Seharian Sofia terus mengurung diri di dalam kamar. Membenamkan wajahnya pada bantal yang sudah basah oleh air mata yang membanjiri.
Hatinya terasa sakit penuh dengan kekecewaan. Bagaimana bisa dirinya masih saja hidup dalam bayang-bayang Nico. Sofia pikir semua yang ia miliki saat ini murni pemberian Sekertaris Aris karena ingin menolongnya. Ternyata Sofia salah, semua yang ia miliki ternyata adalah pemberian Nico. Sofia benci dengan kebaikan yang Nico berikan kepadanya. Hal itu membuat Sofia semakin sulit untuk membenci mantan suaminya.
"Apakah aku sudah semenyedihkan itu!" guman Sofia pada dirinya sendiri. Ia merasa sangat menyedihkan dan terhina sekali di depan Nico.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com