Darah mengalir dari pergelangan tangannya, perlahan gadis itu mendekatkan tangannya pada sosok Vampir yang menatapnya penuh nafsu. Aroma darah membuatnya semangat, bola matanya berwarna merah darah dengan sinar keemasan yang terpancar dari matanya.
"Menjijikkan," gumamnya membiarkan darahnya menetes di atas mulut Vampir itu.
Sudah dua hari sejak dia memberikan darahnya pada Vampir tawanannya, dan selama itu juga Frey selalu menunggunya dengan sabar di dekat pintu Membiarkan dia menyelesaikan tugasnya, lalu akan mendekatinya dengan tatapan yang fokus pada luka di pergelangan tangannya.
Seperti sekarang, sang Mate mendekat lalu memeluk pinggangnya dari belakang tanpa peduli bahwa Charles menatap mereka dengan tatapan tidak suka. "Ayo pergi," ucap Frey dengan nada suara yang terdengar merengek.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com