suruh meledeknya dengan kata-kata tajam yang tidak terkontrol itu. Kalau Zahwa menangis emang Jaya siap dihabisi keluarga Wijaya? emang dasar tidak ada takut-takutnya. Melihat wajah kesakitan Jaya yang sambil mengusap tulang keringnya Zahwa tersenyum puas. Biar tahu rasa. Biar Jaya bisa mengerem mulutnya sedikit jika berbicara dengan Zahwa ke depannya.
"Habis dari mana, Le?" tanya Bunda begitu dia menutup pintu. Alan dan ayahnya, Gio juga sama menatap dengan pandangan yang mengintimidasi. Mereka pasti mencari Zahwa yang tiba-tiba menghilang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com