Beberapa kali Nyonya besar menatap penuh binar kepada Tuan Angga yang duduk di sampingnya. Kemudian kembali menyapu tatapannya pada beberapa foto yang terpajang di ruang tamu rumah Rahel. Tidak ada satu pun foto anak kecil yang ia temukan di dalam foto-foto itu. Hanya foto seorang gadis yang tumbuh sangat baik sekali di bawa asuhan Rahel yang terselip di dalam beberapa foto tersebut dan juga foto-foto Rahel dan Nico.
Tuan Angga yang duduk di samping Nyonya besar hanya terdiam dengan bibir membisu. Nyonya besar menebak, jika kekesalan itu terjadi karena ia tidak menemukan cucu yang selama ini mereka inginkan di dalam bingkai foto tersebut.
"Mungkin, Rahel tidak sempat memasang foto cucu kita, sayang!" ucap Nyonya Besar mengalihkan tatapannya pada lelaki yang membisu di sampingnya seraya melemparkan senyuman kecil. Tuan Angga terdiam dan tidak bergeming. Bahkan sedikit pun lelaki itu tidak menoleh ke arah Nyonya Rahel.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com